15. Kembali kerja

5.2K 159 5
                                    

Hari ini hari dimana Aura akan kembali menjalankan dunia nya sebagai seorang modelling.

Aura sudah mempersiapkan semua di Bali. Berbeda dengan Devan yang sedari tadi menekuk muka.

"Devan, Kamu kenapa si?" tanya Aura yang tidak di gubris sama sekali oleh Devan yang sedang mengendarai mobil.

"Devan, aku ngajak bicara loh. Kamu kenapa?" lagi dan lagi masih belum ada jawaban dari Devan.

"Tau ah, kamu diajak bicara malah diem aja gitu." sungut Aura.

Devan memberhentikan mobilnya saat mendapati lampu merah. Devan menghela nafas kasar sebelum menghadap ke Aura.

Dipengangnya pundak Aura kuat agar ikut menghadap kearahnya. Pandangan Devan terlihat sulit diartikan

"Maaf kalo aku dari tadi diem. Aku gak mau kita kenapa napa. Jadi aku fokus nyetir aja." Ucap Devan datar 

Aura hanya mendengus, dan memalingkan wajahnya. Perlahan Devan mendekatkan wajah nya kearah Aura.

Aura memejamkan mata saat Devan memiringkan kepalanya dengan tatapan kearah bibir Aura.
Satu senti saja bibir mereka akan menyatu.

"DEVAN LAMPU HIJAU." Devan terjingkat saat Aura berteriak heboh.

Devan mengumpat kesal dan menjalankan mobilnya kembali. Berbeda dengan Aura yang tersenyum penuh kemenangan 

Makanya jangan macem macem sama Aura.- batin Aura.

Dipeluknya lengan Devan dengan mesra oleh Aura. Devan menoleh dengan tatapan bertanya 

"Devan jangan marah." pelan Aura.

"Rara minta maaf deh."

"Devan marah beneran ya?"

"Devan. Kamu daritadi dengerin aku gak si? " tanya Aura beruntun.

Tak lama mobil Devan sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta.
Keduanya turun, 15 menit lagi pesawat akan berangkat.

"Devan aku pergi dulu ya?" pamit Aura. Devan hanya diam dan menatapnya sendu.

"Devan gak papa kan, nanti kalau mau makan minta masakin Sila aja." Devan menatap nya tajam membuat Aura bingung.

"Kenapa?" tanya Devan dingin.

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kamu ngomong gitu seakan akan, kamu mau ninggalin aku selama nya?" sinis Devan membuat Aura menghela nafas pendek.

"Ck. Bukan gitu sayang, kan maksud aku itu selama aku gak ada dirumah." gemas Aura

Perhatian untuk penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Bali. 5 menit lagi akan lading. Harap bersiap siap.

"Yaudah aku pamit ya."

Grep

Pelukan itu terasa hangat saat Aura akan melangkah kan kaki nya, Dan ia tau siapa pelakunya.

"Jangan pergi bisa gak?" tanya Devan. Aura berbalik menghadap Devan dengan kedua tangan berada diwajah Devan, dan membelainya.

"Aku gak bisa Van. Ini udah kontrak nya, jadi mau bagaimana pun akan susah dibatalin." ujar Aura lembut.

"Udah ya, aku cuma 5 hari aja kok. Kan itu cepat Devan."

"Jaga diri baik baik ya." pelan Devan dengan mengecup dahi Aura lembut.

"Pasti." Aura mengangguk dan tersenyum yakin.

Semakin lama langkah Aura semakin jauh. Saat berada ditangga pesawat, ia menengokkan kepala ke belakang dan melambaikan tangannya kearah Devan.

PERFECT HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang