Chapter 11

326 41 5
                                    



' O My God. Phi sudah pulang. Sejak kapan ? Bagaimana ini ??,' jerit Veer dalam hati.



Perlahan Veer membalikkan badannya menghadap Saint. Seperti biasa, Saint memunggunginya. Tapi Veer tau Saint belum tidur.


Veer POV

' Aku harus berani. Kalau tidak dimulai sekarang, mungkin aku tidak akan punya nyali lagi untuk mencoba.'

Aku melihat punggung Phi Saint bergerak naik turun dengan halus. Aku memberanikan diri memanggilnya.

" Phi.....," panggilku pelan.

" Ya...." Jawab Phi seperti biasa, tidak merubah posisinya.

" Bisakah Phi menghadap ke arahku ?" Tanyaku hati-hati. Sebenarnya aku takut Phi akan menjawab 'Tidak'.

Tapi ternyata Phi Saint membalikkan tubuhnya. Yang membuatku malah tidak siap saat matanya menatapku.

" Ada yang ingin kau bicarakan ?" Tanya Phi Saint. Matanya menatap Veer lekat.

Veer menundukkan kepalanya.

" Bolehkah malam ini , eh.... Kita tidur bersama ?" Tanya Veer pelan. Saint menaikkan alisnya.

" Bukankah selama ini kita tidur bersama?" Tanya Saint.

Veer mendelik menatap Saint. Tapi kemudian menunduk lagi. Tangannya memukul pelan mulutnya.

' Aduuuuhhh.... Phi pura-pura tidak tau atau gimana sih ? Bikin malu saja...,' batin Veer.


Saint POV

Aku bukannya tidak tau maksud Veer. Hanya saja aku masih belum siap. Tidur bersama seperti suami istri lainnya? Aku tidak tau apa aku bisa.

Tapi saat melihat Veer memukul-mukul mulutnya sendiri dan terdiam dengan kepala menunduk tidak berani menatapku, aku merasa sedih....atau kasihan..... atau..ah, entahlah....

Apa mungkin ini saatnya ? Aku sudah melihat kalender dengan tanda merah di meja rias. Mae yang memberikannya padaku. Tapi bilangnya untuk Veer. Aku tau maksud Mae. Untuk Veer tapi untukku juga. Karena tidak mungkin Veer berani menunjukkan tanggal-tanggal itu langsung padaku.

Aku memejamkan mataku sesaat. Berusaha menghilangkan bayangan seseorang di kepalaku. Lalu kusentuh dagu Veer lembut. Dia mendongak menatapku. Aku tidak tau arti tatapannya itu.

Tapi kemudian dia bergerak menindihku ! Entah mendapat keberanian dari aman dia berbuat begitu. Badannya berada di atasku. Betul-betul menempel di atasku. Aku menahan nafasku, begitu juga Veer. Detak jantung kami sama bekerja cepat. Mata kami saling menatap dalam diam. Lalu Veer membuka mulutnya, aku menahan nafasku menerka-nerka apa yang akan dilakukannya.

" Phi.... Boleh matikan lampunya? Aku malu," cicit Veer. Hhhhhhh..... aku manarik nafas panjang.

" Silakan saja, Nong," jawabku.

Saint POV end



Lalu Veer bangkit mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Kini kamar menjadi temaram dengan penerangan minim dari lampu tidur di meja rias. Membuat suasana seharusnya menjadi romantis tapi tidak dengan pasangan ini. Bukannya romantis suasana malah terkesan canggung.

The family of mine (END)Where stories live. Discover now