Ch 39

5.1K 449 75
                                    

*****************************************

Warning!!!

1. Sebangsa atau sejenis spesies(?) tukang report cerita sembarangan dilarang baca!!! (Berhentilah mengusik kebahagiaan orang lain, monyet.)
2. Sepertinya butuh mandi wajib habis baca chap ini hwhwhw
3. Selamat membaca, sayang-sayangku 💜

*****************************************







Jimin mendengar suara ketukan pintu, lalu secepat mungkin dia turun ke bawah. Ketika dia membuka pintu, dia melihat Jungkook yang mengenakan kaos hitam dan celana jeans yang ketat.

"Hai, Jungkook."

Sapa Jimin, sambil mengedip-ngedipkan matanya dengan genit.

"Ikuti aku."

Katanya, setelah membuka lebar pintu rumah agar Jungkook bisa masuk kedalam.

Jimin berjalan didepan jungkook, dia sengaja memperlambat langkahnya untuk menggoda Jungkook dengan cara menggoyangkan pinggulnya kekanan dan kekiri seperti pantat bebek.

Dan sepertinya itu berhasil, karena Jungkook sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari pantat sintal Jimin yang kedua gundukannya seperti memantul-mantul seiring Jimin melangkahkan kakinya melewati anak tangga menuju kamar.

Celana pendek yang dipakai Jimin pun tak kalah berhasil untuk membuat Jungkook kesulitan menelan ludahnya. Tubuh Jimin terlihat sangat menggoda dalam balutan celana super pendek yang dikenakannya.

Makanya ketika sampai di kamar, Jungkook langsung menerkam Jimin. Dia melemparkan Jimin ke kasur, lalu merangkak diatas tubuhnya.

Jungkook menyatukan bibirnya dengan bibir Jimin. Dia menangkup kedua pipi Jimin sambil menciuminya dengan rakus.

Ciuman itu penuh nafsu, lumatan demi lumatan berlangsung dengan terburu-buru. Sampai kemudian Jungkook membuat Jimin merasa terpenjara dengan kedua tangannya yang disatukan diatas kepalanya.

Tapi Jimin tidak mau hanya diam ketika disudutkan seperti itu, dia mengangkat punggungnya. Melentingkan tubuhnya agar semakin dekat dengan tubuh Jungkook, juga supaya miliknya yang sudah tegang bisa bergesekan dengan milik Jungkook. Itu membuat Jungkook menyeringai dalam ciumannya.

Ketika tubuh mereka saling melepaskan untuk sejenak, kedua mata mereka saling memandang. Jungkook dan Jimin saling memuji keindahan lawan bercumbunya dalam hati.

Tidak lama kemudian Jungkook berlutut di ranjang Jimin, dan Jimin pun mengikutinya. Jungkook memegangi bagian bawah kaus Jimin dan menariknya keatas. Dia menelanjangi bagian atas tubuh Jimin, sebelum kemudian melakukan hal yang sama untuk kausnya sendiri.

Setelah keduanya benar-benar bertelanjang dada, mereka kembali bersatu dalam ciuman panas dan tangan yang saling merambat kemana-mana untuk mendapatkan kepuasan masing-masing.

Jungkook menyelipkan tangannya kedalam celah celana pendek yang Jimin pakai. Dia meremas-remas bongkahan pantat Jimin, membuatnya mendesah sambil memeluk tubuh Jungkook. Jimin membenturkan kepalanya ke bahu Jungkook karena tidak tahan dengan remasan itu.

"Ya Tuhan! Kau seksi sekali, Jimin."

Bisik Jungkook, mendengar bagaimana manjanya rengekan Jimin ketika jarinya menekan lubang Jimin dan juga teriakan kecil ketika jarinya masuk kedalam sana.

Jungkook mengeluarkan tangannya dari celana Jimin. Dia menangkup pipi Jimin, menanyakan sesuatu karena dia merasa aneh dengan jarinya yang bisa masuk dengan mudah.

[End] TelanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang