Chapter 1

841 59 1
                                    



" Veer... Mae mohon..Menikahlah dengan Saint..."


Veer POV


Namaku Veer.. Aku tinggal di Txxxx, kampung halaman Mae Nuk. Ibuku adalah kakak ipar Mae Nuk. Ibu meninggal setelah melahirkanku. Sedangkan ayahku meninggal 4 tahun yang lalu saat aku berusia 16 tahun. Ayah meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya. Otomatis ..aku menjadi sebatang kara. Saat itulah mae Nuk datang ke pemakaman ayahku dan mengajakku ikut ke BKK bersama mereka. Anak Bibi tidak ikut karena masih sibuk syuting jelas Bibi.

Flashback ....

" Veer... Mari ikut Bibi ke BKK. Dari pada di sini sendirian. Kamu bisa menemani Bibi di sana. Bagaimana? "

Saat itu aku masih memanggilnya Bibi. Bibi mengatakannya di depan sanak saudara yang lain. Mereka semua menatapku menunggu jawabanku. Aku tidak tau harus menjawab apa. Jujur aku bingung... Aku tidak punya siapa-siapa lagi jika tinggal di sini . Sanak saudara yang lain ada, tapi mereka mempunyai keluarga sendiri dan dengan kondisi ekonomi mereka kurasa mereka tidak mampu untuk menampungku. Mataku memandangi mereka satu persatu. Berharap ada yang bisa membantuku mengambil keputusan. Tapi semua diam. Saat itu aku berkesimpulan bahwa mereka semua setuju jika aku ikut Bibi ke BKK.

" Baik , Bi... Veer ikut " jawabku akhirnya. Bibi memelukku dengan bahagia.


" Akhirnya Bibi punya anak perempuan..." katanya sambil tersenyum menampakkan gigi kelincinya .


Dan... di sinilah aku...di rumah Bibiku. Ups..ralat .Mae-ku. Bibi memintaku memanggilnya Mae. Aku senang-senang saja karena akhirnya aku punya Mae.

Rumah Mae bagus, rapi, cerah. Mae memberiku kamar tamu di lantai bawah. Kamar itu cukup luas bagiku dibandingkan dengan kamarku di kampung. Dindingnya didominasi warna biru langit. Kebetulan itu warna kesukaanku.

" Istirahatkan dulu Veer. Anak Bibi tidak pulang malam ini. Masih sibuk syuting. Besok mungkin baru akan pulang. Nanti Mae kenalkan ".

" Ya, Mae.. " sahutku.

Dan aku tertidur setelah membereskan pakaianku yang sebenarnya tidak banyak. Mae bilang nanti beli lagi saja di BKK. Aku menurut saja apa kata Mae.

********

Aku terbangun karena suara-suara di depan pintu kamarku. Sepertinya suara Mae dengan seorang laki-laki. Ah, mungkin itu anak Mae ? Segera saja aku bangun dan keluar tanpa memperhatikan penampilanku. Aku terlalu penasaran dengan anak Mae yang katanya seorang artis.

Dan...saat aku keluar. Ada Mae dan seorang wanita manis berdiri di depan kamarku sambil tertawa terbahak-bahak begitu melihatku. Aku sedikit heran padahal tadi suara yang kudengar suara laki-laki.

"Hahaha... Veer....lihat rambutmu.... Mae baru sadar ternyata rambutmu keriting " kata Mae sambil terus tertawa.

" Bukan keriting Mae. Ini sih kribo. Hahaha..." si wanita tertawa.


Veer POV End.


What ? Bukankah ini wanita? Kok suaranya seperti laki-laki?  Veer membatin. Sambil melongo tentunya.

Si 'wanita' sadar bahwa Veer meragukan jati dirinya. Segera saja dia hentikan tawanya dan berkata dengan suara berat.

" Ehem... Pagi, Nong Veer. Aku Saint, anak Mae satu-satunya. Umurku 21 tahun. Kamu boleh memanggilku Phi. Dan aku tampan, bukan manis. Karena aku laki-laki " jelas Saint seolah bisa membaca pikiran Veer. Tangannya mengusek-usek rambut Veer yang yah....memang kribo.

The family of mine (END)Where stories live. Discover now