Chapter 12

1.8K 248 35
                                    

"Itu sangat aneh." Lisa memberi tahu Jisoo dan Bambam selagi ketiganya duduk di tangga rumah Jisoo. "Awalnya, semua berjalan begitu sempurna dan Chaeyoung terus bersikeras memberitahuku bahwa aku cantik. Lalu selanjutnya, ia tiba-tiba begitu gugup dan keluar begitu saja dari ruangan. Ia bilang...ia harus melakukan sesuatu yang penting, tapi bagiku itu sangat mencurigakan." Ujar Lisa kebingungan.

"Oh, aku tahu apa yang akan ia lakukan..." Jisoo menyeringai. "Ia pasti mendapat panggilan alam tiba-tiba." Kata Jisoo yang kemudian terpingkal-pingkal sambil memegangi perut akibat leluconnya sendiri.

"Jisoo..." Seru Bambam, memperingatkan Jisoo bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk menggoda Lisa. Jisoo hanya mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Baiklah, kali ini aku serius." Lisa dan Bambam pun menunggu perkataan Jisoo dengan saksama. "Sepertinya...ia mencoba mengelak dari panah cintamu Lisa." Katanya sambil memicingkan mata.

Bambam memutar kedua bola matanya pada gadis itu, menghela nafas. "Aku pikir yang Jisoo maksudkan adalah... mungkin kau bukan satu-satunya yang memiliki perasaan lebih dalam Lisa."

Mata Lisa melebar. "Tunggu, jadi kau mengatakan bahwa Chaeyoung mungkin juga menyukaiku?"

"Yep." Jisoo menjawab. "Maksudku, ayolah. Kalian berdua menyanyikan lagu tentang jatuh cinta secara perlahan lalu ia menyentuh wajahmu dan sebagainya. Jika itu bukan indikasi ia menyukaimu, lalu apa?"

"Bukan hanya itu," tambah Bambam. "Tapi sikap Chaeyoung juga benar-benar berbeda saat ia bersamamu. Seakan ia bukan Chaeyoung yang kita kenal selama sini. Seakan... seluruh kebaikan hatinya itu hanya ia peruntukkan untukmu. Itu sangat aneh kan? Ia bahkan tidak begitu baik pada Jennie sahabatnya sendiri."

Bambam melanjutkan. "Intinya, ia sangat berbeda denganmu. Dan bagaimana ia bersikap berbeda padamu walaupun kalian baru saling mengenal hanya mengindikasikan satu hal...Chaeyoung menyukaimu."

Lisa tidak bisa memproses kepalanya dengan jernih. Bagaimana bisa seorang gadis seperti Chaeyoung menyukai orang seperti dirinya? Lisa tidak seistimewa itu. Ia hanyalah gadis biasa yang punya terlalu banyak waktu luang. Dan dengan waktu itu, ia hanya menghabiskannya dengan melukis, bermain gitar, ataupun bermain dengan adik laki-lakinya. Chaeyoung seperti bulan dan dirinya adalah bintang. Chaeyoung adalah yang terbesar dan paling cemerlang di antara mereka semua sementara ia hanyalah salah satu dari banyaknya bintang yang tak punya banyak pengaruh di langit. Bagaimana bisa seseorang seperti Chaeyoung menyukai seseorang seperti dirinya? Ia tidak mengerti sama sekali.

"Jarang-jarang kau berpikir sekeras ini, haruskah itu membuat kami takut?" Bambam dan Jisoo bertukar pandang.

"Tidak...kelihatannya itu tidak mungkin. Bagaimana bisa Chaeyoung menyukai orang sepertiku?" Lisa bertanya, menghiraukan candaan Bambam.

"Bagaimana mungkin dia tidak?" Balas Jisoo. "Kau benar-benar orang yang luar biasa dan jika mungkin, seluruh dunia mungkin akan jatuh hati padamu." Ia menyeringai. "Maksudku...dengan bokong itu..."

"Jisoo..." Seru Bambam. "Ini bukan waktunya!"

"Ya Tuhan, santailah sedikit!" Jisoo memutar bola matanya. "Aku mencoba membawa cahaya ke dalam situasi ini."

"Simpan saja cahaya itu untuk dirimu sendiri dan jangan tes kesabaranku. Aku bersumpah, aku akan mencuri semua chikinmu jika kau terus main-main." Bambam memperingatkan.

"Kalau kau melakukannya, aku akan berhenti memberimu merchandise blackpink." Jisoo mengancam sambil menjulurkan lidahnya.

Mereka berdua berpaling kepada Lisa dengan harapan bahwa mereka telah meringankan kegelisahan gadis itu, tetapi upaya mereka tampaknya gagal. "Sial...ia terlalu banyak berpikir." Jisoo berbisik kepada Bambam ketika mereka menyaksikan Lisa meletakkan kedua siku di pahanya dan menopang kepalanya yang tengah bersandar di tangannya. Ia tampak tenggelam dalam pikirannya, tidak lain memikirkan gadis bernama Chaeyoung.

AcluophiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang