Eight

21.3K 2.4K 119
                                    

Assalamualaikum!

Adakah yang rindu sama book yang satu ini? Atau rindu dengan dakuh? 😪

Udah berapa lama book ini dianggurin, karena mood yang masih berantakan:')

Okay seperti biasa.

Jangan lupa untuk vote dan komen yang banyak biar cepet up 😅

Jangan siders oke!


Enjoy~




Baekhyun sedang asyik bersantai diruang keluarga. Duduk bersila dengan makanan ringan di pelukannya, juga mata cantiknya yang tak lepas dari layar kaca besar di depannya.

Sesekali tangannya akan bergerak untuk memasukkan jajanan ringan tersebut ke dalam mulutnya.

Cup!

Kecupan ringan di pipi ia dapatkan dari seseorang yang sedang memeluk lehernya dari belakang, membuat Baekhyun terlonjak kaget.

"Tak bisakah kau tidak muncul seperti hantu? Kau hampir membuatku menjerit." gerutu pemuda cantik itu.

Chanyeol, si pelaku hanya tertawa kecil. Lalu tanpa pikir panjang, tubuh besarnya itu melompati sofa dengan kaki panjangnya. Tanpa perlu susah payah untuk berjalan, dengan sekejap dirinya sudah berada di samping sahabatnya ini.

"Aaakk?!"

Baekhyun mengangkat alisnya tak mengerti, menatap Chanyeol yang sudah membuka lebar mulutnya.

"Tutup mulutmu Chan, nanti nyamuk dengan senang hati masuk ke sana." Baekhyun memperingati sembari memasukkan kembali snack kedalam mulutnya.

Menghiraukan peringatan Baekhyun, pemuda jangkung itu masih terus membuka mulutnya dan menunjuk-nunjuk makanan yang dipeluk Baekhyun bergantian menunjuk mulutnya.

Otak Baekhyun cukup lamban merespon, dan detik kemudian mulutnya terbuka menggumamkan 'aahh' seakan baru mengerti isyarat dari temannya ini.

"Mau?" tanyanya yang dibalas anggukan semangat dari Chanyeol. Detik selanjutnya makanan itu langsung masuk ke mulut Chanyeol.

"Dimana Sehun?"

Baekhyun mengedikkan bahunya, matanya masih saja fokus melihat tayangan idol papan atas yang sedang digandrungi para remaja Korea Selatan, juga berbagai negara dibelahan dunia.

Tak mendapati respon yang berarti, Chanyeol dengan santainya menidurkan kepalanya di paha empuk Baekhyun yang sebelumnya sudah ia luruskan.

"Chaannn, aku sedang bersantai. Tak bisakah kau tidak mengganggu huh?"

Mendengar protesan dari sahabat mungilnya membuat Chanyeol merengut tak suka.
"Jadi aku ini pengganggu maksudmu begitu?"

Baekhyun seketika meringis dalam hati, astaga ada apa dengan Chanyeol? Kenapa sangat sensitif seperti ini.

"Bukan seperti itu Chanyeol."

"Lalu seperti apa?!" sahut Chanyeol cepat.

Baekhyun berdesis lirih. "Sudahlah, tak usah dibahas." ucapnya malas.

"Apa salahku? Aku kan hanya ingin bermanja-manja denganmu saja, masa tidak boleh?!" gumamnya masih tak terima, membuat Baekhyun memutar bola matanya jengah.

Merasa dirinya kalah, Baekhyun meletakkan jajanannya. Tangannya beralih mengelus pelan surai hitam sahabatnya.
"Baiklah aku kalah, kau ingin melakukan apa hm?" tanyanya lembut.

Kepala Chanyeol sedikit mendongak. "Mall?"

"Ada yang ingin kau beli?"

Chanyeol mengangguk. "Juga, sudah lama aku tak berjalan berdua bersamamu bukan?"

Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Sejak hari pertama ia meminjamkan kakinya di Seoul, ia sama sekali belum refreshing. Biasanya saat di Manhattan entah dua minggu sekali ia pergi untuk berbelanja kebutuhannya atau hanya sekedar mencuci mata dengan beberapa temannya.

Merasa memang dia membutuhkan refreshing maka tanpa pertimbangan yang berat Baekhyun setuju.
"Baiklah, aku akan ganti pakaian dulu. Ajaklah Sehun juga."

Chanyeol refleks mendengus mendengar nama sahabat satunya itu disebut.
"Tak bisakah hanya kita berdua saja?"

Dia kan hanya ingin berjalan berdua dengan Baekhyun.

"Lebih menyenangkan jika bersama-sama bukan? Kita bisa mengajak Jongin Hyung dan Taehee."

Mendengar saran dari Baekhyun, dengan sedikit tidak rela Chanyeol menganggukan kepalanya. Tubuhnya ia dudukkan, namun wajahnya ia sodorkan pada Baekhyun.

Pemuda mungil itu mengangkat alisnya, tak mengerti dengan tingkah Chanyeol.

"Jauhkan wajahmu, kenapa dekat sekali?!"

Chanyeol mendengus, menunjuk pipi sebelah kirinya. "Poppo."

Baekhyun mendengus geli. "Kau seperti anak kecil saja." komentarnya. Yang tak ditanggapi oleh si empunya.

Cup

"Sudah?"

"Kalau kau ingin memberikan kecupan gratis disini, tidak masalah sih untukku." sahut Chanyeol santai dengan menunjuk bibirnya, sembari memainkan alisnya naik turun.












"Aku saja yang memberimu kecupan sayang bagaimana?"













Chanyeol menoleh pada sumber suara, melihat siapa yang menimpali perkataannya barusan membuat wajahnya datar.

"Sebelum kau melakukannya, aku yang akan lebih dulu menendang sesuatu yang menggantung di selangkanganmu!"

Sehun, seseorang yang menimpali perkataan Chanyeol barusan bergidik ngeri. Tiba-tiba ia merasa ngilu, lantas refleks merapatkan kakinya.

"Kau anarkis sekali!"

"Itu lebih baik. Daripada aku harus bermanis-manis denganmu."

Baekhyun yang melihat perdebatan keduanya hanya menghela napas lelah. Tak bisakah mereka akur barang sebentar saja?

"Sudahlah, jangan berdebat lagi. Aku akan ganti baju lebih dulu, sekaligus memberi tahu Jongin Hyung."

Cup

Chanyeol terkesiap ketika ujung bibirnya dikecup oleh Baekhyun. Matanya mengerjap lucu menatap Baekhyun dengan tatapan bingungnya.

Baekhyun hanya tersenyum kecil. "Bonus untukmu. Jangan lupa untuk memberi tahu Sehun tentang kepergian kita, hm."

BUGH

Sehun meninju lengan Chanyeol heboh.
"Wuaah, beruntungnya dirimu. Padahal kalian hanya sebatas teman." sindir Sehun.

Chanyeol mengalihkan pandangannya dari silueg Baekhyun yang sudah menghilang, lalu beralih pada Sehun dengan kedikan bahunya.

"Dia bukan hanya sebatas teman."

"Lantas? Kalian sudah resmi berpacaran?"

Chanyeol menatap datar Sehun sembari berdecak. "Tentu saja kami bersahabat sejak kecil. Baekhyun itu sahabat sejatiku!"

Kini gantian Sehun yang mendengus.
"Mengelak saja terus!"

"Memang benar kok!"

"Ya, percaya sajalah."

"Kalau kau tidak percaya bisa tanyakan pada orang tuanya jika kami itu sudah bersama sejak kecil."

"Aishh, iya iya. Aku percaya."

Chanyeol memicing. "Aku masih ragu kau percaya."

"Yah, sebenarnya aku memang tidak percaya." ucapnya malas.

"Nah kan!" tuding Chanyeol. "Aku mengucapkan hal yang benar tahu!"

"Aisshh, yak—"



Dan kita tinggalkan saja sepasang sahabat yang tiada hentinya berdebat.













Tbc

JUST FRIEND [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang