Ch 25

8.4K 952 142
                                    

======================================

Jungkook:
Kurasa aku melihatmu 😍

Jimin:
Aku juga melihatmu 😳

======================================

Jungkook tidak tahu kenapa dia hanya bisa terpaku melihat jimin dari ujung kepala sampai ujung kakinya ketika laki-laki manis yang dua lebih muda darinya itu berjalan semakin mendekat kearahnya.

Dia tidak percaya melihat jimin yang bahkan jauh terlihat lebih menggemaskan daripada foto yang jimin kirimkan padanya.

Jungkook tidak sabar, dia tidak bisa menunggu sampai jimin datang kehadapannya, karena itu dia berjalan menuju jimin dengan tergesa-gesa.

Perut jungkook mendadak sakit, rasanya seperti dipelintir dan dikelitik ribuan kupu-kupu ketika matanya melihat wajah jimin yang putih tanpa cela.

Jungkook benar-benar ingin memeluk jimin. Dia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

"Jimin-ssi.."

Senyum mengembang dibibir jungkook, tangannya terus terbuka, menunggu jimin menghambur padanya.

"Jungkook.."

Jimin membuka kedua tangannya sambil berlari, lalu dia melingkarkan tangan itu dipinggang jungkook.

Jungkook pun melakukan hal yang sama, dia memeluk jimin erat-erat, menghirup aroma tubuh jimin dalam-dalam, dan merekamnya baik-baik kedalam ingatan kepalanya.

Jungkook akan mengingat bagaimana wangi tubuh jimin, bahkan sampai dia pergi tidur nanti malam atau besok malam dan besoknya lagi. Sungguh, bau tubuh jimin benar-benar memabukkan.

"Aduh! Kau ini kecil sekali!"

Seru jungkook, sambil tertawa renyah. Dia mengatakan itu saat dagunya ada diatas kepala jimin, mereka masih betah untuk terus berpelukan.

"Aku ini sudah besar, tahu.."

Gumam jimin didada jungkook. Sebelum kemudian dia memukul punggung jungkook karena tidak terima dikatai kecil. Tapi pukulan itu tidak keras, jimin memang main-main melakukannya.

Pelukan mereka berlangsung lama. Tidak ada yang mau melepaskan, baik itu jungkook ataupun jimin. Mereka berdua berpelukan semakin erat, bahkan mereka berharap waktu berhenti berputar.

"Jungkook.. Kita harus pergi sekarang. Kalau tidak, nanti kita akan melewatkan filmnya."

Kata jimin, pelan. Dia benar-benar tidak ingin pelukan ini berakhir, tapi mereka tidak bisa menghabiskan waktu hanya dengan berpelukan saja.

"Baiklah, ayo pergi."

Kata jungkook, tidak kalah pelan. Dengan berat hati, dia harus melepaskan kedua tangannya dari tubuh jimin.

Jungkook meraih tangan jimin, menyatukan jari-jari mereka dalam genggaman hangat. Dia menarik tangan jimin dengan lembut, menuju ke ruang bioskop yang tertera di tiket yang sudah jungkook beli. Mereka duduk dibagian paling atas, diujung paling belakang.

Jimin mencuri-curi pandang kearah jungkook. Dia tidak percaya kalau jungkook ternyata setampan ini, dan dia bisa duduk manis tepat disampingnya di tempat umum begini.

Ketika film dimulai, jimin fokus kedalam film yang ditontonnya. Tapi jungkook sama sekali tidak melihat ke layar lebar didepannya, dia justru melihat kearah jimin.

Jungkook menggigit bibirnya sendiri ketika matanya melihat jimin lamat-lamat.

"Kau cantik sekali, jimin."

Bisik jungkook ditelinga jimin, membuat namja manis itu melihat kearahnya dengan kedua mata sipitnya yang membulat.

"A-a-apa?"

Tanya jimin gugup, membuat jungkook bisa melihat kedua pipi jimin yang memerah malu meskipun dia membuang muka setelah bertanya padanya.

"Aku tahu kau mendengar apa yang kukatakan barusan."

Bisik jungkook lagi, kali ini sambil menaruh dagunya di bahu jimin. Kemudian jimin kembali menoleh, dan hidung kecilnya bersentuhan dengan hidung mancung milik jungkook. Hanya terisa jarak beberapa senti antara bibirnya dengan bibir jungkook.

Jimin menahan nafasnya, dia menutup matanya erat, menunggu jungkook yang semakin mendekat untuk menciumnya.

"Bolehkah, jimin?"

Tanya jungkook sambil menangkup kedua pipi jimin dengan tangannya yang besar.

"Ya.."

Kata jimin, pelan.





















*****************************************

A/n:

Visualisasi scene dimana jungkook dan jimin berpelukan, kurang lebih sbb:

Apa yang jungkook lihat:

Apa yang jungkook lihat:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang jimin lihat:

Apa yang ada diotak kita:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang ada diotak kita:

Yang ga ngerti, disarankan jan nerusin baca ff ini :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang ga ngerti, disarankan jan nerusin baca ff ini :v

lu ga akan konek kedepannya 🤣 ntar malah direport lagi gue nya :'( ga akan gue lanjut lagi, kalo sampe ada yang ngereport :'(

Makanya ini udah dikasih tahu duluan, dasar anak kecil lu bau bawang goreng :v

*****************************************

[End] TelanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang