Bismillahirrahmaanirrahim.
Kamu sedang berpura-pura untuk tetap baik-baik saja
Padahal keyataannya, hatimu kini sedang tidak baik-baik saja.***
Hari ini, entah mengapa perasaanmu sedang tak karuan rasanya, seperti sedang dilanda masalah. Lalu kamu mencoba untuk memaksakan senyum. Namun ternyata... untuk menutupi semua luka itu, tidaklah mudah.
Matamu merah dan sembap, karena kamu terus menerus menangis tanpa ada hentinya.
Dan kali ini, kamu terlalu nyaman di kamar. Menikmati waktu sendirian tanpa adanya teman.
Sedangkan semuanya sedang berkumpul di ruang depan.
Padahal, jika saja kamu mau memilih untuk berkumpul bersama mereka, mungkin keadaanmu akan lebih baik. Mungkin saja.
Namun jika kamu lebih memilih untuk sendirian dan menumpahkan semuanya lewat tangisan, aku pun tak akan melarang.
Karena memaksa buat tetap bersama orang-orang dengan hati yang tak tenang adalah sebuah kesalahan.
Mungkin sendirian adalah waktu yang baik untukmu sekarang.
Mencoba menenangkan diri sendiri, mencoba mengatur emosi, bahkan mencoba untuk berdamai dengan pikiran yang sedari tadi bergejolak tanpa henti.
Tak apa, semua itupun ada waktunya.
Ingatlah...
Bahwa semua luka itu... Akan mengajarkanmu tentang banyak hal, ternyata kehidupan itu tidak selamanya menyenangkan.
Akan ada saatnya kamu harus merasakan kesedihan.
Tak apa, Allah akan selalu ada untuk membantu kalian semua.
Allah itu maha baik, Allah tak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya.
So, apa kamu tetap akan melanjutkan tangisanmu?
Atau, kamu memilih untuk berhenti menangis dan menguatkan diri sendiri?
To be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Semangat Tak Lagi Ada (TERBIT)
Non-FictionRank 3#Pengingat ~ 25-04-20 Ketika mulut tak mampu lagi bersuara, ketika raga nyaris menyerah, ketika semangat tak lagi ada. Dan ketika hanya kata yang dapat membantu memperbaikinya. -Sedekar kalimat pengingat, untuk hidupnya yang tak lagi ada sem...