Special Chapter - Forgotten Memory

1.6K 185 12
                                    

Ketika Joshua masih berusia delapan tahun, ia pernah berkelahi dengan Seungcheol.

Saat itu, Jeonghan yang berusia tiga tahun dan kedua orang tuanya tengah mengunjungi sekolah mereka untuk menyemangati Namjoon dalam kompetisi fencing tingkat sekolah dasarnya. Ketika bermain sendiri di dekat kolam air mancur sekolah, Jeonghan terpeleset dan tercebur. Kepalanya pun terantuk tepian kolam yang terbuat dari batu. Di saat yang bersamaan, Namjoon dan Seungcheol sedang asyik mengobrol dan kedua orang tuanya sedang berbicara dengan sang pelatih fencing.

Joshua yang kebetulan lewat di sekitar kolam mendengar teriakan kecil Jeonghan sebelum suara itu menghilang. Ia memeriksa sekelilingnya dan melihat tangan kecil menggapai-gapai dari dalam kolam air mancur, namun tidak lama, tangan itu berhenti bergerak dan tenggelam. Joshua segera berlari sekuat tenaga dan berusaha menarik tangan itu. Berpegangan pada pinggiran kolam, ia akhirnya berhasil menarik keluar tubuh Jeonghan sepenuhnya.

Ia terjatuh duduk di sebelah kolam, setengah tubuhnya pun ikut basah. Ia tidak peduli, yang terpenting sekarang ia harus memastikan kelinci kecil di depannya ini masih bernapas. Ketika ia menatap wajah Jeonghan yang tidak sadarkan diri dan kulit mereka bersentuhan, mata amber-nya bercahaya selama sepersekon. Hatinya tiba-tiba bergemuruh, seakan-akan ia tidak mau melepas anak kecil dalam dekapannya itu. Ada perasaan terikat -- memiliki, yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Namjoon-ah, di mana adikmu?" Heechul bertanya ketika ia dan suaminya selesai berbincang dengan pelatih fencing-nya.

Namjoon dan Seungcheol baru menyadari bahwa Jeonghan tidak ada di sekitar mereka, kemudian menjadi panik. Melihat itu, Tuan dan Nyonya Yoon ikut mencari ke luar aula. Mereka akhirnya menemukan Jeonghan berada dalam pelukan anak lain, yang terduduk di samping kolam air mancur. Heechul langsung mendekati kedua anak laki-laki itu dan ingin memeluk Jeonghan-nya.

Namun ia justru mendapat reaksi keras dari Joshua; mata kucing Joshua kembali menyala, bahkan kali ini cahayanya bertahan lebih lama, dan kuping leopard-nya berdiri. Ia memandang Heechul dengan tajam, ada amarah tersirat di dalam manik indahnya. Lengan kecilnya makin erat memeluk Jeonghan yang belum siuman juga. Reaksi yang diberikan Joshua adalah reaksi lumrah seorang alpha yang merasa terdesak atau terancam.

Hankyung buru-buru menarik mundur mate-nya. Ia segera menyadari bahwa anak laki-laki yang tengah memeluk putra bungsunya itu adalah alpha dominan, mengingat hanya alpha dominan yang dapat merasakan kontak batin dengan calon mate mereka di masa depan. Mungkin itu sebabnya Joshua menjadi agresif. Ia yakin, jika saja Joshua bukan bocah sekolah dasar, dia akan menunjukkan taringnya dan menggunakan aroma alpha dominannya untuk melumpuhkan siapa saja yang mendekat.

"Aku bukan orang jahat, nak. Jeonghan... dia putraku." Heechul mencoba menenangkan si alpha muda sambil menunjuk telinga kelincinya yang sama seperti telinga Jeonghan.

Seungheol menyaksikan pemandangan di hadapannya dengan tidak rela. Amarahnya membuncah seketika dan tangannya mengepal. Seharusnya dirinya yang menyelamatkan Jeonghan. Seharusnya dirinya yang memeluk Jeonghan sekarang.

Tidak ada yang boleh memiliki Yoon Jeonghan selain Choi Seungcheol!

Tanpa disadari pasangan Yoon, Seungcheol sudah bersiap menerjang Joshua. Ia mengambil ancang-ancang untuk merebut omega-nya, lalu berlari ke arah Joshua. Namjoon yang menyadarinya mencoba menarik tangan sahabatnya tersebut tapi malah ikut terseret. Alpha dominan memang memiliki kekuatan fisik melebihi alpha biasa, apalagi dalam keadaan seperti ini.

Seungcheol dengan mudah berlari melewati Hankyung dan Heechul tanpa memerdulikan teriakan Namjoon, yang masih berpegang pada tangannya. Namjoon akhirnya terjerambab dan Seungcheol mengambil paksa Jeonghan dari pelukan Joshua. Mata berwarna biru es milik Seungcheol juga menyala seakan menantang Joshua, dan kuping serigalanya berdiri tegak.

"Lepaskan Hanie-ku!" Geramnya sambil berusaha menarik paksa Jeonghan.

Joshua merasa makin terancam dan mempererat pelukannya pada Jeonghan, yang kini mulai menggerakkan kepalanya -- kesadarannya mulai kembali. Hankyung berusaha melerai kedua alpha muda itu, sementara Heechul menolong putra sulungnya berdiri. Seungcheol dan Joshua terlibat saling tarik menarik tubuh mungil Jeonghan, yang bergeliat tidak nyaman di antara mereka. Jika Jeonghan dalam keadaan sadar, ia pasti sudah menangis memanggil ibunya. Hankyung khawatir juga dengan memar di kepala putra bungsunya.

"Joshua, apa yang terjadi, nak?" Tanya laki-laki dewasa yang tiba-tiba menghampiri Joshua; suaranya rendah dan berkarisma.

Hankyung dapat mencium aroma alpha dominan menguar dari tubuhnya. Meski samar, anak yang barusan dipanggil Joshua memiliki aroma yang kurang lebih mirip. Mungkin laki-laki ini adalah ayah Joshua, dan ia sengaja mengeluarkan aromanya untuk menenangkan putranya. Terbukti, cahaya dari mata Joshua seketika meredup. Pegangannya pada tubuh Jeonghan mengendur, menumpukan beban tubuh Jeonghan pada Seungcheol.

Dengan mudah Seungcheol menggendong si kelinci kecil. Ia menyeringai senang. Joshua segera dibawa pergi oleh ayahnya. Setelah kedua Hybrid leopard hitam itu tak terlihat lagi dalam pandangan mereka, Hankyung dengan jelas mendengar Seungcheol berkata dengan lantang, "Hong Joshua harus dikeluarkan dari sekolah ini! Jangan sampai ia bertemu Hanie lagi nanti!"

Ia tidak habis pikir dengan perkataan alpha muda itu. Choi Siwon mungkin terlalu memanjakan putranya. Meskipun pada akhirnya keinginan Seungcheol tidak dapat dikabulkan oleh pihak sekolah. Alasannya karena baik keluarga Choi maupun Hong adalah penyumbang tetap yayasan Pledis dan bahkan leluhur mereka termasuk salah satu pencetus berdirinya yayasan tersebut, sehingga hampir tidak mungkin sekolah akan memihak kepada salah satu dari mereka.

Seungcheol sempat tidak mau masuk sekolah sebagai bentuk protes, sampai akhirnya Hankyung pun ikut membujuknya dengan mengatakan bahwa Hanie-nya tidak akan direbut oleh siapa pun. Ia tidak akan mengizinkan alpha atau beta lain bermain dengan Jeonghan (itulah sebabnya Jeonghan tidak memiliki banyak teman di masa depan). Egois memang, tapi Seungcheol terlihat puas dengan janji Hankyung.

Ia pun memberikan gelang dengan bandul bulan sabit pada Jeonghan kecil sebagai tanda bahwa Jeonghan adalah miliknya.

.

.

End of Special Chapter

Inilah yang dimaksud Seungcheol dengan insiden 'berebut' Jeonghan. ^^

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now