[Hiatus] Young Master's Knight - [SK]

' First Plan : Clear '

Di hari setelah rapat kerjasama diselenggarakan, tersiar kabar bahwa Lee mengalami kecelakaan saat mencoba menghindari sebuah sepeda motor yang melaju kencang ke arahnya. Para saksi di tempat kejadian menyatakan bahwa itu adalah murni kecelakaan, namun pengendara motor yang berpapasan dengan Lee langsung menghilang tanpa jejak, akhirnya polisi pun tak memperpanjang kasus ini dan langsung membawa Lee yang dalam kondisi kritis ke rumah sakit.

Krist mendengar kabar tersebut dari sekretaris Lee sore harinya. Jadi ia memutuskan untuk menjenguk Lee keesokan paginya dengan diantar Singto. Di ruangan VIP tempat Lee dirawat, ada seseorang pria berjas hitam di depan pintu kamar.

“Khun Nicky?”

Pria itu menoleh saat Krist memanggil. “Oh Tuan Krist, saya tidak tahu anda akan berkunjung pagi ini"

“Aku sedang senggang. Jadi, bagaimana kondisi Tuan Lee?”

“Beliau sudah siuman, namun tulang tengkoraknya ada yang retak karena benturan”

“Apakah parah?”

“Awalnya. Namun sekarang kondisinya sudah stabil dan boleh dijenguk"

“Kalau begitu Aku akan masuk"

“Iya silahkan”

Krist menoleh ke arah Singto, “Kau tunggu disini". Singto mengangguk.

Krist masuk ke kamar pasien Lee. Di ranjang pasien, terbaring Lee dengan perban menutupi hampir setengah kepalanya. Matanya tertutup dan wajahnya pucat. Krist mendekatinya dengan perlahan, namun mendengar suara sepatu pantofel hitam Krist, ia terbangun dan melirik ke asal suara.

“Maaf, apa saya membangunkan anda?”

“Kau... Krist?” suara Lee terdengar serak bagi Krist.

“Apa saya terlihat seperti orang lain?” Krist berdiri di samping ranjang Lee.

“Kau datang pagi sekali"

“Oh maaf, saya hanya memanfaatkan waktu senggang saya. Jadi, bagaimana perasaan anda sekarang?”

“Kau bertanya perasaanku setelah kecelakaan?”

“Apa ada hal lain?”

Lee menatap keluar jendela kaca. “Krist... apa ini cobaan untukku?”

“Mungkin"

Lee menghela nafas. “Entah kenapa aku selalu mendapat perasaan tak enak setiap hari dalam beberapa bulan terakhir, apakah ini jawabannya?”

“Anda hanya terlalu terbawa perasaan buruk anda, tidak ada yang tahu bencana akan datang kapan, kan?”

“Benarkah?”

“Para karyawan dan semuanya telah mendengar kabar tentang kecelakaan yang anda alami. Mereka turut bersedih"

Lee menatap Krist. “Katakan terimakasih pada mereka"

“Baik, tuan Lee"

“Lalu... masalah perusahaan... bisa kuserahkan padamu?”

“Tentu saja, anda berfokuslah pada pemulihan anda".

Lee menutup mata sejenak. “Aku tak tahu apakah aku akan lama disini atau tidak"

“Tidak perlu terburu-buru, yang penting anda bisa kembali pulih"

“Kau benar, keluargaku menyarankan aku untuk cuti sejenak karena keadaan ini dan ingin membawaku ke Singapura, walau berat, aku mohon jaga perusahaan untukku"

“Anda tak perlu khawatir dan Tuan Lee... “ Krist menyodorkan sebuah map pada Lee. “Karena anda sedang dirawat dan anda memberi saya tanggung jawab tentang perusahaan, saya perlu persetujuan anda untuk menyerahkan masalah perusahaan pada saya agar suatu hari nanti jika masalah muncul biar saya yang bertanggung jawab"