Thirty One

15.5K 1.5K 131
                                    

Vote + spam komen. pokoknya harus komen! Gak boleh siders! Gak terima next next!!!

Dan makasih banyak buat readers tersayangkuuu atas doa dan support kalian.
Alhamdulillah udah bisa beraktifitas seperti biasanya. Juga masih dalam lindungan Allah :')

Ada beberapa readers yang emang udah ngikutin aku dari work Last Mission sampe sekarang. Yang rajin vote yang rajin komen. Aku hafal kalian semua :') makasih banyaak baaanyaak.

Oh ya! Next Chapter udah END!!! HORAAYY!!!

Dan juga aku bawa work baru. CLOSER TO YOU! Di vote juga ya :')
Udah segitu aja hehe.




Happy Reading~







"Chanyeol~"

Entah sudah keberapa kalinya Baekhyun memanggil sang punya nama, namun tak ada satupun yang di sahut oleh si empu.

Sejak kembalinya dari perbincangannya dengan Kakak satu-satunya itu, Baekhyun merasakan sesuatu yang berbeda dari Chanyeol. Kekasihnya itu terkesan dingin dari biasanya, bahkan mengabaikan semua panggilan darinya.

"Kau marah padaku, hmm? Apa aku berbuat salah? Chanyeoolll~" rengeknya di akhir kala masih tak mendapat respon dari kekasihnya.

Baekhyun tiba-tiba saja curiga, apa yang menjadi bahan pembicaraan Baekbeom pada Chanyeol tadi, membuat kekasihnya itu terkesan cuek padanya.

"Ish, sudahlah. Aku akan membeli es krim sendiri saja!" rajuk Baekhyun.

Greepp

Posisi satu kaki Baekhyun baru saja turun dari ranjang membuat tubuhnya oleh begitu saja kala Chanyeol menarik lengannya. Membuat Baekhyun terduduk di pangkuan kekasihnya.

"Ayo jujur!"

"Hng?"

Baekhyun memiringkan kepalanya menatap bingung Chanyeol yang sedang menahan gemas karena tingkah polosnya.

"Jangan sesekali memasang wajah menggemaskanmu itu kepada orang lain, termasuk Sehun sekalipun." titah Chanyeol yang tambah membuat Baekhyun semakin bingung.

"Sebenarnya kau ini kenapa Chanyeol?"

Pemuda jangkung itu mendengus. "Kau sudah berani berbohong padaku, hm?"

"Memang aku pernah berbohong padamu?" tanya Baekhyun seakan tak bersalah.

"Oh, kau tidak ingat? Yasudah, menyingkir sana!" keduabtangan Chanyeol berusaha untuk menyingkirkan tubuh Baekhyun dari pangkuannya. Namun kekasihnya malah mengeraskan tubuhnya agar tidak bergerak kemanapun, membuat Chanyeol berdengus dan lebih memilih memalingkan wajahnya.

Baekhyun terkikik geli lalu memberi beberapa kecupan kecil di seluruh wajah kekasih tingginya sebelum diakhiri dengan ciuman panjang di bibir.
"Maaf, hm. Aku benar-benar tidak mengerti kebohongan mana yang sudah kusembunyikan darimu."

Chanyeol mendesah lelah setelah itu tersenyum tipis pada sang pujaan hatinya. "Kau mau tahu apa yang Baekbeom hyung ceritakan padaku tadi?"

"Apa?"

"Tentang penculikanmu dan semuanya itu adalah rencana kakakmu dan Ayahku."

Baekhyun mengangguk. "Jadi itu?" Chanyeol mengiyakan. "Aku bahkan baru tahu rencana itu saat pulang dari rumahku. Dimana waktu itu kau dan ayahmu sempat bertengkar."

"Dan kau berniat membohongiku setelah itu." dengus Chanyeol.

Baekhyun mengedikkan bahunya. "Akukan juga ingin tahu kau itu cinta denganku atau tidak." Cengirnya tanpa rasa bersalah. Membuat Chanyeol gemas lalu membanting tubuh mungil itu dan mengurung dengan kedua tangan kekarnya.

JUST FRIEND [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang