Copyright © khrnisaa_13 |2019
[ Mungkin kalian sudah tau bagaimana caranya menghargai seorang penulis lengkap dengan segala atributnya ]
Happy reading .....
_
Sinar matahari nampak mengintip dengan malu-malu kedalam kamar berukuran sedang dengan nuansa warna ungu muda yang menenangkan. Seorang gadis masih terlihat bergelung di bawah selimut dengan nyaman, hingga suara jam Wacker di atas nangkas berdering dengan nyaring dan membuat nya langsung terjaga dan berusaha meraih jam berisik itu. Setalah mematikan jam itu Aarin bergegas bangkit dan langsung berdiri untuk melakukan perenggangan otot, lalu baru mulai merapikan bad cover nya dan langsung bergegas keluar kamar untuk masuk ke dalam kamar mandi .
Setelah membasuh wajah dan juga menyikat gigi, Aarin bergegas keluar dan langsung menuju ke dapur kecilnya guna mengolah bahan yang ada untuk membuat sarapan. Aarin menggulung rambutnya secara asal sehingga membentuk Cepol guna tidak menyusahkan nya saat bergelut dengan peralatan dapur, ia mengeluarkan telur, sayur dan juga sedikit sosis. Hari ini ia berencana membuat omelette saja untuk sarapannya, ia mulai merajang bahan-bahan dengan sangat lihai, senandung lirih keluar dari bibir sakura nya.
Setelah memakan waktu sekitar lima belas menit kini omelette sederhana itu sudah siap, terlihat menggoda karena Aarin menambahkan hiasan berupa tomat ceri dan juga daun paterseli . Setelah meletakkan hasil masakannya di piring, Aarin mulai membuat susu rasa vanilla kesukaannya. Terlihat lucu memang bagi gadis seusianya masih mengonsumsi susu, tapi mau bagaimana lagi Aarin sangat menggilai minuman bewarna putih dan creamy dengan perisai vanilla itu . Setelah semuanya selesai Aarin pun langsung menyantap sarapan nya dengan nikmat, setelah makanan di piring nya habis Aarin bergegas mencuci peralatan yang kotor dan mulai membersihkan apartemen kecilnya .
Aarin terus terlihat fokus dengan vacum cleaner dengan diiringi suara musik lirih dari sound sistem yang di dapat dari sahabatnya saat dia berulangtahun, Aarin terus bersenandung kecil dengan menari-nari sambil terus membersihkan setiap sudut apartemen nya. Setelah membersihkan seluruh sudut ruangan kini akhirnya Aarin bisa bernafas lega dan beristirahat sejenak dengan bersandar di sofa depan tv, namun saat melihat angka pada jam Aarin pun bergegas bangkit dan berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya. Ya, Aarin adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan percetakan di Seoul, dia bekerja sebagai seorang editor.
Setelah selesai dengan urusan kamar mandi dan benah-berbenah, kini Aarin mulai menyusun berkas yang telah ia siapakan. Sambil menenteng tas selempang berwarna coklat Aarin bergegas menuju meja rias guna melihat penampilan nya sekali lagi, Aarin tidak pernah menggunakan make up berlebihan ia hanya menggunakan sunscreen dan pelembab untuk kulit wajahnya dan juga sedikit lip balm agar bibir nya tetap lembab. Hari ini Aarin menggunakan kemeja maroon dengan celana bahan berwarna putih dan rambutnya ia gulung dengan sederhana, namun tetap terlihat sangat cantik. Setelah dirasa cukup Aarin bergegas keluar dan menuju rak sepatu guna mengganti sandal rumahnya yang berkarakter kelinci berwarna pink dan memakai sepatu hak setinggi 6inch, saat telah membuka pintu apartemennya Aarin di kejutkan dengan kehadiran seorang pria .
"Aaaa.... Kamjagiya.." pekik Aarin kepada lelaki yang berdiri di depannya, sedangkan sang pelaku hanya tersenyum dan memasang wajah polos tak merasa bersalah.
"Annyeong Aarin-na ." Sapa lelaki itu riang
"Yak Park Jaehyun kau membuat ku terkejut dan hampir mati terkena serangan jantung." Dumel Aarin dengan kesal.
Lelaki bernama Park Jaehyun itu terkekeh geli saat melihat wajah kesal Aarin.
"Kau saja yang berlebihan. Dan hey, aku baru saja menyapamu tadi, kenapa tidak di balas dan malah marah-marah ." Balas Jaehyun dengan mencebikkan bibir nya pura-pura kesal karena Aarin tak membalas sapaannya dan malah marah-marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain [Completed]
RandomRasa sakit di masa lalu membutakan hati nurani ku, keinginan untuk balas dendam ingin terus aku lakukan . Kehidupan kelam mengusaiku terasa sangat mengerikan, dan menyakitkan. Hingga sebuah kebahagiaan datang mewarnai hari suram ku, namun tak bertah...