"Boleh juga tuh ide lo." ucap Queen dengan smirk nya.
Lalu mereka semua maju perlahan mendekati Hazel dan Mutia. Salah satu dari mereka mulai mengeluarkan belati dan dia memberikan belati tersebut kepada Queen.
Hazel masih tenang dan Mutia juga sama tapi dia menutupinya dengan bersikap gugup dan menggenggam tangan Hazel sangat erat. Hazel yang menyadari bahwa Mutia hanya sedang berpura pura pun mulai mengikuti alur nya.
Ketika Queen dkk sudah tepat sekali di depan Hazel dan Mutia dia mulai mengangkat belati nya dan mulai mengarahkan belati itu tepat di daerah matanya.
Prank
"Heh, lo apa apan sih? Bisanya gangguin rencana gue mulu." amarah Queen langsung keluar ketika ada yang menggagalkan nya.
"Udah berapa kali gue bilang, kalau sekolah itu tempatnya untuk menimba ilmu bukan buat pembulian kayak gini!" ucap seseorang sambil mengambil belati yang jatuh tepat di dekatnya.
"Suka suka gue lah, hidup hidup gue kok lo yang repot?" sarkas Queen sambil menatap nya dengan tajam.
"Kali ini kalian selamat, tapi gak tau kalau nanti." ucap nya sambil menunjuk Hazel dan Mutia dengan kilatan amarah yang terlihat jelas di matanya.
"Cabs gais!" titah nya pada antek anteknya.
"Zel lo ga papa kan?" tanya Alex sambil memerikasa keadaan nya.
"Gue ga papa kok lex, kan gue strong." balas Hazel sambil tersenyum.
KRINGGG... KRINGGG...
"Udah bel lex, kita masuk dulu yah." pamit Hazel sambil menarik tangan Mutia agar mengikuti nya dengan pelan.
"Hazel Olivia Kimberly, lo cuman milik seorang Alex Manuel Arsalan dan gue gak akan biarin lo dimiliki oleh orang lain." batin nya sambil tersenyum smirk.
***
"Lo kayaknya udah kenal lama sama Alex yah, Vi?" tebak Mutia ketika mereka sedang menunggu pesanan mereka sampai.
"Dia temen gue pas di California, Ti." jelas nya sambil memeriksa berkas perusahaan yang di kirimkan oleh sekertaris nya lewat email.
"Jelasin ke gue, selama ini lo kemana aja?" tanya Hazel sambil meletakkan ponsel nya di dalam tas, setelah selesai dengan berkas berkas nya.
"Gue ke Jerman" jawab nya dengan sendu.
"Ceritain!" tanya Hazel sambil menatap Mutia dengan pandangan yang tak bisa di jelaskan.
Flashback on
Jerman
Keluarga Fernand sedang jalan jalan ke taman yang baru saja di bangun namun sudah banyak pengunjung nya.
"Papa, Ez mau pipis." ucap Ezra kecil sambil menghentak hentakkan kaki nya ke tanah.
"Yaudah yuk papa anter" ucap papa nya sambil tersenyum.
"Mas anterin Ezra dulu yah." izin nya pada istrinya dan di jawab dengan anggukkan.
Lalu Mutia kecil dan mama nya melanjutkan jalan mereka, tapi di tengah jalan mama nya mendapatkan panggilan jadi dia menjawabnya.
"Mama, uti mau es klim itu." ucap Mutia kecil sambil menunjuk tukang es krim di seberang jalan.
"Sebentar yah sayang mama lagi nerima telfon dulu." balas mama nya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake Nerd
Teen FictionSebelum baca budidayakan follow and vote dulu oke gengs. Penasaran baca aja okey, jangan lupa tmbhkn ke perpus kalian👌 Ada kata kata kasar nya❌❌ jadi harap pembaca pandai pandai memilah dan memilih kata katanya. Ini cerita tentang gue. Gue adalah H...