Ada yang meninggalkan setangkai
mawar di meja kerjaku
Berhari-hari kubiarkan musim menanggalkan kelopaknya
Selembar demi selembar berjatuhan
mengundang gundah
Memacu hati bertanya darimana asalnyaKucoba menerka kemungkinan pemiliknya
Terbersit bayang beriring ingatan
Ingatan yang sudah jauh kubuang
Ingatan akan narasi buruk berbulan laluAh, dengan segera kutepis narasi itu
Lagi, kucoba menerka pemilik mawar
Yang mulai gundul dan layu itu
Kali ini kuyakin pasti dia
Dia, yang setia menemani makan siangkuDia, yang bersedia bahunya kutumpangi
Dia, yang rela pulang larut dan meredakan piluku
Bodoh! Diri ini begitu bodoh!
Mengejar emas dan mengabaikan berlian di sisikuUntukmu, pengirim mawar yang mulai menghitam
Maaf selama ini membuatmu terejam pilu
Terperanjat dalam liku cinta sebelah tangan
Kini,
Izinkanlah hati ini terbuka untukmu
Merasakan letupan cinta yang membuncah kala bersamamuMerasakan degub jantung yang menggila kala berada dalam dekapmu
Ku mohon, izinkanku mencoba memperbaiki semua
Walau rasa cinta itu belum ada
Walau rasa itu masih sama
Rasa sebatas cinta fanaRuang kerja, 25 Maret 2019
Juara satu agenda Membuat Puisi Bertema Bebas (SASI 5) :
1. Ambar Harum Cahyanti
2. Della Fagita
3. Indah Lestari Fajrin
4. Novel
KAMU SEDANG MEMBACA
SEHIMPUN ADIRASA
PoetryBerisikan tentang kumpulan puisi karya SAHABAT SASI yang terpilih