Bismillahirrahmaanirrahim
Orang yang hidupnya berantakan adalah orang yang malah benar-benar sedang membutuhkan bantuan.
Oleh sebab itu, bantulah dia.
Jangan malah membentak dan mengasarinya.***
Semenjak saat itu, duniamu telah berubah, kamu pun sudah berbeda, lebih sering melamun, memikirkan sesuatu yang akhirnya menyebabkanmu menjadi tak lagi sama.
Harapanmu musnah, ternyata selama ini kamu hanya dipermainkan saja.
Kamu yang waktu itu sudah dibutakan oleh cinta. Hingga tak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang hanya modus.
Hingga akhirnya kamu benar-benar merasa kecewa, kamu sudah dijebak, dimanfaatkan, hingga kamu benar-benar tak karuan.
Pikiranmu melayang pada kisah bersama dia. Kisah yang benar-benar membuatmu telah menyesal.
Andai saja kamu tak membuka hati, mungkin kamu tak akan merasakan kesakitan yang seperti ini.
Sejak saat itu kamu berfikir, bahwa ternyata semua manusia itu sama saja, hanya manis diawal dan jika sudah bosan pasti akhirnya dibuang.
Tapi, kamu juga salah. Andai kamu dulu tidak seperti itu, mungkin kamu juga tidak akan menjadi seperti ini.
Kamu terlalu mudah percaya, hingga kamu tidak tahu bahwa sebenarnya dia hanya menikmatimu diwaktu bosan saja.
Hingga mulai saat itu, kamu menutup hati rapat-rapat. Karena kamu tidak ingin kejadian seperti itu terulang. Biarkan Allah saja yang mengatur semuanya, dan kamu hanya menjalaninya dengan semangat yang kini sebenarnya masih melemah.
Imanmu kini memang sedang naik turun. Tetapi kamu yakin, jika kamu lebih giat, pasti Allah akan memberikanmu semangat.
Lalu, sejak saat itu kamu mulai lagi dari awal, memperbaiki diri yang sempat gagal. Menjalani perintah-perintah Allah yang sempat tertinggalkan.
Dan mulai sejak saat itu kamu kembali belajar, bahwa jatuh cinta itu tak selamanya bisa membuat bahagia. Bahwa jatuh cinta pun bisa membuat siapa saja jadi terluka.
Karena kenyataannya, jatuh cinta sebelum menikah akan membawamu pada malapetaka.
To be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Semangat Tak Lagi Ada (TERBIT)
Non-FictionRank 3#Pengingat ~ 25-04-20 Ketika mulut tak mampu lagi bersuara, ketika raga nyaris menyerah, ketika semangat tak lagi ada. Dan ketika hanya kata yang dapat membantu memperbaikinya. -Sedekar kalimat pengingat, untuk hidupnya yang tak lagi ada sem...