*******************************************
Perhatian!!!Chapter ini mengandung adegan yang iya-iya. Jika tidak suka, kembali baca setelah chapter terbaru terbit. Jangan berkerad(?) diri untuk membaca jika berakhir dengan menghujat apalagi melaporkan. Terima kasih, selamat menikmati :)
*******************************************
"Tutup pintunya."
Nafas Jimin memburu saat dia dan Jungkook memasuki kamar. Dia berdebar, mereka akan kembali bercinta seperti waktu itu. Jungkook dengan tergesa-gesa menutup pintu dan menarik Jimin untuk menyudutkannya di sana.
Jimin mengernyit ketika mendengar kerasnya suara pintu yang bertabrakan dengan punggungnya, tetapi dia tidak mempermasalahkannya selama Jungkook menciumnya lagi dan meremas-remas bahunya sebelum kemudian memutar tubuhnya dan menekannya ke pintu.
Tangan Jungkook meraih kedua sisi tubuh Jimin dan menariknya sedekat mungkin dengan tubuhnya sendiri. Kungkungan lengan Jungkook mampu menyembunyikan Jimin dari ujung kepala hingga ujung kakinya.
"Aku akan merindukanmu, Jungkook..."
Gumam Jimin, ketika Jungkook menarik tubuh mungil Jimin dan mulai menciumi lehernya.
"Aku. akan. kembali. kesini. sesering. mungkin."
Kata Jungkook, sambil mencium wajah dan leher Jimin diantara setiap kata yang dia ucapkan.
Jungkook mengaitkan jari-jarinya dibawah baju jimin dan menanggalkannya secepat yang dia bisa. Setelah itu, dia mengusap lembut kulit putih mulus Jimin dengan sensual.
"Aku akan merindukan bagaimana aku bisa dengan bebasnya menyentuhmu kapanpun dan dimanapun aku mau, Jimin."
Gumam Jungkook, membuat tangan Jimin lemas dan terjatuh dikedua sisi tubuhnya sendiri ketika kening mereka beradu mesra.
"Sentuhlah aku sekarang."
Kata Jimin, meraih tangan Jungkook dan menuntun kedua telapak tangan itu untuk berada dipinggangnya.
Satu tangan Jungkook kemudian bergerak untuk melepas celana Jimin, mendorongnya kebawah dengan satu gerakan cepat.
Kemudian dengan kedua tangannya, Jungkook mengangkat Jimin. Sementara Jimin sendiri melingkarkan kakinya serapat mungkin dipinggang Jungkook agar mendapatkan kehangatan. Jimin menghirup aroma tubuh dan deru nafas Jungkook yang menerpa wajahnya.
"Aku mencintamu, Jimin."
Jungkook menyatukan bibirnya dengan bibir Jimin, menggiring lelaki mungil itu menuju ke tempat tidur dengan ciumannya yang semakin menuntut. Dia tidak lupa melepaskan baju dan celananya diantara ciuman panas yang terputus-putus untuk sekedar meraup udara.
Jungkook melepaskan ciuman yang menggairahkan itu ketika Jimin terlihat kesulitan mengatur nafasnya. Dia kemudian melirik ke bagian bawah tubuh Jimin, dan mulai menciumi paha Jimin untuk melampiaskan nafsu yang masih menggebu.
Diciuminya Jimin dari bawah sampai atas. Jungkook tidak kuasa membendung hasratnya lagi saat melihat wajah Jimin. Karena itu dengan nafsunya Jungkook menggesekkan penisnya dengan penis Jimin.
Jimin mulai mengangkat pinggulnya mengikuti permainan Jungkook. Mereka saling menggesekkan kemaluan. Itu membuat Jimin keenakan, dia mengerang dan menyebut nama Jungkook sambil terus mendesah.
Jungkook menggigit bibirnya sendiri melihat wajah Jimin yang memerah. Kekasihnya yang kecil ini sangat seksi tapi juga sangat imut. Jungkook tidak mengerti kenapa Jimin bisa terlihat menggoda dan juga polos secara bersamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Telanjang
FanficKetika jungkook mendapatkan nomor palsu dari seorang gadis, dan jimin ternyata adalah pemilik nomor palsu tersebut. Note: the trans project here included some modification due to cross culture understanding.