What? Pesantren?!!!

11K 310 18
                                    

Alendra Pov

Gue anak dari salah seorang pengusaha terkaya di kawasan Asia. So, kalian bisa tebak bukan gimana sibuknya bokap gue. Nama bokap gue Herry Mahendra dan nama gue nggak beda² amat lah sama bokap. Nama gue Alendra  Azzahra Mahendra.

Kalau kalian nanya nyokap gue, gue ada kok, tapi masalahnya gue yang nggak pernah anggap dia ada begitupun sebaliknya. Dia nggak pernah anggap gue dan bokap ada dikehidupannya dan memilih pergi demi sebuah karir yang menurut gue itu sangat murahan. Dan ingat, gue nggak pernah permasalahin bokap gue yang super duper sibuk sama kerjaannya, karena gue tahu itu semua juga buat gue kan.

Gue punya satu sahabat. Pendeknya sih Alex, panjangnya Alex Rafael Leonard. Bokap nya sahabatan sama bokap gue dan kami sahabatan dari orok.

Bisa dibilang hidup gue nggak baik, karena  gue suka ngerokok, mabukan, balapan, dan lainnya. Itu dimulai waktu gue baru masuk kelas 10 dan sekarang gue udah lulus SMA. Dan sampai detik lo baca cerita ini pun gue belum kepikiran buat kuliah. Pusing pala gue, tugasnya beribet bae  njink!

Dan seluruh sifat gue ini pure dari diri gue sendiri, jadi jangan salahin bonyok gue juga kalian!!!

Hehe, Canda deng😂

Biasa aja dong, lo nggak usah ngegas juga kali!-readers

***

Author Pov

Cahaya matahari mulai masuk dari kamar seorang gadis, menyebabkan kornea matanya sedikit terganggu. Perlahan ia kembali membuka matanya dan melihat ke arah nakas yang diatasnya bertengger sebuah white clock kecil cantik yang bisa dibilang sangat mahal.

12.17 WIB

"Anjirr, gue kira sekarang jam berapa, sa ae lah gue mau lanjut tidur" ucapnya mengambil remote ac untuk menaikkan suhu ruangan dan kembali menarik selimut sampai atas kepalanya

Tok tok tok

"Len, papa bilang bngun! Kamu nggak tahu apa sekarang jam berapa. Ini juga pintu kamar ngapain pake acara dikunci segala, Alennn!!!" teriak papanya sambil menggerutu tak jelas. Sedangkan pemilik kamar hanya menjawab dengan gumaman tak jelas yang membuat papanya semakin geram

"Alen, kali ini papa serius, kalau kamu nggak berubah juga, besok papa akan nganterin kamu ke pesantren milik teman papa" ucap Herry kemudian berlalu dari kamar Alen

Perkataan Herry membuat Alen bangun dan langsung terdiam juga bingung harus apa. Hingga akhirnya dia mengambil handphone yang berada dibawah bantal disamping bantuan yang ditempatinya.

Alex on calling

" hallo lex" ucap Alen

"Ya ampun Len, lo kenapa nelfon gue pagi-pagi elah"

" apa kata lo? Pagi? Ini udah siang anjing"

"Seriusan lo?

"Hmm"

"Lex gue mau cerita" ucap Alen menahan tangisnya. Herry yang hanya menyebut kata pesantren saja sudah membuatnya menangis apalagi jika ia memang benar akan hidup disana

"Lu kenapa dah?" ucap Alex diseberang sana

"Bokap masukin gue ke pesantren, huaaa" ucapnya kembali nangis membuat Alex khawatir

"Ya ampun Len, lo kok nangis sih jangan bikin gue khawatir elah" ucap Alex

"Lo tahu kan bokap nggak main main sama ucapannya"

"Ya, terus" jawab Alen geram mendengar sahabatnya yang sangat lemot

"Gue besok berangkat anjing, bangke lo itu aja pake acara lemot segala"

Bad Girl in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang