Sekumpulan cerita pendek Jungri [jungkook & yeri]
⚠ada sedikit adegan 🌚 ,yang polos polos menjauh lah nak :)
⚠kebiasaan ava kalo lagi nulis cerita tuh keseringan TYPO jadi harap maklum ya 😊
NB: jika ada kesamaan nama, tempat dan gambar yang tidak...
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA YEOROBUN, UNTUK DUKUNG AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI NULISNYA 🙇💕
AWAS AWAS TYPO BERTEBARAN . . .
Sewindu sudah aku menantimu, Sewindu sudah aku bersama mu, sewindu sudah aku berharap agar kau dapat melihat ku.
Setiap hari, bulan, dan tahun kita bersama. Setiap pagi, siang, dan malam mu pun kita lalui bersama.
Setiap pagi aku menunggu di depan pintu, menunggumu untuk pergi bersama ke sekolah. Menyiapkan senyum terbaik ku agar cerah hari mu.
Cukup bagiku melihat mu tersenyum manis jika bersamaku
Sudah sewindu aku melakukan itu semua demi kamu, demi kau JEON JUNGKOOK
Tak mungkin kan jika kau tidak tau jika aku menyimpan rasa yang ku pendam sejak lama adanya?
Tapi semua itu sirna sejak kita menduduki kursi kelas XII SMA.
Aku tak lagi menunggumu di depan pintu untuk berangkat bersama, tak ada senyuman terbaik ku untuk mu, dan tak ada lagi senyum manis ku untuk mu.
Seseorang telah merebut perhatian mu dariku, seseorang telah merebut senyum mu dariku, dan seseorang telah merebut mu dari ku.
Tiba tiba kau melupakan ku begitu saja, melupakan kenangan kita, melupakan usaha ku untuk mendapatkan mu.
Jujur memang sakit di hati Bila kini nyatanya kau memilih dia daripada aku yang berusaha sejak awal.
Takkan lagi ku sebodoh ini Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan.
Sampai dimana titik kesabaran ku. Melihat mu bersama dia berlibur berdua, ber.du.a.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Telah ku putuskan untuk meninggalkan negara kelahiran ku, negara dimana banyak kenangan yang tersimpan disana, negara yang kaya akan lelaki tampan tapi hanya satu bagiku yang paling tampan.
Jeon jungkook pangeran masa kecil ku, pangeran penyelamat hari hari ku. Dan pangeran yang menggores banyak luka dihatiku.
"Selamat tinggal ayah, ibu. Selamat tinggal Indonesia. Selamat tinggal kenangan. Selamat tinggal pangeran ku JEON JUNGKOOK" gumam ku melihat ke jendela pesawat.
Tak terasa satu bulir mata ku jatuh untuk berjuta kalinya karna dia.
