Kotak usang itu kubuka pelan. Potretmu masih jelas dalam ingatan. Bayanganmu selalu menghantui disetiap mimpiku. Ia tak menawan, hanya saja ia bisa memikat seluruh kaum hawa termasukku hanya dengan leluconan receknya.
Memang tak terlalu tampan, hanya saja binarnya ... Binar yang mampu membuat siapa pun yang menatap menjadi tenang. Senyummu seakan menjadi candu untukku dan tawa mu membuatku merindu. Rindu yang takkan menjadi temu, walaupun ingin kucurahkan semuanya kepadamu. Semuanya, termasuk bagaimana aku setelah kepergianmu.
Ingatan yang terus membuatku menggila akan senyumanmu yang indah. Suaramu yang menjadi candu bagiku. Wajahmu pembawa kedamaian untukku. Langkahku seperti ingin bersebelahan denganmu. Merajut kembali yang lama berlalu.
Mungkin memang sulit mengembalikan rasa yang dulu kita rindu. Namun, tak ada salahnya bukan kita mencoba terlebih dahulu. Separuh kau adalah senja, merah dan indah selalu membuat senyumku merekah.
Kau gaib bagiku. Kau ada namun, tak nampak. Dan kau hanya mampu menghantui setiap memoriku akan selalu mengingatmu. Aksaramu selalu mengikat ingatku akan masa kita dulu yang buatku merindu. Kau dan aku mungkin memang ditakdirkan tuk bersama. Tak ada sihir ataupun mantra yang kutaburkan untukmu. Percayalah, Tuhan mempertemukan kita agar bisa saling melengkapi satu sama lain.
Kontributor :
Aimer
Rica
Nissa
Rahma
Tresna
Suci Fitriani
Amalia
Cyndikapm
Reni
Dea
Eva
Risna
Lsd💕
El
KAMU SEDANG MEMBACA
SEHIMPUN ADIRASA
PoetryBerisikan tentang kumpulan puisi karya SAHABAT SASI yang terpilih