Chapter 19 - Take It to the Grave

1.6K 128 17
                                    

Sudah dua hari Jeonghan kembali ke sekolah dan tinggal di asrama.

Selama itu pula Minki menjadi lebih protektif terhadap dirinya. Omega rusa itu, dibantu Jonghyun, tidak akan membiarkan siapapun mengganggu sahabatnya. Sudah beberapa kali ia memelototi para omega dan alpha perempuan yang kedapatan mencibir Jeonghan. Lagipula tidak banyak yang berani melawan Minki karena status keluarga Choi yang merupakan salah satu donatur utama yayasan Pledis.

'Geng kecil' mereka juga bertambah dua anggota, yakni Nayoung dan Baekho. Banyak yang bingung dengan hal tersebut, mengingat salah satu rumor yang beredar berhubungan dengan gadis itu. Para murid mempertanyakan situasi sebenarnya; bukankah Nayoung seharusnya membenci Jeonghan karena telah merebut Joshua? Lalu, ada apa di antara Nayoung dan Baekho?

Selain itu, ada satu hal lagi yang menjadi perbincangan penduduk Pledis. Keberadaan Yebin. Putri politikus ternama itu sudah dua hari tidak masuk sekolah, tepat sejak pekan ini dimulai. Baik Sungyeon maupun Eunwoo tidak ada yang tahu di mana Yebin saat ini karena ponselnya juga tidak aktif. Tidak ada surat izin atau pemberitahuan apapun dari pihak keluarga Kang.

Minki tidak bisa menutupi rasa bencinya pada Yebin; omega itu terang-terangan mengutuk Yebin dan berharap sesuatu yang sangat buruk terjadi pada Yebin. Jeonghan tidak ingin mengamini, tapi ia juga tidak menghentikan Minki. Kakak gadis itu, Seulgi, sempat datang ke sekolah pagi ini dan menanyakan perihal adiknya kepada para murid, terutama mereka yang dianggap 'dekat' dengan Yebin. Tak terkecuali Seungcheol -- sebagai mantan tunangan Yebin. Seulgi menemui pria itu di kampusnya saat jam istirahat.

"Kalau aku tidak salah ingat, aku sempat melihatnya sibuk bertukar pesan dengan seseorang. Dia kelihatan sangat senang. Kupikir itu kau, Seungcheol. Kau tahu kan, Yebin sedikit terobsesi dengan dirimu..." Seulgi menjelaskan sebelum meminum cola-nya.

Bisa dibilang, obsesi itu sebanding dengan obsesi Seungcheol pada Jeonghan.

"Tidak, noona. Aku tidak pernah menghubunginya lagi semenjak pertunangan kami batal." Jawab Seungcheol, menggeleng dengan wajah simpatik.

Andai saja Seungcheol tahu bahwa Yebin lah yang bertanggung jawab atas keguguran Jeonghan, ia mungkin akan bersyukur dengan keadaan gadis itu sekarang.

Kedua Hybrid itu pun melanjutkan berbicang-bincang sambil makan siang bersama.


**********


"Hanie bunny, aku membawakanmu apel!" Seru Minki ketika pintu kamar Jeonghan dibuka.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, ia baru kembali dari jalan-jalan dengan mate-nya sepulang sekolah. Bukan wajah sahabatnya yang ia lihat, melainkan dada bidang Hybrid lain (kemejanya bahkan tidak dikancing). Ia mendongak dan mendapati Joshua berdiri di depannya.

"Ah, sunbaenim..."

"Halo, Minki. Lama tidak bertemu! Panggil aku Shua-hyung saja, it's fine by me." Kata Joshua sambil tersenyum.

Minki lalu menyerahkan keranjang apel di tangannya pada Joshua.

"Oke, Shua-hyung," Jawab omega itu pelan sebelum bertanya lagi, "Apa Hanie sedang tidur?"

"Minie, kau datang di saat yang tepat! Aku lapar! Oh dan, Hanie sedang di kamar mandi!"

Tak disangka-sangka, sosok alpha lain -- kali ini bahkan tanpa kemeja -- muncul di belakang leopard itu dan menjawab pertanyaannya. Minki dibuat melongo. Jonghyun yang berdiri di samping mate-nya juga ikut terkejut. Tapi kemudian alpha beruang itu menahan tawanya.

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now