Copyright © khrnisaa_13 |2019[ Mungkin kalian sudah tau bagaimana caranya menghargai seorang penulis lengkap dengan segala atributnya ]
Happy reading....
_
Pukul delapan malam adalah waktu dimana sudah seharusnya seseorang pulang dan beristirahat, namun nampaknya hari ini itu tak berlaku pada gadis cantik yang masih sibuk dengan komputer nya. Mata berkacamata minus itu nampak begitu fokus dengan layar monitor di depannya, jemari tangannya yang lentik juga sibuk dengan menggeser kursor mouse dan juga menari lincah di atas keyboard.
"Aarin-na apa kau tak akan pulang , ini sudah malam ." Interupsi seorang yang baru saja memasuki ruangan itu.
Aarin mengalihkan tatapannya ke arah seseorang yang baru saja menegur nya,
"Oh Jaehyun-ssi.....Aku harus segera menyelesaikan ini, karena Mr.Jang memerlukan ini besok untuk contoh majalah edisi bulan September ." Jawab Aarin dengan sedikit memelas frustasi pasalnya dia sudah lelah, tapi sang manager sudah menyuruhnya agar menyelesaikan pekerjaan ini kepadanya . Sebenarnya ini adalah tugas bersama dengan teman aditornya yang lain Dahyun dan juga Nayoon, tapi kedua rekannya itu ada jadwal kencan yang sudah mereka siapkan jadi mereka meminta tolong pada Aarin dan karena pada dasarnya Aarin adalah seorang yang baik dan berhati lembut jadi dia menerimanya dengan lapang dada, dan akhirnya mengorbankan dirinya sendiri untuk kelelahan serta harus pulang pada malam hari atau biasa disebut lembur.
"Lalu dimana Dahyun dan juga Nayoon ? Bukankah mereka juga editor dan juga rekan kerja mu ? " tanya Jaehyun sambil berjalan menghampiri meja Aarin.
"Mereka sedang ada sesuatu yang harus di urus, dan tidak bisa di tinggalkan. Jadi, aku terpaksa harus mengerjakan ini sendiri ." Jawab Aarin dengan kembali fokus pada layar monitor nya.
Sedangkan Jaehyun menghela nafasnya saat mendengar perkataan Aarin, oh apakah gadis ini bodoh ? Memangnya urusan apa yang begitu penting daripada pekerjaan yang harus segera di selesaikan ? Dan Jaehyun baru tau jika sebuah dinner dengan pasangannya lebih penting dari mengerjakan pekerjaan dari sang atasan. Dan yang lebih parahnya lagi mereka berdua tega menumpahkan segala pekerjaan kepada rekan kerja mereka sendiri, dasar rekan kerja yang sangat tidak tau diri.
"Lalu kenapa kau ada disini, bukankah kau sedang ada wawancara dengan seorang model papan atas hari ini ?" Tanya Aarin yang masih menatap fokus layar monitor didepannya.
Sedangkan Jaehyun membuyarkan hujatan di kepalanya dan mulai menatap Aarin .
"Ya memang, tapi sudah selesai ." Jawab Jaehyun dan inilah alasan kenapa ia tau dimana kedua rekan kerja Aarin yang tak berperasaan itu berada, saat dia mewawancarai seorang model papan atas di salah satu restoran ternama di Seoul dia tak sengaja melihat Dahyun dan Nayoon bersama pasangan mereka masing-masing sedang melakukan double dinner .
"Oh begitu, lalu kenapa kau kemari dan bukannya pulang ?" Tanya Aarin lagi,
"Ada barangku yang tertinggal dan ternyata aku malah bertemu denganmu disini." Jawab Jaehyun sedikit nada kesal di suaranya.
Aarin terkekeh kecil mendengar nada suara Jaehyun yang sedikit kesal itu, lalu diapun mulai fokus dengan pekerjaannya lagi. Jaehyun melihat Aarin yang begitu fokus dengan pekerjaannya sedikit terpana dengan kecantikan alami gadis di depannya ini, hidung mungil namun mancung, pipi tinggi, dagu lancip, dengan mata besar yang serasa memenuhi fitur wajah nya yang mungil, lalu bibir tipis dengan warna sakura itu sungguh begitu menggoda iman.
Lamunan liar Jaehyun harus buyar karena tangan mungil milik Aarin yang melambai di depan wajahnya, juga suara sarat dengan nada khawatir menanyakan keadaan nya .

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain [Completed]
NezařaditelnéRasa sakit di masa lalu membutakan hati nurani ku, keinginan untuk balas dendam ingin terus aku lakukan . Kehidupan kelam mengusaiku terasa sangat mengerikan, dan menyakitkan. Hingga sebuah kebahagiaan datang mewarnai hari suram ku, namun tak bertah...