Part 10

79 13 10
                                    

Copyright © khrnisaa_13 |2019

[ Mungkin kalian sudah tau bagaimana caranya menghargai seorang penulis lengkap dengan segala atributnya ]

Happy reading.....

                                     _

Ting tong ......

Suara bel mengalihkan perhatian Aarin dari layar kaca tv kecil di apartemennya, gadis cantik yang saat ini menggunakan Hoodie bewarna hitam tan celana hotpants pendek itu berdiri dan berjalan menuju pintu.

Seorang pemuda dengan tampilan luar biasa tampan berdiri di hadapan nya, pemuda tampan itu melihat penampilan Aarin dan tersenyum kecil, oh betapa lucunya Hoodie bergambar kelinci itu membalut tubuh Aarin yang mungil.

"Kau tak akan menyuruh ku masuk, Aarin-na ?" Pertanyaan Jungkook menyadarkan keterpanaan Aarin terhadap penampilan Jungkook.

"A...ah ..n..nee, silakan masuk oppa ." Jawab Aarin dengan suara terbata karena gugup serta masih dalam pengaruh pesona Jeon Jungkook.

Jungkook pun terkekeh geli melihat tingkah manis Aarin yang menggemaskan, lelaki itupun melenggang masuk ke dalam apartemen kecil kekasihnya dan mendudukkan dirinya di sofa putih, di mana tv yang Aarin lihat tadi masih menyala dan menayangkan berita tentang pertunangan owner muda dengan mantan model yang juga sekaligus putri pengusaha sukses.

"Oppa, bukankah dia tuan Kim ? Kakak lelaki mu ? " Tanya Aarin seraya duduk di samping Jungkook setelah sebelumnya meletakkan matcha latte di hadapan Jungkook.

"Hem, iya dia Taehyung Hyung." Jawab Jungkook kemudian mengambil gelas matcha dan menyesapnya sedikit, merasakan ketenangan saat aroma dan cairan hijau itu memenuhi rongga mulut nya, Aarin dan matcha latte nya adalah perpaduan yang pas .

"Lalu mengapa oppa tidak hadir ke acara itu ? " Tanya Aarin yang masih tak paham kenapa Jungkook malah datang ke apartemennya daripada menghadiri acara pertunangan hyungnya.

"Siapa bilang aku tak datang ." Jawab Jungkook datar, sehingga membuat Aarin semakin bingung dengan maksud perkataan Jungkook, itu bermakna pertanyaan atau malah pernyataan .

Melihat ekspresi wajah Aarin yang masih kebingungan itu membuat Jungkook menghela nafas pelan, sebelum mengambil paper bag dan memberikan nya kepada Aarin.

"Aku memang akan pergi, tapi denganmu. Ini pakailah, Jung Soorin yang memilihkan nya untuk mu ." Perkataan Jungkook tak palak membuat Aarin terkejut, dan langsung mengambil paper bag di tangan Jungkook dan melihat isinya.

Sebelum Aarin berbicara Jungkook sudah lebih dulu memotongnya, " aku akan menceritakan nya nanti, tapi sekarang segeralah ganti baju mu atau kita akan terlambat datang di acaranya."  Ujar Jungkook dengan santainya, dan Aarin pun hanya pasrah dan segera bergegas masuk kedalam kamar guna bersiap diri.

Untung dia sudah mandi, jika tidak maka mungkin dia dan Jungkook akan benar-benar terlambat. Oh, Jungkook dengan keinginan nya yamg mendadak dan harus dituruti.

Setelah bersiap sekitar setengah jam,kini Aarin akhirnya keluar dari kamar dan menghampiri Jungkook yang masih duduk di sofa dan menyesap matcha latte nya tenang.

Jungkook menatap Aarin dari atas sampai bawah, oh gaun itu terlihat cantik dan pas di tubuh mungil Aarin. Gaun dengan potongan dada yang tidak terlalu rendah dengan garis leher Sabrina berwarna pink muda itu tampak sempurna dan menyatu dengan kulit putih bersih Aarin, rambutnya di tata sedemikian rupa sehingga memberikan kesan feminim yang indah di pandang. Oh Aarin dengan segala kecantikan nya yang melumpuhkan jiwa, Jungkook mengakui itu dan dia merasa bangga dengan status nya yang saat ini menjadi kekasih gadis itu.

The Pain [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang