Chapter 10 - Less Trouble (For Now)

1.4K 164 11
                                    

Baru saja melangkah masuk ke rumah megahnya, Joshua langsung mendapati ayahnya yang mendelik padanya sambil bersedekap.

Hong Yunho, sosok yang paling disegani di kediaman Hong itu, memberi isyarat pada putra tertuanya untuk segera mengikutinya ke ruang keluarga mereka. Perjalanan singkat menuju ruangan itu diisi dengan diam yang mencekam dan derap langkah cepat. Dengan mudah Joshua dapat mencium aroma spicy ayahnya yang menguar kuat -- ada amarah tertahan di sana.

Sesampainya di ruang keluarga, sudah ada neneknya serta anggota keluarga Nayoung; paman dan bibinya menatapnya kecewa, sementara air muka neneknya tampak dingin seperti biasanya. Wanita berusia 78 tahun itu memang terkenal jarang berekspresi setelah ditinggal pergi suaminya, yang tidak lain adalah kakak kandungnya. Kejadian beberapa dekade silam itu masih membekas kuat di ingatannya.

Hong Eric lebih memilih menempuh hidup bersama omega selingkuhannya, Shin Hyesung.

Joshua menghela napas panjang lalu melirik pada sepupunya, yang hanya bisa duduk mematung di sudut. Telinga leopard gadis itu terkulai, menandakan dia berada pada keadaan tanpa pertahanan sama sekali. Ibunya, Jaejoong, memasang wajah sedih namun tetap berusaha menjaga wibawanya sebagai istri dari pemimpin Klan Hong saat ini.

Adiknya, Minhyun, duduk di sebelah nenek mereka sambil menatap iba padanya. Setelah Yunho duduk di singgasananya (Joshua menyebutnya begitu karena kursi Yunho adalah one-seater dengan sandaran tinggi berhiaskan ukiran dari emas di sisinya) dan Joshua duduk di tengah-tengah sofa beludru besar, sendiri, ibunya mulai berbicara dengan nada suara yang masih terkendali dengan baik.

"Apa yang terjadi padamu, Shua?"

Wanita itu memandang Joshua dari ujung ke ujung, dengan sebelah alisnya terangkat. Tentu saja mereka akan menyadari luka-luka di sekujur tubuh Joshua, terutama wajahnya. Joshua yang selama ini tidak pernah mencari masalah dan dididik untuk selalu berkepala dingin, tiba-tiba pulang ke rumah dengan tubuh penuh lebam. Ditambah lagi, ada beberapa aroma asing yang melekat pada tubuhnya -- ya, aroma omega dan alpha lain.

"Berkelahi... Aku baru saja berkelahi untuk melindungi mate-ku." Joshua menjawab dengan jelas.

Ia dapat mendengar ayahnya mendecih. Melihat kondisi Joshua yang bisa dibilang mengenaskan juga sekaligus memberitahu mereka bahwa yang menjadi lawannya adalah alpha dominan.

"Aku sudah memiliki mate, fated mate, dan dia adalah omega bernama Yoon Jeonghan."

Adik, paman, dan bibinya terkesiap.

"Omong kosong! Tidak ada yang namanya fated mate! Keluarga kita sudah memilihkan mate terbaik untukmu, dan itu adalah Nayoung!"

Yunho membalas dengan suara lantang. Nayoung menelan ludah lalu memandang Joshua yang sekarang sudah mengepalkan tangannya.

"TIDAK, ABEOJI! AKU TIDAK AKAN MENIKAHI SEPUPUKU SENDIRI, SEPERTI HALNYA KAU MENIKAHI EOMONI!"

Yunho memukul meja di depannya dengan keras dan hendak bangkit dari kursinya, namun tangan ramping Jaejoong menghentikannya.

"Omega, kau bilang? Apa kau lupa kalau kita harus menjaga darah murni alpha keluarga kita?"

"Aku tidak peduli lagi! Selama ini aku selalu menuruti kemauan kalian! Kali ini aku akan memilih mate-ku sendiri!"

Joshua menggeram dan memandang nyalang kedua orang tuanya.

"Lihatlah, baru sekali dia meniduri omega dan sikapnya sudah berubah seperti ini? Apakah malam kalian begitu berkesan? Apakah servis-nya sangat memuaskan?"

Neneknya mulai buka suara, masih dengan wajah tanpa ekspresinya. Minhyun meremas celananya dan mulai terlihat panik karena ia tahu nenek mereka sangat membenci omega. Baik orang tuanya maupun orang tua Nayoung hanya bungkam kalau tetua Hong itu sudah berbicara. Situasinya makin memanas di sekelilingnya.

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now