18

564 56 9
                                    

#flashback on

Dua puluh satu tahun hidupnya, Hanbin hidup dalam lingkungan hidup yang terbilang baik, sangat baik malah. Ayahnya adalah orang yang cukup berpengaruh dalam dunia bisnis. Apapun yang Hanbin inginkan dapat terpenuhi dalam satu kedipan mata, hidupnya begitu tercukupi.

Kehidupan Hanbin berjalan baik-baik saja selama 19 tahun lamanya, namun ketika Hanbin menginjak usia 20 tahun, seorang pria yang setahun lebih tua darinya datang kerumah dan diperkenalkan sebagai calon suaminya.

Calon pilihan ayahnya. Jiwon adalah putra dari rekan bisnis ayah Hanbin yang sudah memiliki perusahaan sendiri, hal inilah yang saat ini merubah kehidupan Hanbin 180° menjadi lebih buruk dari pada sebelumnya.

Hanbin memang mengetahui perihal perjodohan yang akan dilakukan oleh ayah dan ibunya, mengingat usia Hanbin yang memang sudah sepantasnya memikirkan tentang masa depan.

Hanbin sendiri sudah tau dengan siapa ia akan dijodohkan, dan Hanbin akui ia menyukai hal-hal yang ada dalam diri Jiwon seperti yang telah ibunya ceritakan padanya setiap malam menjelang tidur.

Hanbin tau ia akan dijodohkan dengan Jiwon, hanya saja Hanbin tidak pernah mengetahui bagaimana sosok asli seorang Kim Jiwon itu. Dan baru malam ini ia melihat secara langsung rupa dari Kim Jiwon, pria yang diketahui akan menjadi calon suaminya kelak.

Hanbin akui Jiwon sangat tampan dengan rahang tegas dan sorot mata yang tajam, benar-benar terlihat sangat rupawan.

Hal itu membuat Hanbin merasa ada banyak kupu-kupu yang beterbangan dalam perutnya, wajahnya bahkan sampai merona karena hal itu.

Sorot mata Jiwon yang terkesan mengintimidasi Hanbin membuatnya terhipnotis, wajah angkuh Jiwon benar-benar membuat Hanbin tak mampu mengalihkan pandangannya dari Jiwon.

Satu hal yang Hanbin rasakan, ia jatuh cinta pada sosok Jiwon dihari pertama pertemuannya, bahkan sebelum pertemuan ini, Hanbin sudah mencintai Jiwon jauh sebelum ayahnya membawa Jiwon bertemu dengannya.

Alasannya sangat biasa, Hanbin tertarik pada Jiwon karena cerita dari ibunya.

"Hanbin-ah, perkenalkan dia Kim Jiwon, calon suamimu." ucap Appa Kim mengalihkan atensi Hanbin.

Hanbin tersenyum canggung, ia bingung harus merespon apa pada ayahnya. Bagaimanapun juga kan Hanbin belum mengetahui sedikitpun soal pertemuan ini, Hanbin belum mempersiapkan apapun.

"Anyeonghaseyo Jiwon-ssi..." Hanbin menunduk seketika setelah mengucapkannya, wajahnya terasa panas karena saking malunya.

Jiwon berdecih, mungkin karena geli melihat tingkah Hanbin. Tapi meskipun begitu Jiwon tetap merespon sapaan yang terlontar dari mulut Hanbin.

"Kim Jiwon, ah tidak perlu seformal itu padaku Hanbin-ah. Anggaplah kita teman." balas Jiwon, nada bicaranya terdengar sedikit tidak bersahabat.

Appa Kim hendak angkat bicara jika saja Eomma Kim  yang baru saja datang tidak buru-buru memotong.

"Oh astaga Jiwon-ah, kau sudah datang? Imo pikir kau akan kemari besok."

"Ani, imo. Kurasa lebih baik aku kemari sekarang, agar semuanya lebih jelas."

"Oh arra...arra, eh iya, kau mau minum apa Jiwon-ah? Biar imo siapkan."

"Ani imo, tidak perlu repot-repot."

"Ah tidak..."

"Ekhem...!"

FooL | DOUBLE B [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang