Part 8

76 9 42
                                    

Copyright © khrnisaa_13 |2019

[ Mungkin kalian sudah tau bagaimana caranya menghargai seorang penulis lengkap dengan segala atributnya ]

Happy reading.....

                                    _

Malam ini Aarin berjalan dengan kantung plastik belanjaan di kedua tangannya, hari ini adalah jadwalnya membeli perlengkapan kulkas di flat nya. Saat setelah keluar dari supermarket 24 jam, Aarin bertabrakan dengan seseorang yang baru masuk ke dalam supermarket dengan tergesa-gesa dan membuat semua belanjanya jatuh .

"Ah maafkan aku, aku sedang terburu-buru ." Ujar seseorang yang menabrak nya, dan ternyata adalah seorang wanita.

Aarin pun hanya tersenyum dan mengangguk tak apa, wajah wanita yang menabraknya sangat lah cantik. Oh Aarin seperti bertemu dengan bidadari, wanita itu memiliki mata coklat yg indah, hidung mungil namun tajam, bibir tipis yg luar biasa dan juga wajahnya sangat kecil dan tirus. Oh rasanya jika Aarin adalah seorang laki-laki, pasti dia akan langsung jatuh cinta kepada wanita cantik ini. Lihatlah alisnya saja luar biasa cantik, sepertinya tuhan sedang dalam kondisi hati yang bahagia saat menciptakan wanita ini.

Aarin masih menatap wanita di depannya yang luar biasa cantik, hingga tiba-tiba suara wanita itu menyadarkan nya.

"Apa kau baik-baik saja, maaf aku sungguh tak sengaja ." Ujar wanita itu kepada Aarin dengan suaranya yang luar biasa lembut.

"A..ah, iya aku tak apa, dan terimakasih sudah membantu mengumpulkan belanjaan ku ." Jawab Aarin sambil tersenyum dan menerima plastik belanjaan nya yang sudah di kumpulkan oleh wanita cantik itu.

"Harus aku yg berterima kasih dan meminta maaf karena kau tidak marah saat aku menabrak mu ." Jawab wanita itu masih merasa bersalah.

Aarin tersenyum manis untuk meyakinkan wanita itu jika semuanya bukan masalah, dan Aarin tak marah.

"Ah, perkenalkan aku adalah Jung Soorin." Ujar wanita itu sambil mengulurkan tangannya.

Aarin terkejut dengan perkenalan dari wanita didepannya, tapi kemudian dia segera menerima uluran tangan itu.

"Aku Jung Aarin." Jawab Aarin pelan.

"Wah ternyata marga kita sama Aarin-ssi ." Kata Soorin sambil tersenyum .

Aarin pun baru menyadari jika marganya sama dengan wanita di depannya ini. Aarin pun tersenyum juga, dan Aarin menatap sekali lagi wajah cantik nan ramah di depannya. Aarin merasa tak asing dengan wajahnya, dan saat sudah mengingat nya Aarin langsung terkesiap.

"Apakah kau Jung Soorin model papan atas itu, yang kemarin menerima penghargaan sebagai best internasional modeling tahun lalu ? " Tanya Aarin tak bisa menutupi rasa terkejut dan senangnya .

Soorin terkekeh geli melihat tingkah lucu gadis yang tak sengaja ditabrak nya, oh gadis ini sangat lah polos dan menggemaskan.

"Karena kau bilang begitu maka aku akan menjawab iya, karena memang aku tak memiliki kembaran dengan nama yang sama ." Jawab Soorin sambil tersenyum.

"Wow, aku tak menyangka akan bertemu dengan model papan atas sekelas dirimu, dan aku adalah fans berat mu eonni." Ujar Aarin dengan suaranya yang antusias.

Soorin langsung membeku saat mendengar perkataan Aarin, dan Aarin menyadari itu.

"Ah, maafkan aku yang memanggil mu eonni, karena aku tau profil mu dan kau lebih tua dariku, jadi aku reflek memanggilmu eonni ." Ujar Aarin merasa bersalah.

"Ah tidak, aku tidak keberatan dengan panggilan itu. Aku hanya sedikit terkejut karena biasanya orang akan memanggil ku Jung Soorin atau Soorin. Dan mendengar gadis seusia mu memanggil ku eonni itu terasa asing tapi aku suka ." Jawab Soorin langsung kembali tersenyum.

The Pain [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang