Chapter 3

380 53 4
                                    


" Mae... Bolehkan aku bicara dengan Saint empat mata ?" tanya Perth.

" Tentu saja , Nak," jawab Mae.

" Tapi tidak sekarang... Tidak di sini...," tanya Perth lagi.


********


Di apartemen Perth dan Saint....


Perth dan Saint berbaring saling berpelukan. Saint masih menangis. Perth membiarkannya. Mereka telah mengambil keputusan. Suatu keputusan yang menyakitkan untuk mereka namun tidak bisa mereka hindari.. Tak lama Saint mulai tenang, ia mengendurkan pelukannya dan menatap mata Perth yang teduh. Tangannya bergerak menyusuri wajah Perth. Perth hanya diam, menikmati sentuhan Saint.


Saint POV

Tanganku perlahan menyusuri wajahnya yang tampan. Mata ini... yang selalu memandangku, yang selalu mencari keberadaanku. Kuraba alisnya yang tebal. Pipinya yang halus. Yang membuatku selalu ingin mengecupnya. Bibir ini.... Yang selalu berkata manis untukku. Yang selalu tersenyum tulus padaku. Yang selalu menciumku......

Aku mengecup bibirnya pelan dan bertahan di sana. Dia hanya diam. Kubiarkan bibir kami bersentuhan cukup lama. Kupejamkan mataku. Kurasakan jantungku berdebar. Aku ingin mengingat perasaan ini. Mungkin aku tidak akan pernah merasakannya lagi kelak...

Sampai aku merasa bibir kami menjadi basah. Ku buka mataku dan kulihat tigerku menangis. Tanpa suara. Tanpa isak. Hanya air matanya saja yang mengalir bak air sungai. Kulepaskan bibirku dari bibirnya. Kukecup matanya. Biasanya dia yang melakukan ini saat aku menangis. Kali ini, aku ingin melakukan untuknya. Bukannya berhenti, air matanya malah semakin deras. Dan kali ini tigerku benar-benar menangis. Bahunya bergetar keras mengikuti tangisnya.

Aku menariknya dalam pelukanku. Tuhan .... Kali ini, biarkan aku yang menenangkannya. Biarkan aku merasakan kepedihannya...

Tapi .... aku bukan dia.... Aku tak kuasa menahan air mataku ... aku ikut menangis bersamanya.

Saint POV end


Perth POV

Aku menghentikan tangisku saat kurasakan bunnyku menangis. Sejak tadi aku membiarkannya melakukan apa yang diinginkannya. Aku tau bunnyku berusaha tegar. Aku tau ia orang yang seperti itu. Sejak dulu. Sejak kami bertemu, berpisah, dan bertemu kembali. Dia selalu menyimpan kesedihannya sendiri. Dia selalu memikirkanku. Yang membuatku semakin mencintainya. Tidak ingin meninggalkannya.

Tapi takdir berkata lain. Semua yang sudah kurencanakan hancur berkeping-keping. Aku ingin menikahinya secara resmi di depan publik. Biar mereka tau bahwa kami benar-benar saling mencintai. Bukan hanya untuk kepentingan popularitas saja. Biar tidak ada lagi laki-laki yang mencoba mendekati bunnyku. Memanfaatkan kepolosan dan kebaikan hatinya. Bunnyku tidak pernah berfikir negatif terhadap siapapun. Dan itu juga yang membuatku semakin mencintainya.

Aku merenggangkan pelukanku. Dia berusaha berhenti menangis. Kali ini... aku yang menyusuri wajah manisnya. Matanya yang indah... hidungnya yang mancung ... pipinya yang chubby... dan... bibirnya yang bergetar menahan tangis.

Kuusap pelan bibirnya. Ia memejamkan matanya. Merasakan sentuhanku. Perlahan kudekatkan bibirku dengannya. Aku mengecup bibirnya lembut. Dia hanya diam. Aku merasakan panas di dada dan perutku. Aku mulai melumat bibir atasnya lembut. Dia masih diam. Aku berpindah ke bibir bawahnya yang tebal dan dia membalasnya. Kami berciuman dengan dalam dan hangat.

Perth POV end


Keduanya masih saling memagut tanpa jeda. Sampai akhirnya mereka melepaskan bibir mereka dengan nafas terengah-engah. Kening mereka saling bertaut hingga masing-masing merasakan hembusan nafas mereka yang panas.

Perth mengecup mata Saint. Turun ke hidungnya... pipinya... dan kembali ke bibir Saint. Kali ini lebih dalam. Saint membuka mulutnya memudahkan lidah Perth memasukinya. Membuat saint melenguh pelan. Menaikkan gairah mereka masing-masing untuk sama-sama saling memuaskan.

Mereka habiskan malam itu dengan bercinta . Seakan - akan tidak ada hari esok untuk mereka. Tapi memang benar, kan ? Setelah esok.. mereka tidak bisa melakukannya lagi. 


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



TBC....



Mohon maaf kalau belum dapat feel-nya...

mohon saran dan masukannya juga...

Aku sangat berterima kasih buat yang bersedia membaca ceritaku. 

The family of mine (END)Where stories live. Discover now