07. 🍂🍂

2.5K 249 82
                                    

Selamat membaca^^


















.
.
.





.
.
.
























Keramaian adalah sesuatu yang paling Chanyeol benci. Kerena itu sangat berisik menurutnya. Menjadi pusat perhatian sudah biasa bagi seorang Park Chanyeol tapi tidak dengan sesuatu yang berisik.

Sehunnya memang berisik dan manja. Tapi Chanyeol menyukai setiap yang di lakukan Sehunnya. Entah itu merengek karena meminta sesuatu atau bertingkah seperti anak kecil di depannya. Chanyeol menyukai semua yang ada pada Sehunnya.

"Hyungie~" Sehun berhenti sejenak dengan tangan kosong karena seluruh paperbag ada di tangan Chanyeol. Kalau Sehun tidak salah hitung ada sekitar sepuluh paperbag dengan merk ternama dan semua itu Chanyeol yang membayarnya. Sehun berjongkok dengan bibir bawah yang maju beberapa centi.

Chanyeol membalik badannya dan melihat Sehunnya yang menggemaskan tengah berjongkok di depannya seperti kucing yang minta di pungut. "Ada apa baby?"

"Lelah~" Sehun duduk di lantai tempat perbelanjaan itu. Menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung yang ada di sana. Bahkan sampai ada yang terpekik gemas dengan tindakan Sehun saat ini. Demi Tuhan Sehun duduk di tengah-tengah Mall dengan wajah menggemaskan seperti anak anjing yang malang.

Tapi bukannya malu atau risih Chanyeol malah terkekeh dan menghampiri Sehunnya. Berjongkok di depan Sehun dan menaruh paperbag di sampingnya. Menatap Sehunnya yang tengah mempoutkan bibir pinknya itu. "Apa mau berhenti di sini saja?"

Sehun mendengus lalu menatap kesal pada Chanyeol. Sungguh bagaimana tidak pekanya kekasihnya ini. "Hyung tidak peka.. Hmb" Sehun bersedekap dada dan memalingkan wajahnya dengan pipi menggembung.

Chanyeol berkedip beberapa kali. Menggaruk pipinya yang sama sekali tidak gatal. Dia bingung sumpah. Apa dia harus mengerti setiap kode yang di berikan seorang submissive. "Lalu baby mau apa hm?"

Sehun menatap Chanyeol dengan puppy eyes yang dia miliki. Tatapan yang selalu membuat jantung Chanyeol berdetak gila dan membuat dirinya bangun saat itu juga.

Shit..

"Baby ingin apa hm?" Chanyeol mengelus pipi Sehun. Mencoba mengalihkan perhatiannya dari hormon nya itu.

"Gendong~" rengekan Sehun membuat seulas senyum terukir di wajah tampan milik Chanyeol.

Menggusak kepala Sehun lalu berbalik dalam keadaan jongkok. "Ayo naik"

Sehun tersenyum lebar dan mendekati Chanyeol. Naik ke punggung tegap sang kekasih dengan lengan yang sudah mengalung indah di leher Chanyeol.

Chanyeol berdiri setelah di rasa Sehun sudah nyaman dalam gendongan nya. Dengan paperbag di tangan Sehunnya. Mengabaikan tatapan memuja sekaligus gemas dari para pengunjung. Chanyeol berjalan santai keluar Mall.

Sehun menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Chanyeol. Menghirup aroma Chanyeol yang membuatnya begitu mabuk. Sehun sangat menyukai aroma Chanyeol. Menurut Sehun Chanyeol itu wanginya segar.

"Jangan bernafas di leher hyung, baby"

Sehun tidak menggubris apa yang di katakan Chanyeol. Dia tetap pada posisinya di leher Chanyeol. "Hyung wangi.. Aku menyukainya"

Chanyeol sedikit menggeram rendah. Sehunnya ini sungguh sangat keras kepala. "Baby tolonglah"

"Tidak mau hyung~" Sehun semakin mengeratkan pelukannya pada leher Chanyeol.

MAVENDER [CHANHUN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang