36 Rencana A

6.3K 224 163
                                    

Tap... Tap... Tap

Suara ketukan antara sepatu dan lantai terdengar nyaring di lorong rumah sakit yang sunyi itu.

Hazel menaiki motor kebanggaannya dan membawanya membelah ibu kota yang tidak pernah sepi dengan gila.

Ia tidak mengetahui jika ada mobil hitam yang sedang menguntitnya dari belakang.

Ketika sampai di taman ia segera memakirkan motor nya secara sembrono dan mengedarkan pandangannya untuk mencari dia. Tapi ia tidak melihat sosok yang mencurigakan.

Sial dia main main lagi! Awas aja kalau dia ketangkep, gue kasih makan buaya yang ada di kebun binatang. Batin Hazel mengumpat.

"Halo Au! Lo cepet dateng ke ta---arghh" kalimat Hazel terhenti ketika ada orang yang memukul punggungnya dengan keras dari belakang.

Untungnya Hazel masih sadarkan diri, kesempatan ini tak ia sia siakan untuk menghajar pelaku yang dengan cemennya menggunakan masker.

Bugh

Gedebak

Gedebuk

Bugh

Bugh

Hazel hanya fokus dengan dua orang pria yang ada di depan nya sekarang. Meskipun tendangan, tonjokkan, dan pukulan yang di khusus kan untuk mereka tidak semaksimal biasanya, tapi bukan berarti Hazel memukul mereka dengan gerakan lemah gemulai seperti sedang menari.

Dari arah berlawanan ada kawanan mereka yang sudah bersiap di tempatnya, dengan sebuah kayu untuk di layangkan lagi kepada gadis yang sedang melawan dua kawanannya.

Untungnya lagi, insting yang di miliki gadis itu sangat tajam. Jadi ia bisa dengan cepat membalikkan keadaan.

"Tiga lawan satu HAH?! Dasar BANCI! BERANINYA MAIN KROYOKAN!!" cacian dan makian ia keluarkan sebagai bentuk kekesalannya tak lupa tendangan kecil pada masa depan para pria sebagai pemanis.

"ARGGHH" mereka mulai tumbang sambil memegang masa depannya masing masing.

Tapi semua keuntungan itu tidak berlangsung dengan lama, kesialan mulai datang ketika ada salah satu teman dari mereka datang entah dari mana mulai membius Hazel hingga tak sadar kan diri.

***

Awan hitam membawa bebannya ke daerah jakarta dan ia menumpahkan isi nya di waktu yang tidak tepat. Waktu dimana semua orang mulai melanjutkan aktivitasnya setelah berlibur selama sehari.

Meskipun rintik hujan mulai membasahi bumi. Tapi ia tidak bisa menghalangi para penghuninya yang ingin pergi ke sekolah atau pergi ke tempat kerja.

Seperti seorang lelaki yang dengan santainya mengayuh pedal sepeda di bawah guyuran rintik hujan.

SMA ANTARIKSA

Begitulah nama yang tertera di depan sekolah yang di miliki oleh keluarga Kimberly.

Lelaki itu mulai menaruh sepeda nya di tempat parkir. Ia juga membenarkan letak rambutnya yang sedikit berantakan.

"Hoi Kev!" sapa seorang gadis cantik dengan bandana pink yang berada di rambutnya yang di gerai menambah kesan manis.

"Hai Cla!" sapa lelaki yang bernama Kev itu atau lebih tepatnya Kevlar.

The Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang