11

702 66 11
                                    

#Hanbin Pov

Ada banyak hal yang terkadang membuatku merasa hidupku ini tidak memiliki arti apa-apa lagi.

Segala rasa sakit yang timbul tenggelam ini menyiksaku setiap harinya, bahkan dihari dimana aku membuka mataku lagi.

Perasaan sakit itu tidak mau pergi, ia tidak membiarkan ku bernafas dengan baik meski tanpa masker oksigen sialan ini.

Kadang aku berpikir, mengapa Tuhan tidak sekalian saja mencabut nyawaku saat ini juga, seperti apa yang kuharapkan terakhir kali sebelum akhirnya aku berada disini dengan keadaan yang tidak jauh berbeda dengan pasien sekarat lainnya?

Oh.. Aku memang sekarat, aku telah mengetahui tentang kondisiku. Jinhwan hyung yang menceritakan semuanya padaku dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipinya yang seputih salju.

Saat itu aku hanya mampu tertawa, entah mentertawakan apa. Mungkin mentertawakan hidupku yang menyedihkan ini.

Aku tertawa, tapi hatiku menjerit kencang. Bagaimanapun juga aku manusia biasa, aku tidak sanggup untuk menahan beban ini lagi.

Kesakitan karena Jiwon hyung saja aku sudah kepayahan, lalu sekarang aku harus kesakitan lagi karena penyakit sialan ini?

Demi Tuhan, saat itu aku merasa ingin mengakhiri hidupku saja. Aku merasa tidak berguna, aku merasa aku terlalu merepotkan orang tua dan teman-teman ku.

Aku ingin hidup dengan bahagia, jujur. Aku tidak ingin membuat orang lain kesusahan karena ku.

Hiks...

Hiks...

Hiks...

Oh apa lagi ini? Aku sudah sangat lelah menangis, sungguh aku sangat lelah.

Tapi mengapa air mata sialan itu tidak mau berhenti keluar dari mataku ini? Mengapa ia suka sekali membuatku semakin terlihat lemah?

Demi Tuhan... Aku benci semua ini.

Ceklek...

Aku menghapus air mataku dengan kasar saat seseorang membuka pintu kamar rawatku dan mulai masuk.

Syukurlah ia tidak menyadari air mataku.

"Hai Bin... Bagaimana keadaanmu hm..?" tanya Yunhyeong hyung, ia memandangku dengan intens membuatku merasa sedikit risih.

"Oh.. Aku baik hyung, kau sendiri bagaimana?" aku merasa berdosa karena membohongi Yunhyeong hyung. Padahal saat ini aku merasa tidak baik-baik saja.

Kulihat ia duduk dikursi yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit untuk orang-orang yang datang membesuk.

Yunhyeong hyung belum membalas ucapanku, tetapi hanya memandangku dengan intens seperti tadi.

"Tidak perlu membohongiku Hanbin-ah."

"Eh...?"

"Aku tau kau sedang tidak baik-baik saja saat ini."

"Ta..."

"Jejak airmata dipipimu tidak bisa membohongiku Hanbin-ah. Kau tau aku orang yang teliti."

"Huft... Pada akhirnya aku ketahuan."

"Katakan apa yang kau rasakan?"

"Putus asa, mungkin."

"..."

"Hyung kau tau, aku lelah menghadapi semua ini. Tuhan mengujiku dengan berbagai macam cobaan yang membuatku sangat lelah. Pertama, aku harus menghadapi cobaan menanggung rasa sakit karena penolakan Jiwon hyung. Dan yang kedua aku harus menghadapi cobaan menanggung rasa sakit karena penyakit sialan yang kini bersarang dalam tubuhku. Aku juga ingin bahagia hyung, tidak terus-menerus menahan rasa sakit, lelah, dan juga muak seperti ini."

FooL | DOUBLE B [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang