26

387 44 5
                                    

Sebenarnya Jiwon tidak marah pada Hanbin karena menolak berhubungan badan setelah menikah. Namun ini sudah satu tahun berlalu, Jiwon hanya merasa kurang.

Jiwon tau alasan Hanbin menolak hal itu, Jiwon tau Hanbin bukan seorang malepregnant dan tentunya ia tidak ingin diubah menjadi seorang malepregnant.

Hermaphrodite...

Istilah yang bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan manusia yang memiliki dua gender, pria dan wanita didalam satu tubuh. Hanbin pasti menolak keras melakukan operasi itu.

Lagipula itu terlalu beresiko, jika berhasil kemungkinan Hanbin dapat mengandung seorang bayi. Tapi jika gagal, mungkin organ tubuh Hanbin akan rusak karena efek obat-obatan. Jiwon juga enggan memaksa Hanbin melakukannya, ia terlalu mencintai Hanbin.

Tapi Jiwon juga bukan seorang yang munafik, meskipun bibirnya mengatakan tidak memerlukan kehadiran seorang anak. Namun egonya berkata lain. Sebagai seorang yang normal, memiliki anak adalah sebuah kebanggaan. Dan Jiwon akui ia menginginkan itu.

Jiwon bimbang, jika memaksa Hanbin. Bukan tidak mungkin ia akan kehilangan Hanbin lagi.

Keberhasilan operasi menjadi hermaprodhite hanyalah kecil kemungkinan. Sisanya mungkin kematian yang menunggu didepan mata.

Jiwon tidak ingin Hanbin pergi karena kegagalan yang mungkin saja terjadi. Namun Jiwon juga ingin seperti pasangan lain, memiliki momongan dan bahagia sebagai keluarga kecil yang lengkap.

Hah...

Jiwon menghela nafas lelah. Baru satu tahun usia pernikahan mereka, tapi cobaan sudah datang untuk mengujinya.

Hanya karena ingin seorang anak, Jiwon bahkan tidak sadar ia telah menjadi pria yang egois.

Hanbin itu sakit, umurnya tidak bisa ditebak akan sampai mana. Dapatkah bertahan hingga maut memisahkan keduanya atau justru lebih cepat dari perkiraan.

Oh Kim Jiwon, jika kau lupa bahwa Hanbin pengidap penyakit jantung, sebaiknya kau ingat-ingat segera.

Kematian tak pernah menunggu seseorang itu siap menghadapinya. Jangan terlalu memaksakan kehendak. Jalani apa yang menjadi pilihan terbaik, tidak perlu egois, kematian hingga saat ini masih menjadi momok menakutkan untuk manusia, benar?

"Aku tidak tau harus apa. Aku tidak ingin semua menjadi seperti ini. Tapi... Egoku menginginkannya." ucap Jiwon lirih.

Tok...

Tok...

Tok...

Jiwon menghela nafas jengah, siapa yang berani mengganggunya disaat suasana hatinya sedang tidak baik? Demi Tuhan terkutuklah orang itu.

Ceklek...

"Jiwon hyung?"

"Oh Donghyuk..."

"Boleh aku masuk?"

"Ya..."

"Em... Baiklah sebelumnya hyung,  aku dengar kau bertengkar, ah ralat yang benar adalah kau marah pada Hanbin hyung benarkah itu?"

"Hng..."

"Permasalahan apa?"

"Kau tau sebagai pria normal seperti kebanyakan pria lain, aku menginginkan seorang anak dari pernikahan yang kujalani bersama Hanbin. Tapi... Kau juga tau bahwa Hanbin bukanlah seorang malepregnant, aku tidak mungkin memaksanya melakukan operasi menjadi hermaprodhite kan? Aku bingung harus bagaimana, aku tidak marah. Jujur aku hanya merasa kecewa, keluargaku tidak lengkap, Hyuk."

"Hah... Kau sangat egois hyung. Kau lupa satu fakta bahwa mungkin saja kematian yang akan lebih dulu menjemput keluarga kecil kalian, bukan kebahagiaan. Bukan... Bukan kau, tapi mungkin Hanbin hyung. Kau tau dia menderita sakit yang berat hyung. Dan kau malah bertingkah seperti ini. Jangan egois hyung, kau bisa mengadopsi seorang anak untuk melengkapi keluargamu. Yang pasti jangan pernah merubah satu incipun tubuh Hanbin hyung. Atau kau akan menyesal."

"Hyuk... Kau tidak paham!"

"Memangnya kenapa jika aku tidak paham? Justru bukankah aku lebih tau daripada dirimu? Aku yang lebih tau bagaimana Hanbin hyung, bukan kau! Ingatlah satu hal,  dulu kau hanyalah seorang yang selalu menyakitinya, lalu sekarang apa kau akan melakukannya lagi? Kau akan setega itu? Bajingan, seharusnya dari awal tidak perlu ada yang mempercayaimu jika kau bisa menjaga Hanbin hyung! Bahkan sekarang kau mengeluh hanya karena seorang anak! Kau bisa mendapatkannya dengan cara lain bodoh! Tidak perlu memaksa Hanbin hyung! Dia sudah kesakitan, jangan tambah beban kesakitannya lagi! Hah... Aku muak bicara denganmu. Maaf mengganggu, selamat pagi!"

Brak...

Jiwon termenung setelah mendengar ucapan Donghyuk.

Donghyuk benar, ia yang lebih tau Hanbin daripada dirinya.

Jiwon hanyalah seorang yang pernah menyakiti Hanbin begitu dalam, Jiwon hanyalah pria brengsek yang terus saja menyakiti Hanbin.

"Dasar pria bodoh!"

.
.
.

Up

Jangan lupa voment

Jangan hujat Jiwon pwiseu🙇🙇

FooL | DOUBLE B [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang