Kekasih tak Bersayap
Ruang Kelompok 1
- Azarine
- Dewi
- Afifah
- Puput ApriliaPada sunyi riuh indurasmi
Desir anila adalah teman terbaik
Daksaku luruh dalam pangkuannya
Ceritaku abadi saban hari di telinganya
Biasa ku sebut ia, Ibu
Wanita dengan adorasi paling hebat
Sepanjang aku berada dalam naungan nabastalaDalam sabana luas, cinta kalian abadi
Merekatkan jemari pada tangan mungilku ini
Dekap kalian layaknya bagaskara yang membara
Mengelus lembut rambut yang kian berantakan,
Mampu menjadi penenang dalam pejamku
Ayah, Ibu; satu-satunya cinta sekaligus sahabat pertama
Untuk anak perempuanmuRindu membara kala bayangan kecil melintas angan
Sosok mungil yang merasa terlindungi
Dari manusia sekuat baja, selembut sutra
Belai kasih serta pengorbanan senantiasa meliput
Tak pernah mengenal lelah, demi kebahagiaan diriku.Aku tertunduk malu, terkapar tak berdaya
Menyaksikan dedikasi penuh peluh dan air mata
Bagaimana aku harus membalas?
Sedang, hanya ihwal yang kusuguhkan
Namun, tak pernah sedetik pun
Kau mengeluh akan tetalah yang kami lakukanAyah, Ibu, asmaraloka kalian abadi untukku
Menggema syahdu dalam relung dada
kerja keras tercipta untuk menghidupiku
Kelak nanti, izinkan aku
memberi ukir senyum termewah
Pada bibir yang senantiasa,
Mengecup kening tanpa paksa
atas segala kemenanganku.Ruang Kelompok 1, Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
SEHIMPUN ADIRASA
PoetryBerisikan tentang kumpulan puisi karya SAHABAT SASI yang terpilih