Chapter 13

299 36 1
                                    


Perth menatap foto pucat Saint. Jarinya mengelus lembut foto itu seakan menyentuh orang yang sebenarnya.

" Apakah masih sakit , Saint ?", ucap Perth lirih. Dan menangis lagi.... Lalu Perth berucap pelan berulang-ulang.

"Apakah masih sakit , Saint ...? "

"Apakah masih sakit , ? ...."

*******************************


Di chapter ini lebih banyak narasi Veer...



Veer menatap testpacknya lekat-lekat. Ia masih setengah percaya bahwa ada dua garis merah di sana.

" Yeeeeeeey !!!!! " jeritnya.

Segera ia berlari menuju dapur di mana Maenya sedang menyiapkan sarapan dibantu Bibi Pasiri. Ia lupa kalau ia masih memakai bathrobe saja.

" Ada apa , Veer ? Kenapa berlari-lari dalam keadaan basah begitu ? Hati-hati nanti kau terpeleset," omel Mae sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah Veer. Wajah Veer sangat sumringah menarik tangan Maenya.

" Sini, Mae. Sini...," ajak Veer.

" Lihat ini, Mae... Apa ini benar ? Aku tidak salah lihat kan ?", Tanya Veer sambil menunjukkan testpack di tangannya. Mae melihatnya dengan seksama.

" Ya Tuhan... Veer...selamat. Kau hamil, nak," ucap Mae senang. Dipeluknya Veer dengan sayang. Tapi kemudian dilepas lagi karena ternyata badan dan rambut Veer masih basah.

" Sudah ...sudah ...sana keringkan dulu badanmu. Nanti kau sakit," kata Mae.

" Oke, Mae...", ucap Veer seraya berlari kecil menuju kamarnya di lantai dua.

" Heeeeii...Veeeeer. Jangan lari-lari begitu. Ingat kandunganmu !! ," Menjerit memperingatkan Veer. Veer langsung merubah lari kecilnya menjadi langkah yang sangat lambat. Membuat Mae dan Bibi Pasiri mengelus dada melihatnya.

Saint yang baru selesai jogging masuk ke dapur dan melihat Mae serta Bibi Pasiri yang sedang menyiapkan sarapan sambil tersenyum behagia.

" Ada apa ini , Mae ? Bibi ? kenapa kalian kelihatan senang sekali pagi ini. Tidak seperti biasanya," Tanya Saint seraya duduk di kursi makan.

Mae dan Bibi Pasiri saling melirik penuh arti. Membuat Saint menjadi penasaran.

" Tanya langsung saja sama Veer..." jawab Mae.

" Veer ?" Tanya Saint lagi.

" Iya... Sana tanya sendiri," jawab Mae sambil mendorong Saint untuk segera ke atas.

Akhirnya Saint menurut. Lagipula dia juga harus mandi dan bersiap berangkat rekaman. Saat membuka pintu dilihatnya Veer yang sedang duduk di depan meja rias sambil memandangi sesuatu di tangannya. Veer tersenyum-senyum sendiri membuat Saint semakin bertanya-tanya.

" Nong... kenapa seperti orang gila begitu senyum-senyum sendiri. Phi jadi takut," seloroh Saint.

Veer menoleh, lalu melambaikan tangannya memanggil Saint.

" Sini, Phi...," panggil Veer. Saint mendekat.

Veer menunjukkan apa yang sedari tadi dilihatnya dengan bahagia. Saint melihatnya. Ditatapnya benda itu dan wajah Veer berganti-ganti. Ada sedikit keraguan tentang apa yang ada di pikirannya.

" I-ini... benar , Nong ? K-kau .."

" Iya , Phi...Aku hamil. Akhirnya....." seru Veer dan melompat memeluk Saint.

The family of mine (END)Where stories live. Discover now