3.2 ; Cuci tangan

2.5K 336 6
                                    

Ini adalah malam Minggu. Doyoung membuat janji dengan Yara untuk menghabiskan waktu bersama, layaknya pasangan pada umumnya

"Loh? Pake motor?" Yara mengernyit, terkejut mendapati Doyoung yang datang menggunakan motor bukan mobil seperti biasanya.

"Iya, waktu itu aku mau ngajak kamu jalan naik motor tapi gak jadi kan. Sekarang gantinya."

Untung Yara saat ini memakai celana bukannya rok.

"Mau kemana?" Tanya Doyoung di tengah jalan.

"APA? GAK DENGER."

Doyoung menghela napas lalu memelankan laju motornya, "mau kemana?" Ulangnya.

"Oh. Ya terserah, aku ngikut aja heheh."

"Makan dulu, ya? Kamu belum makan, kan?"

"Iya, hehe."

Doyoung pun kembali melajukan motornya.

Ingin rasanya Yara memeluk Doyoung seperti Milea memeluk Dilan di motornya. Namun ini pertama kalinya ia dibonceng oleh Doyoung. Rasanya agak canggung dan tak biasa, terlebih sudah lama Yara tidak dibonceng motor.

Motor Doyoung berhenti di parkiran restoran cepat saji. Yara bergegas turun dari motor Doyoung begitu motornya telah terparkir.

Mereka pun masuk ke dalam dan-





















Ah, disana amat sangat ramai. Mungkin karena ini adalah weekend.

Mereka pun sepakat, Doyoung akan mengantre dan memesan sementara Yara mencari tempat duduk.

Berkelilinglah Yara, dari ujung ke ujung. Ia sempat naik ke lantai dua namun tak ada tempat kosong di sana. Ia kembali lagi ke lantai satu namun belum ada tempat yang kosong.

Apa Yara meminta Doyoung untuk membungkus makanannya saja dan makan di rumah?

Baru saja Yara akan menghampiri Doyoung, sejumlah orang pergi meninggalkan sebuah meja dengan 4 kursi yang tak jauh dari antrian Doyoung.

Akhirnya. Yara bergegas menempati meja tersebut walaupun masih belum dibersihkan. Ia tersenyum pada Doyoung yang melihat aksinya tak jauh dari sana.

Sembari menunggu Doyoung, Yara memainkan ponselnya. Efek terlalu fokus pada ponsel, waktu serasa berjalan lebih cepat. Tanpa Yara sadari, mejanya telah dibersihkan dan Doyoung sudah duduk di depannya dengan nampan berisi pesanan mereka.

"Heh," Doyoung mengambil ponsel Yara, "makan."

Yara merebut kembali ponselnya, "iya iya."

Mereka pun menikmati makanan mereka masing-masing.

Sesekali Yara bercerita soal sesuatu yang menurutnya menarik. Lalu Doyoung akan memotong, "makan jangan sambil ngomong."

Argh, ingin rasanya Yara berkomentar pula, "makan jangan sambil main hape. Lagi ngechat siapa sih, hah?!"

Namun Yara hanya bisa diam. Lalu beberapa detik kemudian, Yara kembali bercerita, dan Doyoung akan memotong lagi, akhirnya Yara diam lagi.

Yang terakhir, "eh, Doy."

Doyoung menatap ke arah gadisnya, "dibilang-"

"Aku mau nanya serius," potong Yara yang membuat Doyoung menghentikan kalimatnya.

"Apa?"

"Itu, anu. Kok akh-"












"Permisi?"














'drukkie' doyoung, nct✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang