Assalamualaikum gaes😄, maaf ya lamaaaaaaaaa banget up nya 😢😭🙇
Up ini sebagai permintaan maaf aku kekalian semua yang udah nunggu lapak ini up di salah satu ceritanya maaf banget 😭🙇🙇.
Aku masih fokus sama e-book PM jadi hiatus deh di WP. Ya paling kalo mobal baca novel bentar 😂.
Dan spoilernya tinggal nunggu 2 eps lagi PM bakal rilis e-book nya hooreeee 🙌. Ada yang seneng gak? Kalo gak sedih akutuuuuu 😕
Jadi mohon bersabar ya teman-teman. Sebagai permintaan maaf, aku up disini aja 😊 salah satu ide yang terlintas ketika aku buang sesuatu di kamar mandi waktu tengah malem 😂
Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak 💜
HAPPY READING 😍
AWAS TYPO!!
---------------selamat membaca---------------
"Maaaa yang ini jangan plis." Mohon bocah berumur sepuluh tahun itu pada mamanya. Sang mama tetap kekeh membawa boneka berbentuk kelinci itu untuk dimasukkan kedalam box yang sudah disediakan. "Tidak sayang, ini harus masuk box. Kamu gak ingat apa pesan kak Jieun waktu itu. Kamu mau kak Jieun gak tenang kalo kamu gak nurut sama pesannya." Kata mama mengusap lembut rambut anaknya.
"Ta-tapi ini satu-satunya kenangan kak Jieun buat aku ma. Aku mohon." Mama tetap kekeh untuk menolak keinginan anak bungsunya itu. "Kamu masih punya foto bareng sama kak Jieun sayang, apa itu tida cukup? Lagi pula kenangan terindah itu harusnya disimpan disini." Ucap mama menyentuh dada kiri anaknya.
"Lagian kamu juga anak laki-laki gak cocok tau main boneka." Canda mama meskipun ada rasa sakit ketika mengatakannya. "Mama gak usah bercanda gak lucu tau. Aku gini juga karna aku sayang sama kak Jieun." Ujar bocah itu ngambek lalu tidur membelakangi mamanya. "Mama tidak bercanda ko, ini memang pesan kakak kamu. Udah sekarang tidur ya sayang, besok kita berangkat pagi-pagi." Kata mama lalu mengecup kening anaknya.
Sebenarnya ia tidak rela menyumbangkan barang-barang Jieun anak pertamanya ke panti asuhan, tapi bagaimana lagi ini kemauan anaknya sebelum pergi untuk selamanya karna sakit yang dideritanya. Jieun dan Jungkook hanya selisih 7 tahun. Boneka kelinci berwarna abu-abu itu sangat berharga bagi Jungkook, karna itu kenangan terakhirnya bersama kakak tercintanya. Itu adalah kado ulang tahun saat ia berumur 9 tahun.
"Ma."
"Apa sayang?" Tanya mama saat hendak membuka pintu tapi terhenti saat Jungkook memanggilnya. "Tapi baju-baju kak Jieun masih disini kan ma?" Tanya Jungkook takut jika baju kakaknya juga akan disumbangkan. Mama terkekeh lalu berkata. "Hanya sebagian sayang, cuma pakaian kakak yang dulu. Jika yang sekarang mama simpan baik-baik. Kenapa? Kamu mau memakainya?" Canda mama untuk kesekian kalinya.
"Ma, Jungkook mohon ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda. Aku tau mama sedang bersedih begitu pula dengan aku dan papa. Bersedih itu manusiawi ma, jangan tutupi kesedihan mama. Bila mama sudah merasa tenang mama boleh bercanda. Mama jangan berusaha menghiburku karna itu malah membuatku semakin sakit melihat mama yang pura-pura baik-baik saja di depanku." Jelas Jungkook dengan matanya yang berkaca-kaca. Jungkook cepat merebahkan tubuhnya lalu menutupinya dengan selimut tebal miliknya. "Aku hanya ingin memeluk baju kak Jieun jika aku merasa rindu berat dengannya." Gumam Jungkook.
Mama mengusap air matanya lalu berkata. "Terimakasih sayang, dan maafkan mama. Selamat malam semoga mimpimu indah." Kata mama lalu membuka pintu kamar Jungkook dan menutupnya perlahan. "Ya tuhan mengapa sesakit ini." Batin mama terisak dalam diam seraya memukul pelan dada kirinya. Padahal ini sudah 5 bulan berlalu, seharusnya ia mampu menutupi kesedihannya didepan anaknya. Tapi ia gagal.
![](https://img.wattpad.com/cover/189704743-288-k642678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Jungri
Short StorySekumpulan cerita pendek Jungri [jungkook & yeri] ⚠ada sedikit adegan 🌚 ,yang polos polos menjauh lah nak :) ⚠kebiasaan ava kalo lagi nulis cerita tuh keseringan TYPO jadi harap maklum ya 😊 NB: jika ada kesamaan nama, tempat dan gambar yang tidak...