Chapter 37

326 41 13
                                    



Malam harinya....

Saint menuju kamar Perth setelah mengantar anak-anaknya pada Veer. Malam ini mereka minta menginap di rumah Perth karena sudah kangen dengan mommynya. Jadi Saint menjemput mereka sepulang latihan dan membawanya ke rumah Perth.

Perlahan Saint membuka pintu kamar Perth dan didapatinya Perth yang sedang tidur dengan posisi miring kiri membelakanginya. Tubuhnya tertutup selimut sebatas dada. Saint menutup pintu tanpa suara, lalu mematikan TV yang masih menyala. Kemudian berjalan perlahan mendekati ranjang. Dengan hati-hati Saint merangkak naik ke ranjang mengintip wajah Perth yang masih pulas.


Saint POV...


Sejak kami pindah ke rumah Perth, aku tidur bersama Perth, sedangkan Veer di kamar barunya yang luas. Dan itu semua Mama Perth yang mangaturnya. Aku senang-senang saja karena bisa selalu bersama Perth setiap malam.

Aku merangkak semakin mendekati Perth. Menatap lekat-lekat wajahnya dari balik punggungnya.


'Hhhh...baru jam tujuh malam kenapa dia sudah tidur? Padahal kata Veer hari ini tidak ada latihan.' Desisku pelan.

'Lihat...dalam kondisi tidur saja dia terlihat sangaaaaat tampan. Padahal mulutnya melongo seperti itu, tapi itu membuatnya semakin menggemaskan. Seandainya dia ngiler pun aku yakin itu akan menjadi wajah ngiler termanis di Thailand. Hihihi....' Aku terkikik sendiri.

'Tapi..Tidak boleh !!! Tidak boleh wajah ngiler manis ini dilihat semua orang. Cukup aku saja yang melihatnya. Bisa-bisa nanti para uke dan wanita di Thailand jatuh cinta pada suamiku ini.Tidak! itu tidak boleh terjadi' aku bermonolog sambil tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepalaku.


"Apa aku begitu tampannya sampai-sampai kau menggelengkan kepalamu karena tidak percaya dengan ketampananku, Phi?" tanya Perth tiba-tiba dengan mata masih terpejam.

Aku tidak terkejut.

"Hhhh...seharusnya aku tau kau hanya pura-pura tidur Perth" sahutku sambil menaruh daguku di bahunya.


Perth masih dalam posisi miring membelakangiku. Tangan kanannya bergerak meraih tanganku melingkari perutnya. Aku memposisikan tubuhku berbaring di belakangnya. Dahiku menempel di punggungnya. Aku merasakan Perth mengelus-elus jemariku.


"Aku sedang tidur pulas tadi saat tiba-tiba aku bermimpi ditindihi kelinci raksasa gendut yang sedang makan" jawab Perth menyebalkan. Aku menekan keras dahiku di punggungnya.

"Jadi maksudmu aku kelinci raksasa gendut? Sedang makan pula...Apa maksudnya sedang makan?" tanyaku.

"Dagu Phi yang bergerak-gerak di bahuku seperti gerakan mulut kelinci yang sedang makan" jawab Perth.

Hih! Aku mencubit pinggangnya gemas. Perth tertawa kecil.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The family of mine (END)Where stories live. Discover now