32

406 38 21
                                    

Jinhwan datang kerumah Hanbin ditemani Donghyuk karena pria manis itu terus saja mengumpat tidak jelas selama berada dalam perjalanan tadi. Donghyuk sebagai suami tentu tidak ingin melihat istrinya melakukan hal yang gegabah.

Jika ditanya kesal atau tidak, tentu saja ia kesal sebab mau bagaimanapun ia dan Hanbin berteman baik sejak dulu. Ia tau persis apa yang dapat melukai hati sahabatnya, Donghyuk sebagai sahabat merasa tidak terima Hanbin disakiti untuk yang kedua kalinya.

Jiwon bedebah sialan!

Gigi Jinhwan bergemelutuk menahan kesal, ia harus berakting semua baik-baik saja padahal hatinya sudah bercita-cita akan menghajar Jiwon. Namun sayang, ia harus menahannya sedikit lebih lama agar tidak menimbulkan keributan.

Ding... Dong...

Jinhwan memencet bel rumah Hanbin perlahan, wajahnya ia buat sebiasa mungkin meskipun sebenarnya ia sedang sangat marah.

Tak lama pintu utama rumah minimalis itu terbuka lebar bersamaan dengan munculnya lelaki bergigi kelinci yang tampak kebingungan, ia Kim Jiwon.

"Iya, sia.. Loh? Jinhwan hyung?" pekik Jiwon kaget.

Jinhwan pura-pura tersenyum, sebenarnya ini kebetulan yang pas karena Jiwon ada didepan matanya. Tapi lagi-lagi Jinhwan hanya mampu mengumpati pria itu dalam hatinya.

Tiba-tiba Hanbin muncul dibelakang Jiwon, matanya sembab hidungnya pun memerah. Jinhwan yakin seribu persen jika Hanbin habis menangis.

"Jinhwannie hyung~~~" Hanbin berucap manja, kemudian bergelayut dilengan Jinhwan.

Donghyuk dan Jiwon tertawa karena gemas, sedangkan Jinhwan langsung mengusak rambut Hanbin.

"Aigoo... Adik kecilku yang manis ini, kau merindukanku hm?" tanya Jinhwan.

Hanbin mengangguk lucu, Jinhwan tertawa.

"Hai hyung, apa kabar?" tanya Donghyuk setelah sejak tadi hanya diam dan memperhatikan interaksi antara Jinhwan dan Hanbin.

"Emh.. Aku baik-baik saja. Kalian sendiri?" jawab Hanbin dengan nada lucu.

Diam-diam Jiwon tersenyum miris, ia merasa berdosa karena sudah mengkhianati istri cantiknya. Tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terlanjur terjadi.

Donghyuk memandang Jiwon lekat, netranya memicing sehingga membuat Jiwon yang ditatap menjadi salah tingkah.

"Hanbinnie, kau masuk dulu ya? Hyung dan Donghyuk ingin bicara sebentar dengan Jiwon."

Donghyuk tersenyum manis untuk meyakinkan, sedangkan Hanbin dan Jiwon saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ne." ucap Hanbin akhirnya, kemudian ia masuk kedalam rumah.

Setelah Hanbin masuk, Jinhwan langsung menatap Jiwon dengan tatapan setajam elang.

"Kau... Apa kau ingin menjelaskan sesuatu?" tanya Jinhwan.

"Aku..? Tapi apa?" jawab Jiwon.

Jinhwan terkekeh, sejujurnya ia muak berpura-pura baik begini.

"Okay baiklah, langsung saja. Aku memintamu meninggalkan Hanbin."

"A-apa...?"

"Tinggalkan Hanbin hyung, kau tidak dengar apa yang baru saja dikatakan oleh Nani hyung?"

"Ta-tapi kenapa?"

"Cih...! Aku muak Jiwon sangat muak! Kau berkali-kali menyakiti hati Hanbin, dan bagaimana bisa sekarang kau berpura-pura bodoh begini!?"

"Jinhwan hyung. Sebenarnya kau ini kenapa?"

"CUKUP JIWON! AKU MUAK! KAU SUDAH MENGKHIANATI ISTRI MU, KIM HANBIN DAN SEKARANG AKU MEMINTAMU MENINGGALKAN HANBIN SECEPATNYA! HANBIN TIDAK BUTUH SUAMI PENGKHIANAT SEPERTIMU! ENYAH JIWON ENYAH!"

Ucapan Jinhwan tadi sukses membuat Jiwon mematung, tangannya terkepal erat. Tidak Jiwon tidak marah, ia hanya merasa bodoh karena telah melakukan kesalahan besar pada Hanbin.

Donghyuk tersenyum meremehkan, mungkin kali ini Donghyuk tidak akan memberi maaf atau kesempatan lagi pada Jiwon. Sedangkan Jinhwan masih terlihat sangat emosi.

"Kau tau Jiwon? Hanbin mencintaimu,  sangat-sangat mencintaimu. Tidak bisa kah kau menghargainya? Sedikit saja Jiwon-ssi. Hanbin hanya butuh dihargai! Tapi kenapa Jiwon? Kenapa kau melukainya? KAU MENGKHIANATINYA HANYA DEMI JALANG SEPERTI JISOO!?" ucap Jinhwan dengan nada membentak diakhir.

Jiwon terkesiap, Jinhwan tau semuanya.

"Hyung aku kecewa padamu. Tinggalkan Hanbin hyung segera, nikahi Jisoo. Jangan membuatku dan Nani hyung semakin muak seharusnya kau bi...."

Tiba-tiba Hanbin muncul sebelum Donghyuk menyelesaikan kalimatnya.

"Donghyuk benar, tinggalkan saja aku hyung. Kau nikahi Jisoo, kau bilang kau ingin punya anak. Aku mengizinkannya. Tapi... Setelah itu jangan ganggu aku lagi." ucap Hanbin.

"Tapi Hanbin..." balas Jiwon.

Hanbin tersenyum, lalu ia mengangguk. Seolah meyakinkan semua orang jika ia baik-baik saja.

"Aku mengizinkan jika itu menjadi kebahagiaanmu hyung. Pergilah."

Tidak ada yang tau jika sebenarnya Hanbin tengah menahan sakit yang luar biasa menghujam dadanya. Jantungnya seperti diremas, dan disaat seperti ini Hanbin kehilangan kebahagiaannya. Namun sebisa mungkin Hanbin menampilkan senyum terbaiknya, setidaknya untuk membuat orang-orang percaya jika ia baik-baik saja.

.
.
.

Up..

Jangan lupa coment + vote.

FooL | DOUBLE B [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang