Chapter 4 - Broken Promise

1.4K 156 37
                                    

Sepertinya hari ini, Jeonghan tidak bisa makan siang dengan tenang.

Pasalnya, selain Minki yang sedang berkencan dengan Jonghyun dan meninggalkannya sendiri, dari kejauhan ia bisa melihat sekelompok Hybrid alpha perempuan berjalan ke arahnya. Satu Hybrid rubah merah terlihat berjalan memimpin; dia adalah Kang Yebin, murid dari kelas unggulan di SMA Pledis. Tidak ada yang tidak mengenalnya; paras elok dengan latar belakang keluarga politikus andal, ditambah ia juga digosipkan bertunangan dengan Choi Seungcheol.

Kenapa hanya gosip? Karena belum pernah ada yang melihat mereka berjalan berdua atau bahkan sekadar berada di tempat yang sama pada waktu yang sama. Yebin tentu saja tahu bahwa Seungcheol sempat akan dijodohkan dengan Jeonghan, dan itu membuatnya merasa terhina. Bagaimana mungkin dirinya yang alpha menjadi pilihan kedua, setelah omega?

Meskipun tidak lagi mempermasalahkan hal tersebut, ia tetap senang mengganggu Jeonghan. Ia ingin agar Jeonghan tahu bahwa hanya sesama alpha lah yang lebih pantas bersanding dengan alpha dominan seperti Seungcheol. Terhitung sudah beberapa kali ia 'melabrak' Jeonghan, dan anehnya, selalu pada saat Minki tidak ada bersama Jeonghan. Mungkinkah Yebin takut kalau Minki melapor pada hyung-nya?

Bukankah itu artinya ia juga tidak yakin dengan perasaan Seungcheol padanya?

"Oh, hari ini kau tidak bersama calon saudara iparku?"

Jeonghan berusaha tidak menanggapi perkataan Yebin. Sungguh, ia tidak ingin mencari masalah dengan siapa pun -- terlebih alpha.

"Hei, kelinci jalang, lihat aku!" Suara melengking itu terdengar tepat di atas kepala Jeonghan, membuat si surai pirang mendongak sambil mengerjapkan mata.

Retinanya menangkap sosok Yebin yang menatapnya dengan tatapan merendahkan. Kemudian dari ekor matanya, Jeonghan bisa melihat jika semua yang sedang berada di kantin menatap mereka -- seolah menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kudengar kau mencari perhatian pada Seungcheol-oppa. Kau sering diam-diam mendatanginya di kampus, kan!?" Yebin bertanya dengan lantang.

Ia melipat tangan di depan dadanya dan terus memandang Jeonghan dengan tatapan merendahkannya. Jeonghan dapat mendengar bisik-bisik dan cibiran pelan di sekitarnya. Ia membuang napasnya pelan dan menggeleng.

"Maafkan aku, Yebin... A-aku tidak bermaksud mencari perhatiannya. Dia bahkan tidak tahu aku ada di sana!" Cicit Jeonghan.

Yebin memicingkan matanya, membuat Jeonghan makin menciut di bangkunya.

"Kami pergi ke Lotte World bersama, dan Seungcheol-oppa juga memberiku sebuah gelang. Kau lihat ini?"

Yebin menggerakkan tangannya untuk memamerkan gelang emas tersebut, yang ternyata memiliki bandul bulan sabit. Mirip sekali dengan yang diberikan Seungcheol padanya dulu.

Jadi mereka berdua pergi ke Lotte World, huh?

Namun bukan masalah mereka pergi ke taman bermain yang membuat Jeonghan sedih, melainkan gelang dengan bandul bulan sabit itu.

Bertahun-tahun lamanya Jeonghan menganggap dirinya dan Seungcheol memiliki hubungan spesial -- sebuah janji -- melalui gelang itu, gelang yang sudah tidak muat lagi di pergelangan tangannya dan akhirnya dijadikan hiasan collar-nya. Ia pikir gelang itu memiliki makna khusus dan Seungcheol tidak akan memberikannya pada Hybrid lain.

Ataukah itu khayalannya belaka? Mungkin Jeonghan hanya terlalu berharap.

Melihat ekspresi sedih Jeonghan, Yebin sedikit membungkuk untuk meremas dan menjambak telinga kelincinya, membuat sang empunya tersentak.

"Kau harusnya sadar posisimu, omega! Kau itu bukan --"

"Lepaskan dia, Kang Yebin!" Kata-kata Yebin terpotong oleh suara perempuan lain yang tak kalah lantang.

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now