“Kudengar malam ini adalah pertama kalinya mereka membuat lelang selain lelang barang, kita lihat saja... inilah cara orang kaya menghabiskan uang mereka”
Krist melihat sekeliling. Kebanyakan bertubuh tambun, mungkin mereka menyimpan uang mereka dalam bentuk lemak disana. Jam emas yang mencolok dan pakaian yang Krist tebak terbuat dari bahan terbaik, dan pastinya mahal.
Pembawa acara menyiarkkan bahwa ‘barang’ lelang mereka yang pertama akan muncul. Namun ‘barang’ yang ia maksud adalah seorang pria dewasa yang hanya memakai celana pendek, sangat pendek. Wajahnya tertunduk murung, kedua tangannya terikat seutas tali, ia dituntun, tidak, dipaksa berjalan cepat oleh seorang pria tinggi besar ke tengah panggung.
“Berumur 20 tahun, berasal dari daerah selatan, walau badannya kurus tapi ia sangat kuat. Lelang dimulai dari harga 50.000 baht”
Krist mulai paham yang si MC maksud dengan ‘barang’ lelang, lebih tepatnya lelang ‘manusia’.
“Apa P'Tay akan membeli barang lelang?” Krist menoleh pada Tay.
“Tidak, aku hanya melihat-lihat. Disini ada banyak orang yang bisa kau jadikan tangkapan besar”
“Aku sudah dapat tangkapan besar, tujuanku tentu saja perusahaan Papa yang sudah ada ditangan orang ‘itu’”
“’Orang itu’? Kau sudah tahu siapa musuhmu?”
“P’Tay pikir aku bodoh? Papa punya musuh dimana-mana dan pasti salah satu dari mereka yang menjadi pelaku utamanya”
“Kau menjadikan perusahaan Lee sebagai perusahaan Sangpotirat kedua untuk mengalahkan perusahaan Sangpotirat yang asli?”
“Begitulah garis besarnya”
“Strategi yang cukup bagus”
“Tapi belum terlalu matang... “
“... Krist”
“Hm?” Mata Krist masih fokus ke panggung, namun pendengarannya menunggu kalimat lanjutan Tay.
“Kukatakan padamu... semua yang dilalui Paman Jack hingga saat terakhirnya memang tidak 100% lewat jalan bersih. Maksudku... Paman Jack selalu mencari celah ataupun titik lemah dari targetnya agar bisa ia lumpuhkan, entah itu kawan atau lawan. Baginya-
“Semua orang dapat menguntungkan, jika seseorang bisa memanfaatkan” Krist menyela. “Aku sudah mendengar itu jutaan kali, P’Tay”.
“Tapi tidak sedikit juga orang yang mengkhianatinya, setelah tahu bahwa mereka dimanfaatkan”
“Itu tergantung siapa yang akan dimanfaatkan dan bagaimana kita memanfaatkannya. Kita hanya perlu memegang hal penting bagi mereka agar mereka tidak berkhianat”
“Kalau begitu, jalan mana yang akan kau pilih? Kau akan mengikuti cara Papamu? Orang-orang disini dapat kau manfaatkan, mereka hanya tahu cara menghabiskan isi dompet mereka”
“Hanya 45%. Tidak ada gunanya memanfaatkan sampah yang hanya mengikuti insting. Buktinya mereka rela menghabiskan uang untuk acara lelang gelandangan yang pasti akan mereka gunakan hanya untuk pemuas nafsu belaka”
“... 55%nya?”
“Kulakukan dengan caraku. Hanya saja lebih kotor daripada Papa”
“Apa ini balas dendam?”
“Hm? Balas dendam? ... um... mungkin? Tapi... bisa jadi lebih dari itu, menjadi yang teratas sepertinya menarik”
“Yah... aku ikuti saja alur rencanamu. Toh... kau tak akan mengusik perusahaanku, kan?”
“Yah... semoga saja”
Tay dan Krist berhenti mengobrol saat ‘barang’ lelang urutan ke 5 mulai keluar dengan di gandeng 2 bodyguard. Ia hanya memakai celana pendek di atas lutut berwarna hitam, tubuhnya sedikit berisi dan sangat putih, matanya menatap tajam ke semua penonton seolah ia ingin menguliti mereka.
“Polar bear, berumur 23 tahun, putih tanpa cacat, ia seperti Snow White versi laki-laki, bukan?”
Candaan MC membuat para penonton tertawa, hanya Krist yang tak paham dimana lucunya.
“Harga lelang dimulai 100.000 baht” kata MC.
Penonton mulai memasang harga diatasnya. 120.000... 130.000... 150.000...
“150.000 baht? Ada lagi?”
“200.000” seorang pria tambun berkepala botak mengangkat sebuah papan nomor 25. Matanya tak lepas dari pria di atas panggung yang menjadi ‘barang’ lelang, matanya terlihat akan meloncat keluar dari tempatnya.
“Kenapa harga lelangnya sangat tinggi daripada yang sebelum-sebelumnya?” gumam Krist.
“250.000!”
Krist menoleh cepat. Disampingnya, Tay berdiri sambil mengangkat papan nomor 50. Krist terkejut, jelas, ia ingat Tay sebelumnya bilang ia tak akan ikut lelang. Tapi, sekarang, Tay berdiri dengan wajah tegang menghadap pria di atas panggung.
“300.000” pria bertubuh tambun tadi tidak mau kalah.
“350.000!”
“370.000” Krist bisa melihat pria tambun itu menyeringai sambil meliri Tay.
“500.000 baht”
Pria tambun itu menggeram kesal, ia menyerah.
“500.000 baht!!! Terjual!! Selamat untuk Tuan nomor 50, silahkan urus transaksi di belakang panggung” kata MC.
Tay duduk kembali. Krist melihat senyum puas di wajah sepupunya itu.
“Kukira P’Tay kesini hanya untuk lihat-lihat” Krist melirik pada Tay.
Tay diam sejenak. “Uh... entah tanganku bergerak sendiri”
Alis Krist terangkat satu. “P’Tay tertarik dengan si Polar Bear itu?”
“Ia... terlihat berbeda”
“Yah, memang berbeda. Dari sebelumnya, hanya ia yang sangat putih dan harganya lebih mahal”
“Bukan... bukan itu”
“Lalu? P'Tay terlihat tidak ada bedanya seperti para penonton disini”
“Aku tidak yakin apa, tapi... ia terlihat seperti umpan yang bagus untuk ikan-ikan kita”
“Hah?! Aku tidak mengerti”
Tay berdiri. “Ayo kita urus transaksinya”
“Kita?”
“Maksudku, kau ikut aku mengurus transaksinya”
Krist mengikuti Tay mengurus transaksi lelangnya. Setelahnya, mereka diantar ke sebuah ruangan tempat si ‘Polar Bear’ duduk bersandar pada dinding hitam dengan kepala tertunduk. Tangannya masih terikat tali memeluk kakinya yang dirantai salah satunya.
“Ia sedikit kasar, berhati-hatilah” kata pria yang mengantar Tay dan Krist.
Tay mendekati dan berjongkok di depannya. Pria didepannya mengangkat kepala dan menatap tajam Tay.
“Kau punya mata yang bagus” Perlahan, Tay membuka rantai yang mengekang kaki pria yang baru ia beli tadi.
Baru saja terlepas, sebuah tendangan mengarah pada samping Tay. Dengan refleks yang bagus, Tay menahannya dengan satu tangan.
“Ck ck ck, ini masih awal, kau bisa menggunakannya sesering yang kau bisa sebelum aku memotongnya nanti”
Petugas bar mengantar si Polar Bear menuju mobil Tay. Mereka bertiga meninggalkan bar setelahnya.
Krist menengok ke kursi belakang sejenak, Polar Bear itu hanya diam sambil memandang keluar jendela.
“Akan P’Tay apakan dia?”
“Entah, ia terlihat bagus jika berdiri di sudut kamarku”
Krist menghela nafas. Sudah berapa banyak orang di rumah sepupunya ini hanya untuk pajangan di rumah besarnya.
“O ya, besok kuantar kau ke perusahaan Lee”
“Hm... “
“Apa rencana pertamamu?”
“Untuk saat ini akan kugunakan posisiku sebaik mungkin. Jika aku tidak bisa membuat si Lee itu memberikan perusahaanku dengan cara halus, maka akan kugunakan cara kasar”
“Sebaiknya cepat, Lee itu mudah curiga”
“Akan kulakukan dengan cepat tanpa cacat”.
.
.Tbc
Jujur aja, cerita ini adalah genre paling berat uang pernah Tia buat
Bukan cuma genre, tapi juga karakternya. Bukan cuma alur, tapi juga bagaimana ending seharusnya.
Dan... jika kalian masih bingung karakter yang tiap cast punya, maafkan Tia yang mbulet. Karena lagi banyak pikiran (in real life) 😔
Ini akan jadi cerita yang sangat panjang, maybe...
TAPI AKAN ADA SELINGAN, SEGERA
Maaf kalau masih banyak typo 🙏🏻
Thank you for reading 😊
See you next chapter 🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/187754214-288-k757725.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Young Master's Knight - [SK]
De Todo[HIATUS] Cast : Singto + Krist Genre : Drama, Action Hidup Krist berubah sejak dia kehilangan kedua orang tuanya, rumah dan harta bendanya Dan hidup Singto berubah saat pertemuannya dengan seorang tuan muda yang penuh ambisi Bersama-sama mereka meng...