Copyright © khrnisaa_13 |2019
[ Mungkin kalian sudah tau bagaimana caranya menghargai seorang penulis lengkap dengan segala atributnya ]Your vote and Comment are so precious for me .....
Happy reading.....
_
Kepulan asap rokok memenuhi ruangan dengan berbagai macam manusia di dalamnya, ada yang berjudi, meminum minuman haram, berdansa dan bercumbu dengan para jalang, serta hal tak senonoh lainnya. Dan pemandangan itu dapat di lihat oleh Jungkook dari tempatnya yang memang berada di kelas VIP di club' malam itu, di mana ruangan ini di letakkan di lantai dua sehingga membuat nya lebih leluasa menatap kegiatan para manusia tak bermoral di bawah sana. Oh aku lupa, semua orang yang datang ke tempat seperti ini adalah orang-orang dengan moral dan etika di bawah rata-rata, itu pendapat ku, walaupun sebenarnya pasti di antara orang-orang itu ada orang hebat dan terpandang di siang hari, tapi itu semua tak bisa membuat mereka tak mendapat cap sebagai orang-orang tak bermoral, karena pada dasarnya saat berlian di letakkan di tumpukan sampah serta bangkai pastilah akan kehilangan sinar nya, namun saat keluar dari tempat itu maka akan di junjung tinggi harga nya, begitulah kiranya perumpamaan dari mereka orang-orang yang suka masuk ke dalam club'. Bukan mereka yang buruk, tetapi tempat nya saja yang menjadikan mereka menjadi buruk di mata orang lain.
Tepukan singkat di bahu sebelah kanan nya mengalihkan tatapan Jungkook dari orang-orang yang sedang menikmati keindahan gemerlapnya dunia malam. Dan saat melihat lelaki dengan kulit putih dan terkesan pucat, Jungkook pun tersenyum.
"Apakah kau sudah lama di sini Jungkook-ah ? " Tanya Lelaki pucat tadi setelah meneguk segelas Vodka yang terdapat di atas meja .
"Tidak terlalu, sekitar lima belas menit. Jadi, ada apa Hyung ingin bertemu dengan ku ?" Tanya Jungkook kembali.
Lelaki pucat itu terdiam sejenak sambil menatap gelas Vodka nya, sebelum menjawab pertanyaan Jungkook.
"Aku hanya ingin mengatakan jika aku sudah mulai menciumi pergerakan mereka, namun aku belum tau pasti apa rencana mereka kali ini ." Ujarnya dengan suara yang tenang namun sarat akan kesungguhan yang mendalam.
Sedangkan Jungkook mendengarkan perkataan lelaki pucat itu hanya terdiam sambil berfikir apa yang akan mereka lancarkan kali ini, sungguh rasanya Jungkook ingin sekali membunuh mereka karena mereka adalah orang-orang yang selalu merugikan orang lain. Tapi Jungkook harus berhati-hati karena meleset sedikit bukan mereka yang mati tapi malah dia atau bahkan orang terkasih nya yang akan meregang nyawa, oh memikirkan nya saja membuat Jungkook bergidik ngeri.
_
Pagi ini langit tampak sangat cerah, dan keceriaan nya menular kepada Aarin yang saat ini baru saja turun dari bus di halte dekat tempatnya bekerja. Namun, sebelum itu gadis cantik dengan perawakan mungil itu mampir sebentar di sebuah coffee shop dekat gedung tempat nya bekerja, membeli secangkir matcha latte hangat dan juga sebuah muffin cokelat kesukaannya. Saat sedang menunggu pesannya selesai di buat oleh sang barista, Aarin merasakan bahunya di tepuk pelan oleh seseorang . Dan saat Aarin berbalik gadis cantik itu di sambut oleh senyum manis secerah matahari di musim semi ini, dan Aarin pun membalas senyum manis pemuda itu.
"Bolehkah aku duduk di sini ?" Tanya lelaki itu dan di anggukki oleh Aarin.
"Tentu saja, lagipula ini bangku milik cafe ." Ujar Aarin yang di akhiri dengan kekehan ringan, dan pemuda itupun ikut tertawa .
"Aku sering melihat mu mampir ke cafe ini untuk membeli secangkir matcha latte dan muffin cokelat, apakah itu sudah menjadi kebiasaan mu sedari dulu ?" Tanya pemuda tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain [Completed]
RandomRasa sakit di masa lalu membutakan hati nurani ku, keinginan untuk balas dendam ingin terus aku lakukan . Kehidupan kelam mengusaiku terasa sangat mengerikan, dan menyakitkan. Hingga sebuah kebahagiaan datang mewarnai hari suram ku, namun tak bertah...