4.Cemas.

7K 220 2
                                    

Hingga sekarang Aura masih belum kembali ke rumah, membuat Devan uring uringan dibuatnya. Jam menunjukkan pukul 23.45

"Kamu kemana si sayang?" gumam Devan pada dirinya sendiri.

Sudah berkali kali pula Devan menelfon dan mengirim kan pesan kepada gadis itu tapi tak kunjung mendapat jawaban.

Devan mencari kontak sahabat nya untuk meminta bantuan.

Hallo, kenapa Dev?

Gue butuh bantuan.

Bantuan apa?

Sekarang lo kerumah gue dulu, entar gue jelasin.

Oke deh

Jangan lupa ajak yang lain

Iyha sayang.

Najis lo Raf!

Tut-

Tak menunggu lama para sahabatnya sudah berkumpul dirumah Devan.

Mereka memandang wajah Devan bingung yang terlihat jelas gurat kecemasan.

"Lo kenapa si Dev? Heran gue muka kusut gitu." tanya Rafi.

"Rara belum pulang dari tadi." jawab Devan pelan. Semua mendadak cemas dengan gadis itu.

"Lo serius?" tanya Rachel.

Devan mengeram kesal.
"Emang kelihatan gue bercanda." dengus Devan.

"Kita terakhir ketemu dia juga tadi siang Dev." Ucap Alya cemas.

"Kita cari." titah Alvin.

Semua mengangguk setuju dan menjalankan mobil mereka masing masing. Alvin bersama Alya, Rafi bersama Rachel, sedangkan Devan sendiri.

Mobil mereka sudah lama menyusuri jalanan tapi tak kunjung menemukan gadis itu.

Sesekali mereka menanyakan pada pengendara yang lewat, namun hasil nya nihil.

Mereka mencari Aura hingga menjelang subuh dan memutuskan untuk beristirahat sejenak dirumah Devan.

"Maaf gue ngerepotin kalian." ucap Devan.

Rafi menepuk pundak Devan kencang membuat semua meringis.
"Santai bro. Lo kaya sama siapa aja." ujar Rafi.

Tok tok

Pintu rumah Devan terketuk membuat semua mengalihkan pandangan kearah pintu.

Dengan tergesa gesa Devan membukakan pintu berharap itu sang istri.

Rahang Devan mengeras seketika melihat pandangan dihadapannya dimana sang istri digendong oleh laki laki lain dengan keadaan berantakan.

Para sahabatnya pun tidak kalah kaget melihat kondisi Aura.

"Lo apain istri gue." ujar Devan tajam dengan tatapan dinginnya.

Devan mengambil alih tubuh Aura dalam gendongannya. Dan membawanya masuk membaringkan disofa. Sesekali pula ia meringis karna tangannya masih belum sembuh.

PERFECT HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang