Retrouvailles - Jeongharem

Aftermath 1 - A Rabbit, a Leopard, and a Wolf 🔞

Jeonghan mengalami heat keduanya tepat dua bulan setelah kematian Heechul dan Tzuyu.

Seharusnya heat itu datang bulan lalu, tapi kondisi mental Jeonghan yang tidak stabil memengaruhi hormonnya, yang kemudian menghambat heat-nya. Ia masih tidak berhenti memuat gambar jasad Heechul dan Tzuyu yang hangus di kepalanya. Gambar tersebut terpatri dalam ingatannya, membuatnya tidak bisa tidur, tidak bisa makan, tidak bisa melakukan aktivitas lainnya dengan normal. Ia juga kerap merasa menyesal karena tidak bisa menolong keduanya.

Mood-nya terombang-ambing, bahkan ia sempat mengabaikan kedua mate-nya dan memilih menyendiri di kamarnya. Hankyung, Namjoon, dan Minki berkali-kali mencoba menghiburnya, namun gagal. Hanya Taehyung tempatnya berbagi kesedihan. Ia tahu ayah dan hyung-nya juga merasa sangat kehilangan sosok Heechul, dan untuk itu ia ingin meminta maaf karena mengabaikan mereka. Di malam hari, ia sering meminta Taehyung untuk menemaninya tidur. Mereka akan menghabiskan malam berpegangan tangan.

Di sisi lain, Seungcheol juga kehilangan fokusnya karena dihantui fakta bahwa ia telah membunuh Heechul. Ia menyebabkan kesedihan bagi Jeonghan, omega-nya, mate-nya, yang semestinya ia lindungi dan kasihi. Setelah ia mendengar cerita Taehyung yang membawanya keluar dari rumah keluarga Kim, ia merasakan amarah yang begitu besar pada dirinya sendiri. Ia membenci dirinya sendiri.

Perasaan marah dan bersalah itu menggerogotinya hingga berat badannya menurun, membuat cekungan di sekitar matanya, dan kesehatannya memburuk. Ia seharusnya masih dalam masa penyembuhan -- bedrest selama sebulan -- karena tertembak di bagian dadanya. Meskipun Heechul sudah memberikan darahnya, ia tetap menjalani operasi dan pengobatan untuk mengeluarkan serpihan peluru tersebut dari tubuhnya.

Joshua hanya bisa menatap sendu pada langit-langit kamar rawat inapnya setiap ia mengingat Jeonghan dan Seungcheol. Ia sendiri mengalami retak pada beberapa tulang rusuknya dan patah hidung, sehingga membutuhkan perawatan. Untungnya setelah tiga minggu berada di rumah sakit, ia diperbolehkan pulang. Dua perawat ditugaskan untuk menanganinya di rumah, ditambah Jeonghan yang terkadang mengunjunginya.

Kondisi mentalnya tidak seburuk Jeonghan dan Seungcheol, oleh karenanya ia merasa harus menjadi pilar yang menguatkan mereka, agar mereka tidak menyerah pada depresi yang lebih parah dan berakhir melakukan perbuatan bodoh. Ketika dirinya, Jeonghan, dan Taehyung sesekali menengok Seungcheol di rumah sakit, ketiga Hybrid itu tampak tenggelam dalam pikiran masing-masing. Ia memakluminya.

Karena kondisi kedua alpha-nya yang juga tidak memungkinkan untuk menjalankan kewajiban mereka, Jeonghan harus melalui heat kali ini tanpa mereka. Untungnya, ia dirawat oleh Jinri, ibu tiri Seungcheol, yang merasa sudah seperti ibu kandung Jeonghan. Omega perempuan itu tahu seberapa sayangnya Seungcheol pada Jeonghan, dan betapa sedihnya dia karena tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai mate sang kelinci.

Untuk itulah, ia ingin menggantikan Seungcheol merawat Jeonghan. Ia memberikan suppressant pada Jeonghan dan mengeluarkan aromanya untuk membantu meredam efek heat tersebut. Ia mengunjungi Jeonghan setiap hari, terkadang bersama Minki juga, hingga masa heat-nya selesai. Minki bahkan menginap pada hari terakhir. Selain Jinri dan Minki, Jaejoong juga menyempatkan diri untuk menjenguk mate putranya itu pada masa heat. Wanita itu pun bertemu Jinri dan menjadi akrab.

Tadinya Jaejoong membawakan baju Joshua yang masih menyimpan aromanya, tapi Jinri bilang itu akan membuat Jeonghan tidak tenang karena dirinya akan terstimulasi oleh aroma itu. Jaejoong akhirnya mengurungkan niatnya. Sebagai alpha, ia memang tidak begitu paham soal heat. Ia hanya ingin membantu Jeonghan melewati masa heat-nya tanpa Joshua kali ini. Jeonghan memeluk Jaejoong dengan erat dan menggumamkan terima kasih juga. Ia benar-benar bersyukur dengan kehadiran kedua "calon mertuanya" dan sahabatnya.