Selamat membaca^^
.
.
..
.
.Sehun menghembuskan nafas pelan. Dia sedang memikirkan bagaimana bisa terjadi pembunuhan di sebuah tempat pendidikan.
Tidak aneh memang mengingat dirinya terlahir di antara para penyihir dan pasti menyelesaikan masalah dengan adu kekuatan. Tapi bukannya tadi dia mendengar jika gadis itu tidak sempat melawan.
Sehun tau gadis itu karena berasal dari asrama yang sama dengannya. Memikirkan semua itu membuat kepala Sehun pusing. Semuanya terasa berputar-putar dalam kepala Sehun.
Sehun melirik jam dinding dengan nuansa Inggris di kamarnya menunjuk pada angka dua dini hari. Masih sangat pagi untuk dirinya bangun, tapi bahkan matanya tidak mau terpejam sejak saat Taeyong mengucapkan 'selamat tidur' padanya. Berarti sudah sekitar empat jam dia terjaga dengan posisi yang sama yaitu duduk di atas tempat tidur dengan buku yang masih berada di tangannya.
Sehun melirik ke tempat dimana Taeyong terlelap dengan meringkuk di dalam selimut dan alis yang merengut tidak nyaman karena suhu yang memang sangat dingin.
Sehun mengambil remot untuk menaikkan suhu ruangan supaya Taeyong bisa tidur dengan nyaman. Tersenyum setelah kernyitan di dahi Taeyong menghilang dan tubuhnya yang mulai merasa nyaman.
Sehun turun dari tempat tidurnya. Dia ingin ke asrama onyx, Sehun ingin tidur di pelukan Chanyeol malam ini. Di ambilnya Lilin dekat meja riasnya dan membawa keluar dari asrama amethyst.
Academy Mavender sangat gelap saat malam hari karena hanya ada obor yang menerangi setiap sudutnya. Lampu hanya akan menyala dari terbenamnya matahari sampai jam 10 malam, setelah itu maka hanya cahaya obor yang menjadi penggantinya.
Sehun dengan piyama berwarna hitam merah kotak-kotak dan sebuah lilin di tangan kirinya berjalan pelan melewati lorong sepi Mavender untuk menuju kamar kekasihnya.
Sepi yang menemani Sehun karena semua penghuni Mavender sudah bermain di dalam dunia mimpi.
Suara burung hantu menyapa indra pendengaran Sehun. Tidak ada hal yang membuatnya takut sama sekali dan tetap melanjutkan jalannya.
Jarak antara onyx dan amethyst tidaklah jauh jadi tidak akan memakan waktu lama untuk sampai di sana. Tinggal tiga dinding lagi dan Sehun sampai pada gerbang onyx, tapi sesuatu menghentikan langkahnya.
Di sana, di depan gerbang asrama onyx Sehun melihat dua orang namja yang perbedaan tingginya hanya terpaut beberapa senti tengah berbincang dengan hanya cahaya obor yang menerangi.
Sehun mengenal mereka maka dari itu dia memadamkan lilinnya dan mendekat ke arah dua namja itu. Sehun ingin tau apa yang di bicarakan mereka selarut ini.
Tiang besar penyangga gedung Mavender yang berjarak sepuluh tujuh langkah kaki menjadi pilihan Sehun untuk bersembunyi. Dari sini dia bisa mendengar semuanya.
"Aku tidak mengerti dengan perkataan mu hyung"
Sehun mrngintip di balik tiang untuk memastikan apa yang coba mereka bicarakan.
"Jika aku mengatakan bahwa aku sudah menemuinya bagaimana?"
Dari sini Sehun dapat melihat kilatan kemarahan pada mata namja yang lebih pendek.
"Lalu kenapa kau tidak membunuhnya?"
"Apa yang bisa aku lakukan jika orang yang kau sayangi mencegah ku? Katakan Chanyeol apa yang bisa aku lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDER [CHANHUN]
FanficMavender Academy berdiri tahun 2035.. Sekolah sihir yang di bangun oleh pebisnis kaya raya Kangin dan istrinya leeteuk.. Pasangan penyihir murni dan orang tua dari Park Chanyeol namja tampan namun sangat dingin.. WARNING : BXB, AU! Cover by : tteokb...