Kenalkan ..aku Veer. Aku adalah fans mereka. Aku mendukung mereka. Tapi...bolehkah aku sedikit egois untuk sekedar memenuhi harapan orang tua yang telah melahirkan mereka ???
Hanya halu ku saja... Melihat keadaan mereka yang bikin aku selalu ingin b...
Tadi aku iseng-iseng membaca ceritaku sendiri lewat hape. Dan ternyata banyak kata-kata yang menurutku tidak sama dengan ketikanku. Ternyata mode translate goggle-ku aktif.
Akhirnya banyak kata/kalimat yang tidak nyambung.
Seperti Plan menjadi rencana.
Dan banyak lagi...
Jadi kalau boleh saran, pakai halaman aslinya saja saat membaca ceritaku.
Biar tidak bingung.
Maaf sebelumnya....
Yuk....lanjut
*******************
Perth POV
Aku sedikit terkejut saat menerima pesan line dari Veer.
" Tanggal XXXXXXX, aku mau ketemu Phi Perth . Penting. Lokasi Phi yang tentukan."
Aku mengernyitkan alisku.
' Ckk. Apa-apaan lagi ini anak? Apa ga ada bosan-bosannya dia mengacaukan hidupku?' umpatku kesal.
Tapi aku meyakini bahwa Veer pasti serius. Anak liliput dengan otak yang minimalis tidak mungkin punya pemikiran yang neko-neko. Kalau dia minta ketemu berarti ya harus ketemu. Hanya saja 'penting' bagi dia apakah sama juga 'penting' buatku?
Aku memutar-mutar hapeku sambil menimbang-nimbang apakah akan aku setujui atau tidak. Kalau diingat-ingat sebenarnya sudah sangat lama kami tidak saling kontak. Satu tahun? Dua tahun?
Terakhir aku bertemu Veer saat dia mau menikah. Setelah itu kami tidak pernah bertemu ataupun sekedar chatting. Sepertinya dia menjaga jarak dengan statusnya sebagai istri Phi Saint.
' Hhhhh....' aku menghempaskan tubuhku di sofa.
Sebenarnya aku malas meladeninya. Hidupku sudah damai ( menurutku ). Aku sudah sangat sibuk. Karirku pun sudah semakin menanjak. Dan selama itu aku sudah tidak lagi memikirkan Veer atau Phi Saint. Aku sudah melupakan mereka dari ingatanku.
Lalu sekarang, setelah sekian lama tanpa kabar, tiba-tiba saja Veer minta ketemu? Penting?
' Siapa dia menyuruh orang seenaknya,' desisku sinis. Aku meletakkan hapeku dengan malas ke atas meja. Sebaiknya aku abaikan saja. Lalu aku segera mandi mengingat sore ini aku ada jadwal latihan dengan T****.
Perth POV end
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perth sudah memutuskan untuk mengabaikan pesan Veer. Tapi pada kenyataannya hal itu mengganggunya. Membuatnya kurang konsentrasi saat latihan. Berkali-kali dia salah memetik gitarnya membuat Plan marah.
