Chapter 3 - Getting Closer

1.5K 174 24
                                    

"Sebaiknya kita tidak dekat-dekat, bicara seperlunya saja." Seungcheol berkata dengan nada yang datar, meskipun sebenarnya ia tidak mau melakukannya.

Jeonghan terkesiap dengan perkataan Seungcheol barusan, ia terdiam beberapa saat sebelum akhirnya merespons.

"Aku mengerti, hyung. Maaf kalau selama ini aku sudah mengganggumu." Ucapnya pelan sambil menunduk, suaranya sedikit parau.

Seungcheol mengerutkan keningnya dan mengepalkan kedua tangannya; ia benar-benar menyesal sudah mengatakan hal seperti itu kepada Jeonghan. Ia hanya tidak ingin ayahnya mengirimnya ke tempat yang jauh dari Jeonghan kalau ia tahu putranya masih berhubungan dengan omega itu. Sekarang, Jeonghan sudah berusia 13 tahun. Kebanyakan omega akan mengalami heat pertama mereka. Ia takut Jeonghan-nya akan diambil alpha lain.

Setiap saat hanya bisa mencuri pandang sudah cukup menyiksanya!

Berbagai skenario terburuk berkecamuk di dalam benaknya, hatinya kacau balau. Alpha dominan itu memang pandai menyembunyikan keadaannya. Tapi ternyata, ia tidak sanggup kalau harus mengabaikan Jeonghan lebih dari ini. Ia memang tidak mampu melakukannya. Sesaat sebelum Jeonghan beranjak meninggalkannya, ia berbalik dan meraih tangan kurus Jeonghan.

"Jangan pergi." Cegahnya sambil menarik tangan Jeonghan, dan merengkuh tubuhnya ke dalam pelukannya.

Jeonghan menangis dalam diam.

"Lupakan yang barusan kukatakan." Seungcheol berkata dengan lirih.


Masa Sekarang

Selama seminggu terakhir, Minki merasakan sesuatu yang berbeda dari Jeonghan.

"Hanie, sepertinya aromamu tercium sedikit lebih jelas."

Yang ditanya hanya mengendus pergelangan tangannya, salah satu tempat di mana kelenjar aroma berada.

"Benarkah, Minie? Aku bahkan tidak sadar..."

Minki memperhatikan sahabatnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Menurutnya, kulit Jeonghan terlihat lebih berseri dan badannya sedikit lebih berisi -- mungkin berat badannya bertambah dua atau tiga kilogram.

"Astaga, apa kau diam-diam mengemil tengah malam? Lihat, kau juga jadi makin montok!" Ia tertawa renyah sementara Jeonghan cemberut.

Mulutnya memang berkata demikian, tapi dalam hati Minki merasa was-was. Jeonghan menunjukkan tanda-tanda akan mengalami heat pertamanya. Apakah ada alpha yang mendekati Jeonghan akhir-akhir ini sehingga memicu heat-nya? Haruskah ia memberitahu hyung-nya?

Hari ini, salah satu pengajar di kelas mereka mendadak tidak dapat hadir sehingga kelasnya dibubarkan lebih cepat. Sementara menunggu kelas berikutnya setelah jam makan siang, Jeonghan dan Minki memilih pergi ke perpustakaan. Namun baru sebentar di sana, perut Jeonghan berbunyi.

"Minie, kau sudah lapar belum?" Tanya Jeonghan, mengelus perutnya yang meminta diisi.

"Huh? Bukankah ini baru jam 11?" Minki bahkan memeriksa jam tangannya dua kali.

"Ayo kita ke kantin saja. Tiba-tiba aku ingin makan yang banyak!" Ajak Jeonghan sebelum mengguncang bahu Minki.

"Tumben sekali... Nanti pipimu makin bulat, Hanie bunny!" Balas Minki sambil menangkup kedua pipi Jeonghan gemas.

Kedua omega cantik itu pun melangkah ke kantin sekolah sembari mengobrol, dan jangan lupakan pandangan para alpha unmated (tanpa pasangan) kepada mereka. Seandainya Minki tidak ditandai dengan aroma Jonghyun (yang artinya mereka adalah mate) dan Jeonghan tidak memakai collar, akan banyak alpha yang menghampiri mereka.

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now