5.Kejutan ( 18+)

10.4K 237 3
                                    

Devan sudah pulang dari kantor nya, namun ia tidak menemukan keberadaan sang istri.

Hp Devan berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk, di buka nya pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.

To: unknow
Kalo mau istri lo selamat, dateng ke taman jam 12 malam. Sendiri!!

Rahang Devan mengeras membaca pesan itu. Selesai mandi, Devan menundukan dirinya dikursi yang ada dibalkon kamar.

Pandangannya kosong, pikirannya berkelana memikirkan Aura yang entah bagaimana nasib nya.

Dilihatnya jam yang ada didinding menujukan jam 11.45 artinya sebentar lagi, Devan segera bersiap siap.

Dengan kecepatan tinggi Devan melajukan mobilnya, Devan kaget saat dihadapannya ada sebuah truk melintas. Otomatis Devan membanting sering kearah samping dan mobilnya menabrak sebuah pohon hingga mengeluarkan asap.

Darah mengucur dari dahi Devan, pandangannya memburam tapi Devan masih berusaha mempertahankan kesadarannya.

Devan berjalan tertatih kearah taman yang jarak nya sudah cukup dekat.

Setelah sampai Devan tidak melihat seorang pun disana melainkan hanya kegelapan yang ada.

"RARA!! KAMU DIMANA SAYANG!" Teriak Devan.

Tiba tiba saja semua lampu menyala terang, dihadapannya ada semua sahabat, keluarga dan jangan lupa sang istri yang tersenyum manis.

"HAPPY BIRTHDAY DEVAN!!" Teriak semuanya, Rafi dan Farell menuip terompet menambah keramaian.

Aura memakai gaun putih berjalan dengan anggunnya kearah Devan membawa sebuah kue yang yang bertuliskan angka lilin 27.

"Happy birth day sayang. Makasih buat kasih sayang yang udah kamu beri buat aku, maaf sempat marah marah tanpa sebab juga."

"Justru aku yang terima kasih Ra, kamu udah susah payah siapin ini semua."

"Aku juga dibantu yang lain kok"

"Woy! Tu lilin tiup dulu napa bege. Ntar meleleh" celetuk Rafi yang membuat semuanya menatapnya tajam.

Devan meniup lilin nya bersama sang istri dan terdengar riuh tepuk tangan.

Devan yang tidak dapat menahan kebahagiaan nya memeluk sang istri erat. Beruntung kue yang dibawa Aura tidak terjatuh.

Aura melepaskan pelukannya dan menatap wajah Devan cemas. Disentuhnya dahi Devan yang masih mengeluarkan darah.

"Van ini kenapa?" tanya Aura.

"Cuma kecelakaan kecil kok sayang. Udah, kamu gak usah khawatir."

"Ini darahnya banyak Van."

"Gapapa Rara."

"Tapi--mhh mphht

Belum sempat Aura menyelesaikan ucapannya, Devan sudah membungkam mulutnya dengan mulut Devan.

Devan melumat bibir Aura pelan dengan memejamkan mata. Semua yang melihat itu tidak dapat menahan senyuman.

"Udah ya, aku gapapa. Kita kesana aja yuk." ajak Devan menggandeng Aura kearah semua orang.

Kedua sahabat Devan menghampiri nya dan memeluk nya ala lelaki.

"Woahh selamat hari jebrol bro. Gue kira lo langsung didunia ini ternyata untuk membuat lo kudu melalui berbagai cara dan gaya." cengir Rafi.

Setelah kedua sahabatnya dan keluarga nya kini kedua sahabat Aura yang bergantian mengucapkan.

"HAPPY BIRTHDAY ZEYENGKK" Teriak Rachel ingin berhambur kepelukan Devan namun tidak jadi karna mendapat tatapan tajam dari Sang suami terlebih Aura.

PERFECT HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang