Budayakan vomment💯
Karena jika lapak ini tanpa komenan kalian, hanya akan menjadi lapak garing. Vomment dari kalian juga salah satu penyemangat bagi author buat update lagi❤"
Iya, kamu bener" jawab Yolan sambil mengubah posisinya menjadi duduk menyamping ke arah jendela mobil. "Kalo aja kejadian itu nggak terjadi, mungkin Kelvin nggak bakal berubah" sambungnya sambil menitikkan air mata.
***
Happy Reading!❤
"Vin, katanya lo mau ketemu si Zahra pas pulang sekolah?" tanya Fakhri pada Kelvin yang sedang memakan cemilan manis.
Kelvin menyelesaikan kunyahannya, lalu menjawab.
"Kapan gue bilang?""Pas tadi di sekolah. Waktu kita ke kelas 9D."
"Lupa gue." kata Kelvin sambil menaruh kembali toples cemilan manisnya dan beralih mengambil toples berwarna ungu yang berisi cemilan pedas. "Kayaknya dia juga kagak inget."
"Lo sama si Zahra sama aja. Pikun."
"Jodoh emang nggak kemana, Ri." celetuk Arka yang baru saja keluar dari kamar mandi—habis membuang air besar.
"Lo nggak tahu apa-apa soal rencana Tuhan."
Arka berjalan pada mereka berdua yang terduduk di sofa rumah seraya mengucapkan kata yang membuat Kelvin ingin menyumpal mulutnya dengan kaus kaki Fakhri.
"Kelvin yang cantik, gue cuma nebak, kok.""Sekali lagi bilang kayak gitu, gue usir lo dari sini."
Baru saja ingin menjawab satu atau dua patah kata, Arka merasa perutnya seperti ditumpuk dua batu besar. Rasanya sangat sakit dan melilit. Semenjak tadi siang, ia selalu merasakan sakit ini dan menjadikannya bolak-balik ke toilet selama kurang lebih lima menit sekali. Arka tidak terlalu mengingat makanan apa yang dia konsumsi kemarin. Seingatnya, ia hanya memakan nasi goreng level dua belas di sekolahnya pada waktu istirahat pertama—itu pun karena terpaksa. Mungkin, inilah dampaknya.
Arka tidak menjawab ucapan Kelvin dan langsung berlari menuju kamar mandi terdekat yang terletak di ruang utama. Kelvin yang mengerti situasi dan apa yang dialami Arka pun hanya terkekeh melihat sahabatnya menderita sedari tadi.
"Padahal gue udah peringatin ke dia buat jaga pola makan." ucap Kelvin pada Fakhri yang sedang meminum sirup melon pada cangkir klasik itu.
Kelvin memang perhatian. Terutama pada orang-orang terdekatnya.
"Tahu, sih. Biarin aja akibatnya dia yang ngerasain sendiri." balas Fakhri acuh.
BROOOT
"Sorry, man!" teriak Arka dari dalam kamar mandi.
"Eh bangsat! Kalo kentut bilang-bilang ngapa!" kesal Fakhri yang dikagetkan oleh suara buang anginnya Arka. Sangat besar sehingga terdengar oleh indra pendengaran Kelvin dan dirinya.
Kelvin hanya membalas dengan tawaan. Sangat terhibur dengan perilaku teman konyolnya. Tapi ia menghentikan tawanya ketika mendengar klakson mobil berbunyi dua kali seakan-akan mengodekan bahwa mereka si penghuni mobil ada diluar sana dalam derasnya hujan.
Kelvin membuka gorden yang menutupi jendela besar rumahnya, lalu melihat seorang perempuan tengah berlari untuk membuka gerbang rumah dengan memegang jaket diatasnya agar tidak terkena air hujan.
Setelah menyadari bahwa seorang perempuan itu kakaknya, ia langsung mengambil payung dan berlari untuk membukakan gerbang.
"Cepet bukain! Istrinya Namjoon udah cape berdiri, nih!" teriak Yolanda diluar gerbang saat melihat Kelvin tengah setengah berlari ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAVIN
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Azzahra yang hidupnya dipenuhi oleh teka teki cinta. Suatu saat Azzahra menyukai seorang lelaki dan lelaki itu menyatakan cinta untuknya. Tetapi, Azzahra tidak yakin dengan perasaan sang kekasih terhadapnya. Akankah hubun...