" The Day Before "

470 65 6
                                    

Siang ini Krist sedang duduk sendirian di taman, menunggu Off dan Singto yang sedang mengurusi jual-beli tanah milik almarhum Papanya.

Sudah 30 menit sejak kepergian Off dan Singto. Pikiran Krist melayang ke kejadian sebelum kedua orang tuanya meninggal. Siapa saja yang dekat dengan orang tuanya? Apa tujuan mereka? Baik atau jahatkan mereka?.

Hingga Krist menemukan beberapa nama yang ia kenal dan menuliskannya di buku catatan miliknya. Dari yang terlihat jelas menunjukkan rasa tidak suka, hingga yang Krist ibaratkan sebagai 'serigala berbulu domba'. Karena menurut Krist, manusia yang tersenyum di depan kita bisa menggigit dari belakang. Maka dari itu, Krist tidak mudah percaya dengan siapapun yang berdiri di belakangnya, meskipun itu orang terdekatnya.

"Tuan muda Krist" Off baru datang dengan Singto berjalan di belakangnya menghampiri Krist.

Krist menoleh.

"Tanah di sebelah selatan sudah ada yang membeli" Lapor Off.

Krist menutup buku catatannya. "Bagus. Kita bisa pergi dari sini besok"

"He?? Secepat itu??" Tanya Singto.

Krist berdiri dari kursinya dan menghadap Singto dengan sikap tenangnya. "Kita tidak punya alasan untuk berlama-lama disini"

"Tapi kan... "

Krist beralih pada Off. "Siapkan semuanya besok"

Off mengangguk. "Baik, Tuan muda"

Krist pergi meninggalkan Off dan Singto.

"Dia kenapa sih? Sepertinya tidak betah disini" kata Singto menatap kepergian Krist.

"Karena disini akan terus mengingatkan beliau pada Tuan besar"

"Aku tidak suka dengan sifatnya"

"Anda akan terbiasa nantinya"

"Siapa yang akan betah dengan sikapnya yang seperti itu?"

Off menghela nafas. "Memang tidak ada"

"Sama sekali?"

"Saya sudah pernah bilang kan pada anda? Jika anda adalah yang pertama bisa bicara santai pada Tuan muda Krist"

"Uh.. itu... "

"Semakin anda mengenal Tuan muda Krist, maka anda akan semakin mengerti mengapa sikapnya seperti itu"

Singto terdiam. "Krist... "

"Sebaiknya anda bicara pada Tuan Toy dan Nyonya Mook tentang keberangkatan besok, dan tolong siapkan barang-barang yang perlu dibawa besok"

"... baik"

Off meninggalkan Singto sendirian di halaman depan dan masuk ke panti menuju kamar Krist.

Dan siang itu pun Singto mengatakan rencana Krist yang mengajaknya ke ibukota pada Toy dan Mook di ruang tengah.

"Apa harus secepat itu?" Tanya Mook. Tentu saja ia merasa berat harus melepas Singto.

"Tanyakan saja pada Krist, dia yang mengajakku"

Toy berfikir sejenak, namun akhirnya memutuskan. "Ikutlah dengannya, Sing"

"Tapi... " Mook mencoba mencegah.

"Kau sudah dewasa dan sudah seharusnya kau bisa mandiri, mungkin dengan ikut bersama Krist, kau bisa menemukan sesuatu yang baru. Memang, Tuan Jack meminta Pho untuk menjaga Krist, tapi jika memang Krist punya rencana sendiri, Pho tidak bisa melarang. Mungkin dengan adanya dirimu, kau bisa menjaga Krist untuk kami"

[Hiatus] Young Master's Knight - [SK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang