Chapter 13b - Treading On Thin Ice

1.8K 144 30
                                    

Part terakhir dari chapter 13! Kubagi dua karena takut terlalu panjang, nanti bosen bacanya. Hehe. Happy reading!

.

.

Chapter 13b - Treading On Thin Ice

.

.

Mata amber Joshua membuka perlahan, setelah dirinya terus-menerus bergerak menahan sakit di sekujur tubuh, terutama lehernya, hampir semalaman.

Hal pertama yang ia sadari adalah tangan Jaejoong yang tertidur sambil menggenggam jemarinya, seperti ibu yang takut kehilangan anaknya di tempat ramai. Hanya ada dirinya dan ibunya di kamar tersebut. Ah, ia baru sadar kalau ia masih berada di rumah omega-nya. Tapi apa yang terjadi? Mengapa ia tidak bisa mengingat apa-apa selain mencoba menghubungi Jeonghan sebelum semuanya berubah gelap?

Ketika sedang termenung sendiri sambil mengusap tangan ibunya, sesosok Hybrid kelinci muncul dari balik pintu. Itu adalah Heechul, yang membawa nampan berisi sarapan; semangkuk cream soup dipadukan dengan croissant dan jus jeruk. Tadinya ia ingin mengantarkan sarapan itu langsung untuk Jaejoong, tapi begitu melihat Joshua yang sudah siuman, ia secara spontan memekik kaget.

Jaejoong pun terbangun karena suara itu, yang diikuti dengan derap langkah berat dari koridor. Jaejoong yang melihat putranya sudah tampak seperti sedia kala segera memeluknya erat. Tak lama kemudian, Joshua dapat melihat ayahnya dan Hankyung memasuki kamar itu sambil mengucap syukur. Kedua Hybrid itu dan juga Heechul mendekati ranjangnya dan berdiri di samping Jaejoong yang sekarang sibuk menciumi wajahnya.

"Akhirnya kau sadar juga, nak. Kami menungguimu semalaman." Kata Yunho dengan raut wajah lega.

Baru kali ini Joshua melihat ayahnya berekspresi seperti itu. Yunho yang ia tahu adalah sosok ayah yang tegas dan jarang menampilkan perasaannya. Sementara Heechul dan Hanyung, meskipun turut bahagia, merasa was-was dengan nasib Jeonghan. Jika Joshua selamat, itu artinya Jeonghan adalah omega dominan. Tidak salah lagi.

Mereka harus memperketat penjagaan terhadap putra bungsu mereka itu sebelum skenario terburuk yang selama ini mereka takutkan menjadi kenyataan.

"Apa yang terjadi, eomoni?" Tanya Joshua, masih sedikit linglung.

Jaejoong dan Yunho saling bertukar pandang sebentar. Sejujurnya mereka sedikit tidak tega untuk memberitahu Joshua keadaan yang sebenarnya -- kenyataannya.

"Shua... Omega-mu, Jeonghan, sepertinya sudah menemukan mate-nya yang kedua."

Mendengar itu, Joshua hanya memandang kosong pada kedua orang tuanya. Rasanya ia seperti baru saja ditembak tepat di kepalanya. Pandangannya berbayang. Kupingnya berdengung. Lidahnya kelu. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ingin berteriak pun tidak bisa. Satu hal yang pasti, ia masih belum ingin berbagi Jeonghan dengan alpha lain.

Hankyung merasa iba pada Joshua. Nasib pemuda itu seperti cerminan nasibnya sendiri. Apa yang Joshua rasakan saat ini, ia juga sudah mengalaminya dulu. Tapi ini bukan saatnya mengungkit tentang dirinya.

"Siapa? Apakah mate-nya Seungcheol?" Suara lirih Joshua mengisi keheningan di kamar itu begitu ia dapat membuka mulutnya kembali.

Kali ini Heechul yang menjawab, "Kami belum tahu, nak. Hanie belum juga pulang."

Joshua terdiam dengan wajah kecewa.


**********


"Cheolie-hyung, biarkan aku pulang..." Jeonghan memohon, menyentuh lengan atas Seungcheol.

Retrouvailles - JeongharemWhere stories live. Discover now