Chapter 4

352 49 5
                                    


Dan hari pernikahan pun tiba...

Veer menatap dirinya di depan cermin besar. Ia terlihat lebih manis dengan gaun pengantinnya yang berwarna putih. Rambutnya yang keriting dibuat sedemikian rupa oleh penata rambut langganan Saint dan Perth hingga membuatnya terlihat lebih dewasa. Ya.. usianya baru 20 tahun dan dia harus menikah dengan seseorang yang sudah dianggapnya sebagai kakak sendiri.


Berbagai macam pikiran berkecamuk di kepalanya. Bagaimana dengan perasaan phi Perth dan Phi Saint? Bagaimana dengan perasaan orang tua phi Perth? Apakah mereka tidak akan kecewa dengan pernikahan ini? Veer yakin mereka tidak hanya kecewa. Mereka berhak marah.


Bagaimana tidak ? Awalnya orang tua Perth menentang hubungan mereka. Karena Perth anak satu-satunya. Tentu mereka berharap Perth menjadi penerus keluarga mereka. Namun mereka melihat seperti apa Perth hidup saat berpisah dengan Saint. Perth menjadi seperti gila kerja. Dan semakin pandai berpura-pura. Di depan fans dan kamera dia selalu tersenyum cerah, tertawa ceria, bercanda dengan mereka. Tapi saat di belakang panggung dia menjadi orang yang penyendiri. Tidak ada lagi Perth yang usil, yang suka menggangu temannya.


Setiap acara selesai, Perth selalu langsung pulang ke rumah. Bukan untuk bercengkrama dengan orang tuanya. Bukan ! Melainkan di rumah dia mengunci diri di kamarnya. Hanya sekedar berbaring, memejamkan matanya walau tidak tidur.


Tidak ada yang tau Perth yang seperti ini selain orang tuanya. Mereka menyesal melihat putra mereka yang paling mereka sayangi menjadi seperti mayat hidup saja. Mereka ingat bagaimana cerianya saat Perth baru saja diterima casting sebagai artis. Sejak itu setiap hari tidak ada henti-hentinya cerita Perth tentang suasana syutingnya. Membuat rumah besar itu menjadi ramai dengan tawa karena saat bercerita Perth selalu mempraktekkan apa yang diceritakan.


Tapi setelah sukses menjadi artis yang terkenal, dia malah menjadi pendiam. Mama dan Papa Perth akhirnya harus merelakan mimpi mereka untuk memiliki cucu demi kebahagiaan anak mereka. Dan ternyata mereka bahagia hanya dengan melihat Perth bahagia.



Veer POV


'Aku yakin Mama dan Papa Perth sangat membenciku. Karena aku yang merenggut kebahagiaan Phi Perth' aku bermonolog sendiri.


'Selama ini mereka mengenalku sebagai adik angkat Phi Saint. Juga teman baik Phi Perth. Tapi sekarang ? Aku seperti teman makan teman',


" Hahhhhhh.....", Aku membuang nafas dengan kasar.

" Oi !". tepukan lembut seseorang di kepalaku membuatku tersadar."

" Phi Plaaann ....", aku hampir terisak lagi.

" Sssttt.. calon pengantin tidak boleh menangis. Nanti riasanmu rusak dan kau jadi jelek. Eh, bukan ..bukan. kau memang sudah jelek ya...," Phi Plan berusaha menghiburku. Tapi itu tidak lucu bagiku. Phi Plan menghela nafas sejenak.

"Nong.... Dengarkan Phi, na.. " Phi Plan menggenggam kedua tanganku.

" Tidak hanya kau yang menderita dengan keputusan ini. Tapi mereka juga. Saint dan Perth. Dan jangan Nong kira Mae tidak sedih. Dia juga sedih, Nong.. tapi jangan sia-siakan pengorbanan mereka untuk ini, Nong.. semua ini sudah kehendak-Nya . Mungkin Dia punya rencana sendiri untuk kalian yang kita tidak pernah tau. Dan aku yakin, Saint, Perth, dan Mae mempercayai takdir itu. Mereka taat beribadah Nong..."

" Itu aku tau Phi... Tapi ini rencana Mae Phi..bukan rencana Tuhan," sergahku.

" Sssstt Nong...tidak boleh bicara begitu. Ini mungkin memang rencana Tuhan melalui Mae Nong . Kan tidak mungkin Tuhan sendiri yang menyampaikannya padamu kan?" sekali lagi Phi Plan berusaha melucu. Tapi kali ini aku tersenyum.


'Hmmmm...rencana Tuhan ya? Melalui Mae ? jadi kenapa tidak melaluiku saja ?' batinku. Sebuah pemikiran terlintas di benakku membuatku sedikit bersemangat menghadapi pernikahan ini. Mungkin ini rencana dari Tuhan melalui aku?'

Veer POV end.



Plan merasa sekejap melihat bias cahaya di wajah Veer. Tapi ia mengabaikannya. Mungkin itu perasannya saja. Kemudian ia menggandeng Veer menuju altar. Di sana Saint sudah menunggu.

Dengan setelan jas berwarna gelap dan tatanan rambut ke belakang membuatnya terlihat tampan. Veer melangkah dengan pelan tapi pasti. Dalam hati dia berjanji akan membuat Phi Saint bahagia. Ah, tidak hanya Phi Saint. Tapi juga Phi Perth.

Entah apa yang membuat Veer yakin. Hanya dia dan Tuhan yang tau....



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


aku pake foto pattie sebagai veer. mukanya imut seperti karakter veer.



TBC....




Agak ngebut nih up-nya. Mumpung ide-ide masih berkeliaran di otakku.

Mohon maaf kalau belum dapat feel-nya...

Aku sangat berterima kasih buat yang bersedia membaca ceritaku. 

The family of mine (END)Where stories live. Discover now