BonChap

1.7K 309 21
                                    

Seorang laki-laki sedang berdiri tepat di pintu keluar penumpang kereta api.

Ia adalah Jeon Jungkook, yang sedang menunggu Dahyun.

Sudah lebih dari 10 hari Dahyun di rumah neneknya. Semenjak ia dinyatakan tidak lolos seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri.

Anak perempuan satu-satunya di keluarga Kim itu memilih untuk kembali ke rumah sang nenek. Alasannya untuk menenangkan diri dari sebuah kekecewaan.

Bagi Dahyun sendiri, dibandingkan rasa sedih karena gagal. Ia lebih merasa ke malu kepada kakak-kakaknya.

Jinhwan berhasil masuk PTN favorit, Bang Ibob pun sama, walaupun Bobby harus masuk melalui jalur mandiri dan titipan atas nama ayahnya. Hanbin dan Donghyuk bahkan lolos SNMPTN, sedangkan ia?

Ia kecewa kepada dirinya sendiri.

Kim Dahyun, si pringkat satu dan peraih nilai terbaik dijurusanya ternyata ditolak oleh Universitas Negeri yang sudah ia harapkan sejak dulu.

Tapi, kecewa pada dirinya sekarang sudah sirna. Ia sudah berhasil melewatinya, walau luka itu masih membekas pada diri Dahyun. Bahkan tak akan pernah hilang.

"Dahyuuuun" Jungkook langsung melambaikan tangannya memanggil Dahyun yang baru saja keluar dari area stasiun.

Dahyun langsung bergegas menghapiri Jungkook, "Kak Juki udah lama?" tanya Dahyun saat ia sudah berada di hadapan Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum, mengacak-acak rambut kekasihnya itu dan mengambil alih tas ransel di pundak Dahyun. "Mau dua abad juga tetep kakak tunggu kok" jawab Jungkook alay, membuat Dahyun mendelik sebal.

"Lebay" balas Dahyun dan memeluk salah satu tangan Jungkook "aku lapeer, pengen makan"

Jungkook mengangguk, merangkul Dahyun dan mengajaknya menuju mobil yang berada di parkiran.

💅

"Gimana liburannya?" tanya Jungkook saat mereka sudah berada di sebuah restoran cepat saji, "kata si Haru kamu mau usaha ternak lele"

Dahyun merengut sebal sembari mengunyah makanannya, "Iya.. Rencananya di Uto mau aku jadiin pakan lele"

Tawa Jungkook langsung pecah saat mendengar perkataan Dahyun, otak gilanya tiba-tiba membayangkan tubuh Haruto yang dimakan oleh sekumpulan ikan lele.

Astagfirullah, Jungkook.

"Oh iya kak, kemaren kan aku ke kota ya sama Pakle" cerita Dahyun "terus aku liat ada univ swasta bagus disana"

Jungkook menaikan sebelah alisnya, ia mulai memiliki firasat buruk "disini juga banyak yang bagus kok"

"Tapi kayanya aku mau kuliah disana deh.." gumam Dahyun "sekalian nemenin nenek kak"

"Terus.. Kakak gimana?" tanya Jungkook dengam wajah dibuat-buat sedih "Masa gabung sama A Mbin, jadi pejuang LDR"

Dahyun terkekeh sembari mengambil kulit ayam milik Jungkook "Bagus itu, kalian nanti nyanyi lagu upin-ipin luar biasa"

"Gak ya, sekarang udah gak nyanyi lagu itu" elak Jungkook, sedangkan Dahyun menaikan sebelah alisnya menunggu jawaban Jungkook "sekarang nyanyi lagu Suku-Suku Separus"

"Hah?"

"Suku pertama.. Ada Nasi, Roti, mie, bijirin" nyanyi Jungkook

Dahyun mendengus, ia kira kekasihnya itu sudah tidak lagi suka Upin-ipin. Ternyata sama saja.

💅

Wilejeung Sumping
Neng Daday

"HUHUHUUUU ADEK ABANG PULAAANG"

"HYUUUM AKHIRNYA PULANG JUGAA"

"HUHUHUUU TEH DADAAAY UTO RINDUUU"

Dahyun terkekeh saat ia baru saja masuk kedalam rumah, dimana ruang keluarga sudah berubah menjadi tempat pesta kecil-kecilan.

Ayah dan Bunda langsung memeluk Dahyun saat anak perempuan satu-satunya itu tiba.

Haruto, Hanbin dan Bobby sudah berteriak heboh menyambut Dahyun, jangan lupakan Jisung yang juga ikut-ikutan berteriak. Sedangkan Donghyuk merekam kelakuan mereka semua.

Mas Jinan hanya tersenyum saja kepada adik perempuan kesayangannya itu, dengan Mba Sana yang berdiri disampingnya yang sedang menggendong Jisung.

"Ayok.. Ayok.. Makan dulu" ajak bunda kepada semuanya.

"Euum tante, Jungkook pamit pulang ya"

"Lah ada Kak Juki?" tanya Haruto polos "aku kira udah pulang"

"Kenapa? Sini makan dulu, tante masak banyak" ajak Bunda kepada Jungkook, sedangkan Jungkook hanya meringis saja sembari menggaruk tengkuknya.

"Udah janji sama mami mau nguras kolam tante" alasan Jungkook "Jungkook pamit ya"

Sebenarnya Jungkook tidak ada kegiatan apa-apa. Tapi ia cukup sadar diri karena Dahyun mungkin ingin kumpul dengan keluarganya saja.

💅

"Nenek gimana Hyun? Makin bawel ga?" tanya Ayah yang sedang memakan kue yang Sana buat.

Bunda langsung memukul pundak suaminya itu "dikutuk sama mamah aja mas nanti"

Hanbin yang sedang meminum cola langsung tertawa "Ayah langsung dikutuk jadi beras merah"

Mereka semua langsung tertawa, begitupun dengan Dahyun.

"Gitu dong Hyun, ketawa" kata Donghyuk "jangan terlalu nyiksa diri dengan menyalahkan diri kamu"

Jinhwan mengangguk "Kita ngejalanin hidup juga harus pake Seni hyun"

"Seni budaya?" tanya Haruto polos "Oh iya, Uto disuru bikin gypsum sama guru sebud"

Jinhwan menoyor kepala Haruto "Seni menikmati hidup" lanjut Jinhwan "kamu lagi gagal, nikmati itu. Kamu lagi suka? Bahagia? Apapun itu, nikmati semuanya. Karena itu semua proses"

Dahyun tersenyum mendengar perkataan Masnya.

Ia bersyukur keluarganya tidak banyak menuntut, bahkan mereka selalu mendukungnya.

Dahyun masih ingat saat pengumuman SBMPTN, dan ia dinyatakan tidak lolos. Bunda berusaha menutupi raut wajah kecewanya, ia terus tersenyum dan berkata "Gak papa, bukan rezeki kamu"

Bang Ibob yang gak waras aja bilang "Jalan kamu bukan disitu, kamu baru gagal sekali. Kisah kamu masih panjang"

Ya. Dahyun bersyukur ia dikelilingi orang-orang yang menyayanginya.

Tbc

Yang aku suka dari membuat cerita itu...
Aku bisa cuhat colongan dengan meng-kambing hitamkan tokoh dalam cerita HAHHAHAHA

Heart Shaker [Dahyun-Jungkook]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang